22

2.1K 176 119
                                    

Sarada terdiam, tatapannya tidak dapat ia alihkan dari Boruto.

Ah, barusan.... Aku ngomong apasih?

Setelah sadar ia mulai memperlemah cubitannya pada seragam Boruto lalu menunduk. "Aku..." Ucapnya ragu-ragu membuat Boruto semakin memperhatikan nya.

"Tidak, lupakan saja." Lanjut Sarada.

Tidak ada jawaban dari Boruto, dia tetap diam sambil menatap sang gadis bersurai hitam yang ada didepannya.

"Hei! Lihat kemana lo??" Iwabe tiba-tiba bersuara, lalu berniat melayangkan pukulannya.

"Awas Sarada!" Dengan sigap pemuda bersurai kuning tersebut melangkah mundur sambil menjauhkan Sarada dari jangkauan Iwabe, alhasil Boruto lah yang terkena pukulan cukup keras dibagian lengannya.

Deg!

"Boruto!" Reflek Sarada menahan tubuh Boruto yang kehilangan keseimbangan. Yang bisa ia lihat adalah ekspresi wajah Boruto yang sedang menahan rasa sakit sambil memegang lengannya.

Bola mata gadis itu bergetar.

Tak berselang lama setelah itu ia melayangkan tatapan kearah pemuda lain yang menjadi penyebab atas rasa sakitnya Boruto saat ini.

"Kau.... "

Iwabe tersenyum sumringah. "Ayo sayang, yang menang adalah kekasihmu ini. Tunggu apa lagi?"

Sarada tertawa heran. Ia melepaskan Boruto sejenak, berjalan mendekat kearah Iwabe.

"Nah gitu dong dari dulu sayang.. "

Tanpa Ba-bi-bu lagi Sarada langsung menendang tepat dibagian sensitif pemuda berbadan bak tiang listrik itu. "Kau dasar Bajingan!!"

Ada yang retak tapi bukan telur.

Iwabe yang mula nya tersenyum penuh bangga, menganggap kemenangan nya atas hati Sarada akan segera tiba, seketika merasakan rasa lemas luar biasa seakan-seakan nyawanya akan segera dicabut oleh sang malaikat pencabut nyawa.

Jangankan dia, bahkan Boruto saja yang menyaksikan kejadian itu langsung menahan rasa ngilu disana.

"Kau Bajingan gila. Kau anggap apa bagian tubuh orang lain?! Seenak jidat kau memukul lengan orang lain tanpa tahu bagaimana rasanya!"

Sarada semakin meninggikan suara nya dihadapan Iwabe, sedangkan Iwabe masih terkapar lemas tak berdaya dibawah sana.

Sesekali Iwabe berusaha bersuara tapi suaranya terasa tertahan karena lemas.

"Bajingan seperti mu memang harus diberi pelajaran." Sarada mulai menatapnya dengan tatapan menyeramkan siap untuk menghajarnya yang bahkan sudah tidak punya kekuatan lagi untuk berdiri.

"Hei... Sudahlah, dia bisa tewas," Ujar Boruto menenangkan sang Gadis Uchiha yang sudah dibutakan oleh kemarahannya.

"Dia sudah memukul mu tadi."

"Ya aku tahu, tapi rasa sakit dilenganku tak sebanding dengan rasa sakit kejang-kejang yang ia rasakan saat ini."

Sarada terdiam sejenak lalu kembali mendekati Iwabe.

"Dengar ya, kau sedang beruntung hari ini karena Boruto masih baik padamu."

Iwabe hanya mengangguk-anggukkan kepala.

"Tapi, kalau kau berulah lagi...." Sarada mengambil sapu yang berada didepan pintu kelas lain lalu mengarahkan ujungnya kearah Iwabe. "Kau mengerti kan maksudku?"

"SARADA LO GAK NGERTI. GUE KAYAK GINI KARENA SUKA SAMA LO!"

Orang disekitar mereka mulai memperhatikan mereka saat Iwabe meninggikan volume suaranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blooming On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang