Seminggu setelah pulang dari rumah sakit, hubungan Jaemin dan Jeno bisa di bilang renggang. Si manis bahkan memiliki kamar sendiri untuk nya, sering kali Jisung datang untuk tidur bersama nya. Namun Jeno, tidak pernah.Sesuai perkataan Jaehyun, ia telah menghubungi sang istri untuk pulang ke Korea dan merawat Jaemin hingga sembuh total. Urusan bayaran, harta Jeno tidak akan pernah habis bahkan jika ia membeli sepuluh pulau pribadi.
"Jaemin-ah, bagaimana keadaan mu sekarang?" tanya Taeyong, istri Jaehyun.
Kini Taeyong tengah mengangkat pelan kaki Jaemin agar perlahan lemas, Jaemin masih terbaring di ranjang, kemana-mana harus menggunakan kursi roda dan ada banyak perawat yang membantu nya.
"Hyung, kapan aku bisa sembuh total?" tanya Jaemin.
"Jika kau rajin terapi, tidak akan sampai setengah tahun"
Taeyong melihat wajah sedih Jaemin. Ia menghentikan kegiatan nya dan duduk di samping Jaemin sembari menggenggam tangan nya.
"Aku belum pernah lihat Jeno menyukai sub seperti kita" ujar Taeyong.
"Dia tidak menyukai ku, aku hanya pernah menyelamatkan nya dan menjadi Mommy nya Jisung di sini" jawab Jaemin.
"Ouh, ku pikir kalian sepasang kekasih atau suami istri"
Hening...
"Hyung, ajarkan aku memakai dasi" pinta Jaemin.
"Ppfffttt, kau suka sekali bercanda" ujar Taeyong sembari menahan tawa.
"Aku ingin memakaikan Jeno dasi" seru Jaemin.
Taeyong mengajarkan secara pelan-pelan dan detail pada Jaemin cara untuk memakai dasi dengan rapih. Ia sedikit terkekeh melihat Jaemin yang frustasi karena sulit memakai dasi itu.
"Itu sudah bagus" puji Taeyong.
"Apa cocok untuk seorang mafia?"
"Tak tau, aku kan istri nya dokter"
"Tapi Jaehyun Hyung juga seorang mafia"
"Ya tapi lebih ke dokter"
Sudah lah, biarkan saja kedua sub itu memperbincangkan pekerjaan Jaehyun serta dasi itu.
•••
Jeno, Mark dan Jaehyun sudah berada di dalam gudang tua yang selalu di pakai untuk menghabisi orang-orang penyusup atau pengkhianat. Dan ini lah yang terjadi pada salah satu anak buah Hyunjin.
Jeno terus memukuli pria itu yang terikat tak berdaya di kursi, darah yang keluar dari hidung dan mulut, berbagai luka lebam terlihat jelas di sekujur tubuh nya yang telanjang dada.
Jeno menarik rambut pria itu agar mata mereka saling berpandangan. "Apa maksud mu mengincar pemuda itu? Jawab sebelum kau mati di sini" tanya nya.
"Aku hanya mengikuti perintah dari Tuan Hwang... Ssshhh, L-lepaskanh aku" rintih pria itu.
"Atas tujuan apa dia memerintahkan mu?" tanya Jaehyun.
"A-aku juga tidak tau... Tolong lepaskan aku"
Jeno melepas cengkraman nya dan mengambil pistol. Ia tidak sekejam itu, beberapa anak buah nya menutup mata pria itu dengan kain hitam dan membiarkan nya tetap terikat.
Jeno meletakkan peluru dan... DOR! Tembakan satu bidik berhasil mengenai kepala pria itu dan tewas. Seperti biasa, Jeno beserta anak buah nya akan mengirim mayat itu kepada Keluarga dan memberikan uang sebagai keadilan.
Jeno kembali ke mobil nya dan kembali ke Mansion besar nya. Hari mulai petang, suasana jalanan sangat padat hingga macet. Itu menyebabkan mereka kembali di malam hari.
Untung nya Taeyong setia menemani Jisung dan Jaemin. Mungkin kelelahan tertawa dan bermain membuat Jisung terlelap di samping Jaemin dengan Taeyong yang tak berhenti mengecup pipi si kecil.
"Hyung, terima kasih sudah mau membantu ku" ujar Jaemin.
"Nggak perlu, aku senang bisa teman in kamu sama Ji" jawab Taeyong.
"Aku mau ambil minum dulu" pamit Jaemin dan duduk di kursi roda nya.
"Biar saya bantu, Nyonya" ujar salah satu maid.
"Tidak, kalian di sini saja, aku sekalian ingin belajar berjalan pelan-pelan" ucap Jaemin.
Jaemin mengendarai kursi roda nya sendiri dengan hati-hati. Ia melangkah ke dapur dan membuka kulkas, berdiri dengan perlahan dan...
Dug!
Jaemin yang hampir kehilangan ke seimbangkan tanpa sengaja bertumpuk pada dada bidang Jeno. Bukan hanya sandar, tapi juga ciuman dari Jeno yang langsung memeluk Jaemin dari belakang.
"Eungh..." desah Jaemin saat tangan Jeno masuk ke dalam baju nya.
Jeno melepas lumatan itu dan menatap Jaemin. Ia menggendong Jaemin dan membawa nya ke kamar. "Jen, kau mau apa?!" tegur Taeyong yang berpasan dengan mereka bersama Jaehyun juga.
"Terima kasih untuk perobatan hari ini, Hyung"jawab Jeno dan mengunci pintu kamar nya.
Jeno meletakkan Jaemin di ranjang kingsize nya, membuka gorden dan menyalakan pendingin ruangan di tingkat paling tinggi. Ia membuka kemeja nya dan menghampiri Jaemin. "Bagaimana terapi mu tadi?" tanya nya.
"Seperti biasa" jawab Jaemin dengan cuek.
Jeno menaikkan menuntun Jaemin duduk di pinggir ranjang dan menaikkan dagu si manis agar mau menatap nya. Smirk nya di tunjukkan, dengan lihai ia membuka resleting celana nya hingga dalaman nya.
Jaemin sedikit di buat terkejut saat melihat milik si Mafia di hadapan nya sudah berdiri. "Hisap, jangan kena gigi mu" perintah Jeno.
Jaemin tidak menolak, ia menggengam penis besar itu dan mengarahkan di mulut nya. Sempat ragu untuk menggunakan lidah karena terlihat kotor, namun ancaman Jeno terus berada di pikiran nya.
"Ssshhh.... Aaaahhh.... Jaemin-ah!" desah Jeno saat Jaemin berani menggunakan lidah nya.
Jeno mengusap lembut rambut Jaemin sebelum menjambak dan memaju mundurkan nya, si manis tersedak namun harus terus menghisap karena di rasa penis itu mulai membesar dan akan mengeluarkan sperma nya.
"Aaahhhkkk!" desah nafas lega Jeno setelah mengeluarkan sperma nya.
Jaemin menelan semua sperma itu dan mengusap bibir nya dengan punggung tangan, sementara Jeno menutup nya kembali dan beralih ke toilet untuk bersih-bersih sebelum mengerjakan pekerjaan kantor nya.
Jaemin merebahkan diri nya di ranjang itu sembari menunggu Jeno. Tak berselang lama, lelaki dominan itu keluar dengan handuk yang menutupi bagian bawah nya dan membiarkan dada bidang itu terekspos.
"Jen" panggil Jaemin.
"Tuan Lee, panggil aku seperti itu"
"Aku ingin pulang" ujar Jaemin.
Jeno selesai memakai piyama nya dan menghampiri Jaemin di ranjang. "Kau tidak bisa pulang"
"Lho? Kenapa?" kejut Jaemin.
"Aku akan menikahi mu setelah kau sembuh" ucap Jeno.
"A-apa, apaan! Tidak! Aku menolak!" seru Jaemin.
Jeno menarik pinggang si manis agar mendekat dengan nya. "Ikuti perintah ku" tegas Jeno dan merebahkan Jaemin di samping nya.
Jeno bukan lah orang yang mudah dekat dengan orang lain, ia bukan orang yang mudah jatuh cinta, mungkin lebih tepat nya tidak percaya tentang cinta. Berinteraksi dengan orang lain saja hanya beberapa menit.
Tapi karena kebaikan Jaemin, ia berniat untuk menikahi nya. Terutama Jisung yang sudah menganggap nya sebagai Ibu. Dan Jeno sudah bersumpah akan menikahi orang itu jika ia bisa menjadi Ibu untuk Jisung.
Namun karena keras nya hati si dominan, menyebabkan ia tidak tau apa yang harus di lakukan untuk menyayangi Jaemin. Untuk membalas kebaikan nya dengan cara yang lain, cara yang manusiawi.
Jeno mengusap lembut rambut si manis yang terlelap di samping nya, Jaemin meletakkan tangan nya di dada bidang dominan, sementara itu Jeno mulai terpejam. Meskipun ini baru pukul 7 malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA[Nomin]
Hayran KurguNa Jaemin, anak lulusan SMA yang terpaksa bekerja sebagai barista di salah satu cafe kecil di kota Seoul. Tanpa di sengaja, menyelamatkan nyawa seorang mafia terkenal kejam di Korea Selatan, Lee Jeno. ‼️Nomin ⚠️bxb 🔞paham? jangan salah lapak.