09

981 132 16
                                    


"Kenapa.... Kita jadi Couple-an gini...?" Sarada bertanya heran.

Boruto juga awalnya kaget saat melihat penampilan mereka yang memang terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang Couple-an.

Boruto sendiri memakai kaos berwarna putih karena bingung mau memilih baju apa lagi yang harus ia kenakan, lalu untuk topi.. itu karena topi berwarna hitam adalah favoritnya.

Sedangkan Sarada, alasannya memakai kaos berwarna putih karena memang kaos putih polos adalah favoritnya, lalu topi hitam? itu sebenarnya adalah pemberian dari Ayahnya.

"Cuma kebetulan aja. Ayo kita ke tokoh bukunya, jangan lama-lama." Ucap Boruto.

Sarada tidak menjawab apapun, dia hanya berjalan mengekori Boruto menuju halte bus dan menaiki salah satu bus yang menjadi tujuan mereka.

Selama berada didalam bus, mereka tidak mengucapkan sepatah katapun padahal duduk bersebelahan.

Sesekali Sarada melirik Boruto, ia memperhatikan sisi samping wajah Boruto yang terlihat sedang menikmati alunan lagu yang didengar lewat headsetnya.

Ya.... Memang baru sekali ini saja ia jalan-jalan bersama seorang anak laki-laki, ditambah lagi tadi mama Sakura sangat bersemangat dan mengijinkan Sarada pergi jalan-jalan ketika mengetahui putrinya akan pergi bersama seorang pemuda.

"Akhirnya~~ Putriku sudah dewasa, dia menemukan pacarnya!" Begitulah kata mama Sakura sebelum Sarada keluar rumah.

Mama itu memang sering banget keceplosan ngomong yang gak jelas.

Kalau suatu saat Boruto mau kerumahku, lebih baik aku larang saja deh. Bakal malu-maluin banget kalau Mama keceplosan ngomong kayak gitu lagi.

"Kenapa melihatku terus?" Tanya Boruto seketika membuat Sarada salah tingkah.

"Ya? Aku melihatmu terus?? Gak kok..."

"Hmm, mau dengar juga?" Boruto melepaskan salah satu headset nya dari telinganya sambil menatap Sarada.

"Ehmm... boleh kalau kau tidak keberatan." Jawab Sarada ragu-ragu.

Boruto memberikan setengah dari headsetnya itu dan membiarkan Sarada memakainya dan ikut mendengarkan lagu yang sedari tadi ia putar lewat ponselnya.

"Wahh.... Lagunya asik banget ya" Senyuman Sarada mulai bangkit sambil asik mendengarkan lagu yang sedang diputar.

"Mau coba dengar yang lain?" Tawar Boruto, Sarada langsung mengangguk dengan antusias.

Boruto menyalakan kembali layar ponselnya, ia mulai mencari beberapa lagu yang memang enak untuk didengar.

Saking seriusnya, Sarada sampai tidak menyadari bahwa semakin lama tubuhnya semakin mendekat kearah Boruto, bahkan kepala mereka juga hampir bersentuhan, sudah terlalu dekat!

Boruto yang menyadari hal itu tidak bisa mengatakan apapun. Ia hanya terdiam sambil merasakan hawa panas tubuh Sarada yang semakin mendekatinya.

"Sudah dapat lagunya?" Tanya Sarada masih menunggu lagu selanjutnya diputar.

Boruto merasakan ada yang aneh darinya, telinganya tiba-tiba memanas.

Awalnya hanya bagian telinganya saja yang terasa panas, tapi semakin lama... Wajahnya juga ikut memanas.

Kenapa bisa begini ?

***

Sarada melangkah memasuki tokoh buku tersebut, saat mereka memasuki area tokoh itu, mereka langsung disambut dengan udara dingin dan sejuk yang berasal dari sebuah AC yang dipasang didalam sana.

"Ayo kita cari bukunya." Kata Sarada sambil menatap Boruto.

Butuh waktu yang cukup lama Boruto harus menunggu Sarada sampai menemukan buku yang pas untuk digunakan Himawari nanti. Sarada jadi mirip seperti ibunya kalau sudah berurusan dengan belanja.

Memangnya semua cewek kalau udah mau membeli sesuatu, harus selama ini ya? Batin Boruto.

"Ketemu, Nah ini nih buku yang paling cocok untuk adikmu, dengan begini, dia bakal jadi makin rajin belajar Matematika nanti!"

Walau sebenarnya Boruto tak begitu mengerti, tapi ia memilih untuk mengiyakan saja apa yang dikatakan Sarada.

Terakhir, mereka memutuskan untuk segera mengantri dikasir untuk membayar buku itu.

Seperti yang dikatakan Sarada, tokoh buku itu memang selalu ramai dikunjungi para pengunjung hampir setiap harinya, jadi jangan heran kalau antriannya bisa sepanjang jalan kenangan kalian.

"Eh cuy. Lihat tuh, ada cewek cantik."

"Widihh glowing bener. Kita sapa aja kali ya?"

"Minta sekalian nomernya?"

"Gass!"

Perlahan namun pasti, para pemuda itu mulai melangkah menuju kearah Sarada, target mereka adalah Sarada. Tatapan mereka tergambar jelas memiliki kelicikan dan hal-hal yang dapat membahayakan Sarada nantinya.

Tepat saat sebelum salah satu pemuda itu akan menepuk pundak Sarada, tiba-tiba Boruto berpindah tempat yang semula ia berdiri disamping kiri Sarada, sekarang ia berdiri tepat disamping kanan Sarada.

"Hmmm?? Kenapa pindah-" Ucapan Sarada terpotong saat matanya tertuju kearah beberapa pemuda yang kini tengah memberikan tatapan tajam kearah Boruto.

Sedangkan Boruto? Dia terlihat santai saja tuh.

Ah, apakah itu alasan Boruto berpindah tempat??

Antrian semakin berkurang, Boruto kembali melangkah kedepan mengikuti perkembangan antriannya namun Sarada masih berdiri ditempat.

"Hei. kenapa melamun?"

[Deg!]

"Oh... Gomen-"

Grep!

Tanpa aba-aba pemuda bersurai kuning itu langsung menggenggam tangan Sarada dan menariknya agar mendekat kearahnya. "Jangan jauh-jauh, kau lihat kakak-kakak itu?? Mereka ada aura niat jahatnya. Jadi jangan sampai dekat-dekat sama mereka."

"Cih. Ternyata itu pacarnya."

"Dih gak seru ah, pake dilindungi segala sama pacarnya."

"Yaudah yuk cabut aja!"

Karena kecewa akibat tidak dapat kesempatan sedikit pun untuk mendekati Sarada, akhirnya satu persatu dari mereka beranjak pergi dari situ.

Sarada dapat bernafas lega, sejujurnya ia juga takut setiap kali bertemu dengan pemuda seperti itu, mengingatkannya akan ketua Geng yang ada disekolahnya.

"Lihat?"

Sarada menoleh.

"Mulai sekarang kau gak perlu takut lagi. Aku kan sudah bilang kalau aku akan melindungimu, bukan hanya dari ketua geng yang ada disekolah, tapi juga dari orang-orang lain yang sama sekali bukan berasal dari sekolahan." Kata Boruto. Ia mengukir senyuman kecil disana seakan menenangkan Sarada.

Sarada bungkam, ia tenggelam dalam tatapan Boruto sekaligus senyuman kecil yang ia buat disana.



Baru kali ini....



Aku melihatnya tersenyum.












—Bersambung




Vote Blooming On You❤️


Blooming On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang