"Ah-"
Canggung. Ini canggung sekali, Sarada bingung harus seperti apa, ditambah lagi pemuda yang ada didepannya saat ini hanya diam tanpa ada menunjukkan ekspresi apapun.
Tapi.... Daripada itu, ini pertama kalinya Sarada bisa menatap Boruto dengan sejelas ini.
Setahu dia, Boruto termasuk murid yang paling susah diajak berkomunikasi dikelas, jika ada yang menyapanya ia lebih suka mendiamkannya saja, Boruto juga jarang mau menatap orang lain selain guru, pandangannya selalu tertuju pada buku mata pelajaran dan guru yang sedang mengajar didepan kelas.
Dan satu hal yang membuat mata Sarada tidak bisa berpaling darinya adalah.... Bagaimana bisa mata Boruto seindah itu?
Tanpa sadar, Sarada tenggelam dalam tatapan intens mereka.
Mata birunya.... Kenapa bisa sebagus itu ?
"Sar! Lo gak kenapa-napa kan??" Kawaki menghampiri nya. Raut wajah Kawaki seketika berubah saat melihat Boruto.
"Ah, iya" Jawab Sarada sekilas lalu kembali melirik kearah Boruto.
"Ehmm.... Hai....?"
Tidak ada respon dari Boruto. Boruto hanya melepaskan buku itu dan membiarkan Sarada yang memegangnya sendirian.
"Makasih ya" Kata Sarada sambil tersenyum.
Jangankan mengatakan sesuatu, menatapnya lagi pun tidak sebelum akhirnya Boruto beranjak pergi dari situ.
Loh? Langsung pergi??
Dia gak punya perasaan ya?!
"O-oi! Boruto! Ngomong kek sesuatu kok langsung pergi dah?" Ucap Shikadai yang merasa tak enak pada sikap Boruto yang mencueki Sarada.
Apa-apaan dia... Setidaknya bicara sesuatu. Kan kesannya sapaanku ditolak mentah-mentah begitu saja. Bikin malu aja.
Sarada merasa kesal, namun ia tetap berusaha menahan ekspresinya karena masih ada Kawaki disampingnya.
"Maaf ya, temen gue yang satu itu emang rada-rada sinting"
"Gapapa kok Shikadai, santai aja." Jawab Sarada sambil tertawa.
Percakapan pun berakhir ketika Shikadai beranjak pergi menyusul sahabatnya. "Haahh... Yasudah ayo kita lanjut naik keatas" Ajak Sarada, namun saat Sarada kembali melangkah, Kawaki malah masih diam ditempat sambil menatap Boruto yang semakin menjauh didepan sana.
"Kawaki?"
"Ya??" Jawab Kawaki akhirnya tersadar.
"Ahahaha kenapa bengong begitu? Ayo bantu aku bawa buku ini keatas, sebentar lagi sampai"
"Oh... Iya, ayo"
***
"Bor, kayaknya lu ini benar-benar butuh terapi kewarasan deh"
"Ngomong apasih"
"Serius nih Bor, itu yang lu cuekin si Sarada loh!"
"Oh.."
"OH AJA?!"
"Ssssttttttt!!!!!" Saut beberapa murid yang berada didalam perpustakaan.
"Oh iya, lupa kalo lagi didalam perpus gue" Gumam Shikadai menahan rasa malu.
"Kalian lagi ngapain hayo?" Muncullah suara yang berhasil mengagetkan Shikadai disana.
"Wat de hek. Mit... gue lagi gak butuh senam jantung." Geram Shikadai.
Pemuda berambut biru muda itu hanya tertawa lembut tanpa merasa bersalah sedikit pun. "Boruto kaget juga gak?" Tanyanya.
"Dikit"
"Meh, bo'ong dia" bisik Shikadai.
Bukan hanya Shikadai saja sahabat Boruto melainkan Mitsuki juga. Namun sayangnya Mitsuki tidak sekelas dengan Shikadai dan Boruto makanya mereka jadi jarang bertemu, ditambah lagi Mitsuki adalah ketua OSIS yang super sibuk.
"Oh iya Mit, lu mau ikut bantuin gue buat ngajarin Boruto cara yang baik dan benar menghadapi cewek?"
"Hm? Cara me@#**/!!$ sama cewek??"
Shikadai menepuk pundak Mitsuki. "Turut berbelasungkawa buat pikiran suci lu itu ya Mit."
"Ahahaha bercanda kok~ memangnya Boruto habis ketemu sama siapa sih?" Tanya Mitsuki.
"Uchiha Sarada, si cewek populer itu"
Mitsuki memiringkan kepalanya. "Hm?? Oh yang katanya diam-diam pacaran sama Kawaki si teman sekelas ku itu ya?"
"Iya yang itu tuh"
Mitsuki terkekeh. "Mereka cocok juga ya..."
"Siapa?"
Mitsuki tersenyum ringan lalu menatap Boruto yang masih sibuk mengumpulkan beberapa buku yang akan dibawa nanti.
"Kawaki dan Sarada mereka cocok, banyak yang mendukung mereka untuk berpacaran. Ya kan Boruto?"
"Hm? Apanya?"
"Bagaimana menurutmu... Soal Kawaki dan Sarada. Apakah mereka cocok?" Ekspresi Mitsuki terlihat penasaran dan ingin tahu reaksi apa yang akan diberikan oleh Boruto.
"....."
"Entah, mereka terlihat biasa saja."
Mitsuki tersenyum. "Padahal Sarada suka loh sama kamu..."
"Hm? Ngomong apa tadi?" Tanya Boruto namun Mitsuki menggelengkan kepalanya.
"Gak ada kok~"
-Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooming On You
RomanceKetika perasaan tumbuh dan bermekaran pada orang yang tidak pernah diduga sebelumnya. Pemuda tertutup, cuek, dan jarang berkomunikasi dengan orang lain sama sekali bukan tipe idealnya Sarada Uchiha. Jelas dia lebih memilih seorang pemuda yang asik d...