10

997 109 11
                                    

Sarada melepas sepasang sepatu kets nya. Ia melirik kearah Boruto yang sedang berdiri membelakangi dirinya.

"Sudah?"

"Ya" Jawab Sarada.

Tak lama setelah itu, Boruto menyentuh ganggang pintu rumahnya lalu membukanya.

"Ibu, aku pulang." Ucap Boruto saat memasuki kedalaman rumahnya.

Himawari yang sedang belajar didalam kamarnya tiba-tiba keluar dan menyambut kakak laki-lakinya dengan gembira. "Kakak sudah pulang!"

Himawari berlari kearah Boruto dan langsung memeluknya dengan erat.

"Kakak sudah pulang." Ucap Boruto sambil memeluknya balik.

"Boruto sudah pulang?" Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang memasak di dapur.

Boruto kembali melangkah menuju ruang tamu dan menemukan ibunya yang masih memasak didalam sana.

"Waaah jadi ini temannya??"

"Ya"

Ibu Hinata memiringkan sedikit tubuhnya mencari lihat Sarada yang masih berdiri bersembunyi dibelakang Boruto.

"Cantik ya~"

Wajah Sarada langsung memerah. Tujuan utama Boruto membawa Sarada kerumahnya adalah untuk meminta Sarada mengajari Himawari pelajaran Matematika, tapi mengapa rasanya sekarang seperti mau ngenalin pacar ke orangtuanya ya?

"Arigatou..." Jawab Sarada sambil terkekeh.

"Sarada. ini adalah adikku, Himawari."

Sarada tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah Himawari. "Haloo Himawari-san"

"Himawari. Ini adalah Sarada, anggap saja dia seperti guru les mu mulai sekarang"

Himawari langsung menatap penampilan Sarada dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Pacarnya kakak?"

"Bukan." Jawab Boruto dan Sarada kompak.

Himawari tertawa lepas, anak perempuan itu memang sangat sering menjahili kakak laki-lakinya.

Ternyata benar kata Boruto, adiknya ini memang lumayan jahil ya...

"Boruto, kemari dulu nak." Ibu Hinata memanggil dari arah dapur, sebelum Boruto pergi menemui ibunya ia mempersilahkan Sarada untuk duduk terlebih dahulu.

"Duduk dulu di sofa, aku akan segera kembali." Pintah Boruto, Sarada mengangguk sebagai jawaban.

Sarada masih menatap pundak Boruto yang semakin menjauh darinya. Apakah ini hanya perasaan Sarada saja? Tadi sesaat sebelum Boruto pergi, dia melihat raut wajah Boruto yang nampak berubah.

"Ayo kakak Sarada, duduk disebelah ku saja!" Ajak Himawari dengan suara menggemaskannya.

"Ah, iya!"

***


"Ada apa ibu?"

Wanita paruh baya itu mematikan api kompor lalu membalikkan badannya agar berhadapan dengan putranya.

"Nak.... Begini..." Ibu Hinata terlihat ragu-ragu ingin menyampaikan sesuatu. Boruto terus memperhatikan gerak-gerik ibunya yang semakin gelisah itu.

Ah... Pembahasan yang sama lagi ya?

"Begini, nilai Raport adikmu lagi-lagi belum sepenuhnya tuntas."

Benar dugaan Boruto, lagi-lagi dan lagi-lagi pembahasan yang sama. Ia sendiri mulai merasa lelah dengan semua ini.

Blooming On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang