18. Honeymoon 🔞

39 1 0
                                    

Welcome to Yogyakarta...

Thomas mengambil semua koper dan tas yang sudah datang. Kita berdua sudah di Yogyakarta. Entah mengapa, melihat Yogyakarta itu seperti melihat ketenangan.

"Itu mobil temen aku," Thomas menunjuk salah satu mobil yang tengah menunggu.

"Woy bro! Akhirnya dateng ke jogja juga," Sapa teman Thomas. Gugun namanya.

"Terakhir gue kesini kapan ya? 5 tahun lalu kayaknya,"

"Udah lama banget pokoknya." Jawab Gugun. "Hai, Sessa," Ia juga menyapaku.

"Hai, mas." Jawabku.

"Kalau Sessa ikut berarti bukan bisnis nih," Goda Gugun. "Masuk. Gue anter ke villa,"

Aku dan Thomas masuk ke dalam mobil Thomas. Thomas duduk di depan dan aku duduk dibelakang. Selama perjalanan, mereka asyik berbincang. Aku hanya sesekali menimpali candaan mereka.

Tak lama, kita semua sampai di villa. Gugun meninggalkan mobilnya di villa untuk kami. Dia adalah teman yang baik.

"Itu temen bisnis kamu? Kalian akrab banget,"

"Iya temen bisnis yang akhirnya jadi partner juga."

"Ouh oke."

Aku melihat sekeliling area depan villa sangatlah asri. Thomas sedang mengurus kamar kami dengan pemilih villa.

"Bu, barang-barangnya sudah saya masukkan ke kamar," Lapor seseorang yang membantuku membawa semua koper dan tas.

"Makasih ya, Mas. Ini buat kamu," Aku memberikan beberapa lembar uang untuk tip.

"Beres?" Tanya Thomas.

"Udah."

"Ayo liat kamarnya. Rekomendasi si Gugun nih,"

"Bagus kayaknya, Thom."

Kami membuka sebuah ruangan kamar. Sangat luas dan kental khas jawanya.

"Seneng deh kamu bawa aku kesini," Ucapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seneng deh kamu bawa aku kesini," Ucapku.

Aku merasakan tubuh Thomas dari belakang. "Aku yang seneng karna kamu udah milih Jogja,"

"Ok. Kamu mandi dulu. Aku mau bongkar kopernya,"

Bukannya melepas pelukannya, Thomas semakin erat memelukku. Kulit leherku sudah bersentuhan dengan nafasnya.

"Thom, mandi dulu ih." Aku melepas paksa tangannya.

"Iya iya," Thomas melepas pelukannya. "Eh bentar,"

"Kenapa?"

"Aku mau nemuin seseorang dulu. Bentar ya." Thomas bergegas keluar, lalu kembali lagi "Orang villa. Jangan curiga apapun."

Aku hanya bingung melihat tingkah lakunya. Thomas berlalu pergi, aku kembali dengan urusan koper. Aku menata semua baju dan semua bawaan ke tempatnya.

Setelah selesai menata kamar, karena Thomas belum kembali juga, aku memutuskan untuk memakai kamar mandi terlebih dahulu.

[REVISI] 'Rumah' Yang Sebenarnya 'Rumah' 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang