7. Tragedy

57.3K 5.3K 391
                                    


Jaemin berangkat bekerja, untung nya pemilik cafe masih mau menerima nya. Dia meminta maaf pada Shotaro karena waktu itu membiarkan pria mungil itu menutup cafe sendiri.

"Tak apa, Hyung, tenang lah" ucap Shotaro, sedari tadi Jaemin tak ada habis nya meminta maaf.

"Aku akan menggantikan shift malam mu" ujar Jaemin.

"Tidak-"

"Ku mohon, anggap ini sebagai permintaan maaf" potong Jaemin. Shotaro mengangguk.

Jaemin tulus melakukan shift malam ini, membiarkan Shotaro istirahat karena sejak tiga hari belakangan ini mengganti tugas nya. Pria mungil itu benar-benar baik!

"Nyonya, Tuan Lee baru saja mengabari saya untuk membawa anda ke perusahaan" ujar salah satu penjaga Jeno yang ntah darimana asal nya.

"Kau buta? aku sedang bekerja" cibir Jaemin.

"Maaf, Nyonya, tapi Tuan Lee sudah memerintah seperti itu"

"Kalau aku tidak mau?"

"Maka saya akan kehilangan nyawa saya" jawab penjaga itu.

Jaemin akan menjadi pembunuh secara tak langsung jika tidak mengikuti perintah Jeno. Dia tidak bisa lupa kalau pekerjaan gelap Jeno adalah seorang mafia kejam di negara kelahiran nya ini, pria itu bisa membunuh siapa saja.

"Tunggu sampai jam 10 malam" ucap Jaemin.

"Baiklah"

Jaemin melakukan pekerjaan nya. Dia bingung karena penjaga itu terus saja menunggu dan menjaga nya di luar cafe, memang suasana sudah sepi. Namun Jaemin itu pemberani, dia tidak selemah itu.

"Hei, siapa pria itu?" tanya salah satu rekan nya.

"Teman ku" jawab Jaemin.

DOR!!!

Jaemin dan teman nya terpaku dengan tembakan yang mengenai kepala penjaga itu. Tubuh nya kini bergetar karena sekumpulan orang berbaju hitam memasuki cafe dan menghampiri kedua nya.

"Ikut kami, sebelum nasib mu sama dengan nya" perintah salah satu di antara mereka.

Salah satu dari mereka menodong pistol ke kepala rekan nya Jaemin itu, "Pergi lah" ucap nya.

Tentu saja ia langsung berlari pergi. Ia berhenti sejenak melihat tubuh pria di luar yang tewas tertembak tadi. Sebelum akhir nya berlari menjauh.

"Aku akan ikut" ucap Jaemin.

Jaemin berjalan di depan sekumpulan orang itu. Dia melihat tubuh penjaga tadi yang sudah tewas, hati nya teriris, ini semua karena penjaga itu menunggu dan menjaga nya. Andai saja tadi ia langsung ikut pergi bersama nya.

"Mianhae, Ahjussi"

Jaemin berjalan lebih dulu di depan sekumpulan orang itu. Sebelum menyetujui ikut bersama mereka, ia sudah menyiapkan rencana untuk kabur.

"HAI! TUNGGU!" teriak salah satu dari mereka saat Jaemin berlari dengan cepat.

"Yak! jangan menembak nya, bodoh!" tegur salah satu nya.

"Kita harus melakukan nya"

DOR!!!

"AHK!" Jaemin terjatuh akibat tembakan yang mengenai punggung nya. Dia merintih kesakitan akibat peluruh itu, pandangan rabun nya menatap sekumpulan orang itu mendekati nya.

DOR!

DOR!

DOR!

Pandangan nya memang sudah mulai memburuk, namun ia tidak salah lihat, melihat orang-orang itu di tembak hingga tewas. Pria yang sangat ia kenal itu menghampiri nya dan menepuk pipi nya.

MAFIA[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang