6. Jie

61.5K 5.9K 1.2K
                                    



Jaemin terbangun di tengah malam, tatapan nya berpindah pada Jeno yang tertidur pulas di samping nya, ini sudah pukul 1 malam, tapi seperti nya beberapa orang masih berlalu lalang di luar.

Jaemin bangun dari ranjang nya perlahan, ia membuka pintu dan melihat beberapa penjaga yang masih setia menjaga mansion ini. Bahkan beberapa maid masih terjaga di dapur.

"Kenapa kalian tidak tidur?" tanya Jaemin.

"Kami harus menjaga mansion dari mafia lain nya, Nyonya" jawab penjaga.

"Berhenti memanggil ku Nyonya, panggil Nana saja" pinta Jaemin.

"Maaf, tapi itu perintah Tuan besar" jawab salah satu penjaga.

Jaemin sudah tidak perduli, mau di beritahu bagaimana pun juga tetap sama. Ia membuka kulkas dan meminum air putih dingin, haus. Namun tatapan nya beralih pada seorang penjaga yang berlari menggendong anak cowok  yang terlihat pucat.

"Astaga! ada apa dengan Tuan muda?" tanya salah satu maid.

"Badan nya sangat panas, seperti nya ia sakit"

"Mommy..." lirih anak itu dan menatap Jaemin dengan sanyu.

Sesuatu di hati Jaemin tersentuh, seakan anak itu memanggil nya Mommy sebagai Ibu. Ia tersenyum kecil dan menghampiri nya, bahkan mengambil alih anak itu dan mendapat tatapan aneh orang-orang.

"Dia tidak pernah mau berhubungan dengan orang asing, tapi kenapa dengan mu, dia sangat luluh?" tanya Jeno yang menghampiri mereka.

"Maaf Tuan, tadi Tuan muda badan nya panas dan tak bisa tidur" ujar penjaga.

"Panggil dokter terbaik, jangan Jaehyun" perintah Jeno.

"Mommy... sakit" lirih Jisung di dekapan Jaemin.

"Siapkan air hangat dan handuk kecil, bawa ke kamar Tuan Jeno sekarang" pinta Jaemin dan menggendong Jisung ke kamar Jeno.

Jaemin merebahkan tubuh mungil itu di atas ranjang. Hidung nya memerah, ia menyentuh nya terus karena terasa gatal, itu sungguh menggemaskan.

"Nyonya, ini air hangat dan handuk nya" ucap maid dan memberikan nya.

Jaemin memeras handuk yang sudah basah karena air hangat itu dan meletakan nya di dahi Jisung. Anak itu terus menggenggam baju Jaemin seolah melarang nya untuk pergi.

"Tuan, dokter sudah datang" ucap penjaga.

Dokter itu pun masuk dan memeriksa keadaan Jisung. Ternyata demam, namun tidak terlalu berbahaya, ia memberikan resep obat terbaik dan memberikan banyak saran.

"Biasa nya, anak kecil sering kali menyentuh dada Ibu nya yang terasa hangat dan itu bisa membuat rasa dingin di tubuh nya berkurang"

Ucapan dokter tadi benar, sekarang Jisung tidur di tengah Jaemin dan Jeno dengan tangan kanan nya menyentuh dada Jaemin. Ia terpaksa membuka dua kancing piyama nya karena Jisung terus menarik nya.

Jisung tertidur lelap, meskipun masih dalam keadaan demam. Jaemin mengusap lembut pipi Jisung, anak itu mengambil hati nya sejak pandangan pertama, mungkin anak itu juga?

"Jisung tidak pernah mau dekat dengan orang asing" ucap Jeno.

"Aku bukan orang asing bagi nya, aku Ibu nya" jawab Jaemin tanpa memandang Jeno.

"Maka tetap lah di sini sebagai Ibu nya" pinta Jeno dan mendekatkan diri nya.

"Aku akan di sini, sebagai Ibu nya Jisung" jawab Jaemin.

Cup!

Jeno mengecup bibir Jaemin dan Jisung. Ia merebahkan tubuh nya dan tertidur dengan tangan yang ikut menyentuh dada Jaemin, tapi pria manis itu tidak terusik.

MAFIA[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang