[REVISI] 'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah' 2

5. Johnny's Biggest Fear

Ada seseorang yang selalu memperhatikan Joanna dan Gia yakin dia adalah ibu kandung Joanna. Dia menyadari bahwa Gia juga sedang memperhatikan setiap matanya bergerak.

Wanita itu kemudian pergi tapi ada yang terjatuh dari jaketnya. Gia mendekati tempat ia berdiri dan mendapati sebuah foto. Foto Thomas waktu masih muda.

"Kenapa, Gi?" Tanya Aldo.

"Nggak. Cuma nemu ini," Gia menunjukkan foto itu.

"Foto Daddy kamu? Kenapa disini?"

"Ada yang bawa. Tapi, dia pergi sebelum aku sapa dia,"

"Siapa?"

"Nggak perlu dibahas. Nanti juga kamu tau sendiri."

"Oke. Aku mau balik kelas. Ini makanan kamu. Makan ya cantik," Aldo memberikan sebuah sandwich yang ia beli dari kantin sekolah.

"Kamu udah?"

"Udah. Sama Bima tadi barengan,"

"Wah, udah bertemen?"

"Temen kamu, temen aku juga."

"Hmm.. Baiklah. Sana balik kelas."

"Bye cantik,"

"Bye,"

Gia berniat menghampiri Joanna tapi sepertinya dia sedang sibuk di laboratorium bahasa. Gia menunggu di depan laboratorium seraya memakan sandwich dari Aldo.

"Lah ngapain lo disini?" Tanya Joanna yang tiba-tiba bertanya.

"Nunggu lo,"

"Ya kenapa? Tumben banget,"

"Nyokap..." Joanna membungkam mulut Gia.

"Nggak disini. Bentar lagi pulang. Kita ke cafe bentaran aja,"

"Sbux?"

"Oke,"

•••••

Setelah memesan beberapa menu, Joanna mengajak Gia duduk di meja paling pojok. Tak tahu apa maksudnya, tapi mungkin ini membuat dia lebih baik ketika harus membicarakan ibunya.

"Gue nemuin ini," Gia memperlihatkan foto Thomas.

"Nyokap gue yang bawa?"

"Iya. Dia selalu merhatiin lo di sekolah. Lo nggak mau temuin dia?"

"Terus gue harus ngomong apa sama nyokap yang nggak pernah ngerawat gue? Gue dibuang, Gi. Mommy Sessa yang dengan besar hatinya mau adopsi gue, ngerawat gue sampai akhir hayat dia. Dia nggak pernah bedain gue sama kakak-kakak lo bahkan sama lo. Gue nggak benci nyokap kandung gue. Tapi, gue nggak ada perasaan apapun ke dia. Kayak udah mati. Nyokap gue ya cuma satu, Mommy Sessa." Joanna menjelaskan dengan emosi yang tak tertahan.