08

1K 118 23
                                    

Jam istirahat telah usai, kini jam pelajaran kembali dimulai seperti biasa.

Ketika kelas-kelas lain sedang melangsungkan proses pembelajaran dengan norm, dikelas Kawaki justru sebaliknya. Akibat guru mata pelajaran mereka yang sedang berhalangan, akhirnya mereka mendapatkan jam kosong.

Banyak yang membuat keributan, pindah tempat duduk, bahkan ada yang bolak balik ke kantin.

"Yo Kawaki, mau ikut main game?"

"Game apa?"

"Mudah kok, disini kita punya botol kosong, kalau sewaktu-waktu kita putar trus ujung botol itu berhenti kearah mu. Kamu tinggal sebutin aja satu kata yang langsung terlintas dipikiran mu soal nama orang yang kita sebut." Jelas pemuda itu.

"Oh boleh boleh!" Kawaki terlihat antusias.

Kawaki bergabung dengan anak-anak itu, mereka duduk membentuk formasi lingkaran.

Dimulailah permainan itu, mereka memutar botolnya hingga sudah beberapa kali ujung botol itu mengarah ke beberapa orang yang berbeda.

Tibalah sekarang giliran Kawaki. Setelah mereka memutar botolnya. Botol itu berhenti lalu ujungnya mengarah tepat dikearah Kawaki.

Teman-temannya mulai menyebut beberapa nama murid yang ada disekolah mereka secara acak.

"Chocho?"

"Cerewet."

"InoJin?"

"Anak setan."

"Mitsuki?"

"Kalem."

"Denki?"

"Pendek."

"Sarada?"

"Cantikk~~"

"Sumire?"

Kawaki bungkam. Entah Sumire adalah orang yang seperti apa. Tapi setelah diingat-ingat lagi, ia lebih kearah....

"Misterius."

Ya, Kawaki memilih kata Misterius untuk menggambarkan seorang Sumire Kakei.

Bagaimana tidak? Sebenarnya sudah lama Kawaki merasa ada yang aneh dengan Sumire. Setiap kali ia bertemu dengan gadis manis bersurai Ungu panjang itu, tidak pernah sekali saja Sumire mau menatap matanya.

Tentu Kawaki merasa terhina.

Apakah wajahnya belum setampan itu sampai ada satu gadis yang ogah banget mau natap dia?

"Cih." Kawaki sangat kesal.

Tok.

Tok.

"Tolong jangan ribut ya" tegur Mitsuki yang berdiri didepan pintu kelas sambil mengetuk-ngetuk pintu kelas.

Sesibuk apapun dia sebagai Ketua OSIS, dia tetap harus memantau kegiatan kelas-kelas lain.

Terutama kelasnya sendiri yang kalau lagi jam kosong ramainya udah ngalahin ramainya pasar.

"Iya, ampun Ketua OSIS"

"Oh iya Mit, kesini dulu dong!" Panggil pemuda lain didalam kelas itu.

Mitsuki berjalan mendekatinya lalu bertanya ada apa.

"Ini loh Mit, nanti pulang sekolah sibuk kagak? Gue sama kawan-kawan ada niatan buat jalan-jalan nih, siapa tahu kalau nambah lu jadi rame."

Mitsuki terdiam sejenak tanpa ekspresi yang dapat dimengerti.

Blooming On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang