5. Push

60.6K 5.9K 480
                                    


Jaemin merasa terganggu dengan deru nafas seseorang yang sangat dekat dengan nya. Ia membuka mata dan terkejut melihat Jeno tepat di hadapan nya, tepat di dekat nya, dan tepat di atas tubuh nya.

"Cukup sulit membuat mu untuk berganti pakaian, hm?" ujar Jeno sembari memasukkan tangan nya ke dalam kaos Jaemin.

"Jangan lakukan tindakan asusila, aku laporkan ke polisi!" ancam Jaemin dan mencoba menjauhkan tangan Jeno.

"Kau tau? akibat ulah mu tadi, tangan ku cedera" bisik Jeno.

"Aku tidak meminta mu untuk membantu ku, kau saja yang salah"

"Aku meminta ganti rugi" ucap Jeno.

"Aku miskin, tidak punya apapun untuk ganti rugi"

"Tapi kau memiliki ini" ucap Jeno sembari mengusap puting Jaemin yang masih tertutup baju.

"Jangan macam-macam, Lee!" bentak Jaemin dengan serius.

"Lepas pakaian mu" perintah Jeno dan bangkit dari atas Jaemin.

"Nggak!"

"Mau ku robek?" tawar Jeno.

"Aku mau pulang, awas!" ujar Jaemin mendorong Jeno dan membuka pintu.

BRUK!

"JENO!"

Nafas Jeno memburu, ia menghimpit Jaemin ke dinding dan menatap nya marah. Jaemin tidak bisa bergerak sedikit pun. Jeno benar-benar mengunci nya.

"AKU BILANG IKUTI PERKATAAN KU!" bentak nya.

Jaemin menahan tangis nya, sungguh ia takut tinggal bersama Jeno karena ini. Jeno itu seorang mafia, bisa melakukan apa saja untuk membunuh nya. Itu menakutkan bukan?

"A-aku... takut" lirih nya.

"Lepas pakaian mu" perintah Jeno mulai memberi Jaemin ruang.

"Lepas, Jaemin" tegas nya.

Jaemin membuka baju nya hingga setengah telanjang. Ia malu, ini pertama kali bertelanjang dada di depan orang, apalagi pria.

"Aku bilang lepaskan pakaian mu, termasuk celana dan dalaman" perintah Jeno.

"Jeno... aku minta maaf, aku janji aku akan patuh pada mu, tapi tolong jangan-"

Sret!

Jeno melepas celana serta dalaman Jaemin. Tanpa menunggu waktu dan perduli akan cedera nya, ia membawa Jaemin ke ranjang dan mengukung nya.

"Jangan banyak bicara, ikuti permainan ku" bisik Jeno dan menjilat telinga Jaemin.

Jeno mencium bibir manis itu dan tangan nya berkeliaran di tubuh Jaemin. Si manis tidak mencoba memberontak, karena ia takut Jeno akan memarahi nya seperti tadi.

"Wanna play with me baby?" bisik nya.

"J-jeno, ku mohon... aku takut" lirih Jaemin.

Bukan nya berhenti, Jeno justru menurunkan wajah nya hingga sampai pada penis mungil Jaemin. Ia menunjukkan smirk nya sebelum menggenggam nya.

"Eunghhh...." desah Jaemin saat Jeno mengurut penis nya pelan.

"Want more?"

Jeno mengocok penis Jaemin dengan cepat hingga Jaemin mengeluarkan sperma nya ke seprai putih serta perut Jeno. Ia mengatur nafas nya dan menatap Jeno sanyu.

Jeno tegang.

"Lakukan menggunakan mulut mu" perintah Jeno membalik posisi mereka.

Jaemin duduk di karpet merah di bawah ranjang dan Jeno duduk di atas ranjang. Jaemin tidak menolak, ia hanya takut!

Jeno mengarahkan kepala Jaemin, lebih tepat nya bibir si manis ke penis besar nya. Jaemin bahkan kesulitan untuk memasukkan sepenuh nya penis itu ke dalam mulut nya.

"Eungh... ssshhhh... Jaemin-ah" desah Jeno saat Jaemin menghisap penis nya.

"Gunakan lidah mu, bayangkan seperti memakan permen" perintah Jeno.

Jaemin menurut, ia melilit penit Jeno di dalam mulut nya menggunakan lidah nya. Ia merasa jijik dengan diri nya sendiri karena tidak bisa menolak perintah sang dominan.

"Lakukan dengan benar sebelum aku memaksa mu" tegas Jeno, pasal nya Jaemin melakukan dengan lambat.

"AHK! UHUK! UHUK!"

Jeno terpaksa menekan kepala Jaemin hingga penis nya terjepit di rongga mulut Jaemin. Air mata Jaemin menetes, ia menepuk paha Jeno karena sungguh mulut nya sakit.

"Eumm! eummhhh!!!" berontak Jaemin saat Jeno memaju mundur kan mulut nya membuat tersedak.

"Ssshhhh... aaaahhh, Jaemin-ah, mulut mu... n-nikmathhh" desah Jeno.

Di rasa akan keluar, Jeno semakin menekan kepala Jaemin dan mengeluarkan sperma nya di dalam mulut si manis. Jeno mengeluarkan penis nya perlahan dan menutup mulut Jaemin.

"Telan" perintah Jeno di balas gelengan kepala.

"Telan, Jaemin" tegas nya.

Jaemin meminum cairan Jeno dan langsung pergi ke kamar mandi. Ia muntah, ini pertama kali nya meminum sperma, itu menjijikkan.

"Want again?" bisik Jeno sembari mengusap punggung Jaemin.

"Uhuk! howek!" Jaemin memuntahkan sisa sperma Jeno yang ada di mulut nya. Tubuh nya lemas.

Jeno mengelap bibir Jaemin dan menutup tubuh di manis dengan handuk. Ia menggendong Jaemin dan menidurkan nya di ranjang. Tidak lupa untuk memakaikan piyama hangat untuk nya.

"J-jeno..." lirih Jaemin.

Cup!

"Ikuti perintah ku terus, Jaemin" bisik Jeno dan memeluk Jaemin.

Jaemin memejamkan mata nya. Ia benar-benar lelah atas kejadian hari ini. Kejadian nekat yang mengerikan dan juga menjijikan. Namun dada telanjang Jeno membuat nya hangat dan nyaman.

Jeno menatap Jaemin yang tertidur pulas, ia mengecup dahi si manis dan menutupi tubuh nya. Jeno kembali memakai baju dan celana nya sebelum pergi ke mansion Lucas.

"Jaga Jaemin, jangan sampai kabur" perintah Jeno pada penjaga.

Jeno sedikit ragu untuk meninggalkan si manis, namun Jisung juga penting. Ia harus mengambil nya di mansion Lucas, meskipun Lucas seperti keluarga juga, namun keselamatan Jisung tidak bisa di lihat dari siapa orang nya.

MAFIA[Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang