Na Jaemin, anak lulusan SMA yang terpaksa bekerja sebagai barista di salah satu cafe kecil di kota Seoul.
Tanpa di sengaja, menyelamatkan nyawa seorang mafia terkenal kejam di Korea Selatan, Lee Jeno.
‼️Nomin
⚠️bxb
🔞paham?
jangan salah lapak.
TBL TBL TBL (Takut banget loh)❌ (Tamat bentar lagi)✅
[Link Di Bio]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun dan Guanlin membuka mata nya, mereka melihat ke sekeliling yang ternyata berada di Mansion Jeno. Senyuman terukir karena melihat Logan yang tertidur pulas di gendongan Jaemin.
"Jae, masih ada yang sakit?" tanya Taeyong dengan khawatir.
"Tidak" jawab Jaehyun dan mengusap lembut surai istri nya.
"Please, jangan berbuat seperti itu lagi, aku sedang hamil" pinta Haechan pada Mark.
Mark mengangguk, "Iya sayang, maaf"
Pandangan mereka teralihkan pada Jeno yang menggendong Jaemin layak nya karung beras. Guanlin menunjukkan kekehan nya melihat itu karena tau apa yang akan Jeno lakukan. "Nikmati hukuman mu, Nyonya Lee" ejek Guanlin sembari melambaikan tangan pada Jaemin saat pintu kamar Jeno tertutup.
"Pudu! cookies Ji habis" rengek Jisung di meja makan.
"Perasaan tadi Pudu buat nya banyak lho buat kamu, kok sekarang jadi sedikit?" tanya Haechan sembari melihat piring kosong itu.
"Baby aku juga mau" sahut Renjun yang selesai membersihkan bibir nya selesai makan cookies itu.
"Ya sudah, nanti malam kita buat bareng-bareng ya" ujar Haechan sembari mengusap kepala anak itu.
"Sama Mommy juga ya, Pudu!"
Lucas terkekeh, "Itu tidak mungkin Ji, percaya lah... Nanti malam kamu akan tidur bersama om Xuxi dan Uwu lagi"
"Tidak masalah! Uwu sama om Xuxi baik sama Ji! Nanti kita buat cookies bareng ya!" ajak Jisung dengan semangat.
"Oh man, Ji lebih menyukai kalian di banding Mommy dan Daddy nya" sahut Mark.
"Karena Uwu dan om Xuxi tidak suka berteriak" gumam Jisung.
"Maksud mu?" tanya Renjun yang bingung sembari saling melempar tatapan mata dengan Haechan.
"Mommy selalu teriak sakit setiap malam dan memanggil nama Daddy, kata nya ia bermimpi buruk" jawab anak itu dengan polos.
"Itu mah buatin kamu adik, Ji" balas Lucas.
Bugh!
Jungwoo memukul lengan Lucas karena sembarang berkata di depan anak kecil. Sementara Jisung menatap orang-orang dewasa itu dengan bingung. "Memang nya membuat adik sakit ya? Kan hanya menggunakan tepung dengan air" tanya Jisung.
"Mudah kok, nanti kalau Ji sudah dewasa dan menikah pasti bisa membuat adik" jawab Guanlin dan menggendong anak itu.
"Benar ya om Alin?" Guanlin mengangguk.
"Tuan Mark, makan malam sudah siap. Kami membuat porsi lebih banyak untuk semua nya" ucap salah satu Maid.