12

986 99 16
                                    

"Si cupu sekolah sebelah?"

"Iya, dia."

"Oh yang pemalu itu?"

"Ahahaha iya bener."

"Gue denger-denger sih dia jadi korban bully-an terus, mampus gak tuh. Salah sendiri pendiam banget jadi manusia."

"Gak asik banget dia!"

"Iya kah? Parah banget dong itu~!"

"Ck! Udah selesai gosipin orangnya?" Gadis bersurai hitam sebahu dan berkacamata warna merah itu tiba-tiba memotong.

"Apaansih? Gak usah ikut campur deh!"

"Tauk tuh mentang-mentang pinter."

"Pinter sih pinter, tapi galak banget gak sih? Sok banget deh."

"Pantes aja gak ada yang mau temenan sama dia, galak sih ahahaha!"

Sarada terdiam. Ia mendengar semua ucapan gadis-gadis tukang gosip itu, ia mengelus dada sambil menarik nafas dalam-dalam.

Mereka itu kalau ngegosip pakai corong kah? Kedengeran banget, dasar orang-orang rendahan.

Sarada Uchiha, memang tidak memiliki satupun teman disekolah SMP-nya. Tidak ada yang mau berteman dengannya, bahkan setiap ada kerja kelompok, ia selalu menjadi murid yang tidak pernah diajak untuk berkelompok dikelasnya.

Mengenaskan bukan?

Dia memang pintar, cantik, mempesona, tapi banyak yang menjauhinya karena menganggapnya tidak asik untuk dijadikan teman dekat, ditambah lagi dengan sifat tegas dan galak yang dimiliki nya.

Biarkan saja, lagian aku gak bakal mau temenan sama cewek-cewek tukang gosip kayak mereka!

Sarada mendengus kesal sambil membuang muka.

Awalnya ia memang tidak keberatan jika tidak memiliki teman disekolahnya, tapi... Lama kelamaan, rasanya berbeda.

Sarada merasa hampa, ia menjadi iri setiap kali melihat beberapa gerombolan gadis yang bercanda ria dan tertawa bersama teman-temannya.

"Bagaimana sekolahmu hari ini putriku???" Tanya Mama Sakura yang sudah bersemangat mendengar cerita dari putri semata wayangnya itu.

"Ah, hari ini.... Hehehe, aku ditraktir teman-teman ku, Ma!" Seperti biasa, Sarada harus terus-terusan berbohong dan membuat cerita sendiri untuk membuat Mamanya senang dan tidak mengkhawatirkannya.

Karena bagi Sarada....

Yang penting bisa melihat kedua orangtuanya senang, itu saja sudah cukup.

Ia tidak mau membuat kesedihan dan kekhawatiran hanya gara-gara dirinya sendiri.

Awalnya kehidupan SMP Sarada sama saja seperti hari-hari sebelumnya, memang ia merasa dikucilkan dan tidak punya teman, tapi dia tidak merasa benar-benar diganggu atau mendapat tindakan pembullyan parah dari anak-anak lain.

Hingga suatu saat, ia melihat kejadian yang mungkin harusnya tidak pernah ia lihat saat itu.

Sarada berjalan menuju kearah toilet sekolah, sesekali ia bersenandung kecil hanya untuk sekedar menghibur dirinya sendiri.

Sesampainya disana, Sarada mendengar suara isakan tangis yang langsung membuat langkah kakinya terhenti.

Ada yang menangis?

Karena rasa penasaran yang besar, Sarada memutuskan untuk mencari tahu siapa yang sedang menangis disekitar situ.

"Lah malah nangis, cengeng banget sih?" Kata gadis itu sambil berdiri angkuh dihadapan seorang gadis berkulit eksotis.

Blooming On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang