Jackson terbangun karna kecupan di wajahnya , dia membuka matanya mendapati yugyeom terkikik menciumi wajahnya, dibelakang yugyeom ada jaebum yang memeluk yugyeom
"pagi papa" ujar yugyeom
"pagi sayang" ujar jackson memeluk yugyeom
Jaebum mengecup kening jackson
"pagi babe" ujar jaebum
Jackson tersenyum kemudian mengecup bibir jaebum
"anak papa sudah gak ngambek ni? Tanya jackson
" hm"gumam yugyeom semangat bangun dari tidurnya dan duduk bersila memandang kedua orang tuanya
"jangan percaya ucapan uncle jinyoung, papa dan daddy tak akan pernah meninggalkan gyeomi sendiri, meski nanti yugyeom punya adikpun" ujar jackson
"yugyeom paham papa" ujar yugyeom
"emang yugyeom gak suka jika punya adek?" tanya jaebum
"suka" jawab yugyeom semangat
"tapi yugyeom gak suka kalo daddy dan papa meninggalkan yugyeom dan tak sayang lagi sama yugyeom" gumam yugyeom pelan
"itu tak akan terjadi sayang" ujar jaebum
"daddy sudah berjuang sejauh ini untuk membawa yugyeom dan papa hidup bersama daddy, dan daddy tak akan mampu jika kalian jauh dari daddy lagi" ujar jaebum membelai wajah anaknya
Yugyeom tersenyum dan memeluk jaebum, jackson tersenyum, membelai kepala anaknya
Jackson tiba2 merasa mual, tapi dia tak mau merusak moments ini jadi dia menahannya
"aku akan mandi" ujarnya kepada jaebum
"okay, aku dan yugyeom tunggu dibawah, tadi aku dah bikin sarapan" ujar jaebum
Jackson bangun dan beranjak kekamar mandi, kemudian menyalakan shower dan dia mengeluarkan rasa mualnya tapi tak ada yang keluar dari mulutnya
Ini sudah terjadi beberapa hari sejak sebelum pernikahan mereka, dulu fikirnya hanya mungkin masuk angin, tapi setelah beberapa hari jackson merasa janggal
Dia mengeluarkan test pack yang ia beli kemarin saat dia belanja, 4 pcs dan dia mencoba semuanya
10 menit kemudian
Jackson tersenyum, positive, hasilnya positive, jackson buru2 memberaihkan badanya, dia berniat memberi tahu jaebum nanti
.
.
.
Sudah 30 menit dan jackson belum juga turun, jaebum menyuruh yugyeom makan sendiri biar dia memanggil papanya
Jaebum masuk kekamar mendapati jackson sedang duduk di meja rias dan mengeringkan rambutnya
"aku bantu" ujar jaebum mengambil hairdryer dari tangan jackson
Jackson memandang wajah serius jaebum yang sedang mengeringkan rambutnya dengan senyuman tak lepas dari bibirnya
"ada apa?" Tanya jaebum setelah selesai mengeringkan rambut jackson, saat dia melihat wajah tersenyum jackson dikaca
Jackson menarik tangan jaebum masuk kedapur dan memperlihatkan hasil test pack nya tadi
Pertama jaebum memandang ke 4 benda itu dan memandang wajah tersenyum jackson
"i.. Nii.. Ini.." gagap jaebum
"tapi aku belum yakin" ujar jackson
Jaebum memeluk jackson bahagia, dia menciumi wajah jackson dan air mata mengalir dadi matanya
Jackson membalas pelukan suaminya
"tapi untuk kepastian lengkapnya, temani aku kedokter yaw nanti" ujar jackson
"hm" gumam jaebum
"tapi.. Ini sementara hanya kita berdua yang tahu" ujar jackson
"yugyeom?" tanya jaebum
"nanti saja" ujar jackson
"terserah padamu" ujar jaebum
Dia mencium kening jackson dengan sayang
.
.
.
7 minggu
Itu ucapan dr. Patrick, dokter yang sejak dulu menjadi dokter pribadi sejak yugyeom didalam perutnya sampai sekarang
"selamat yaw jack" ujar dr. Patrick
"terima kasih paman" ujar jackson
"terima kasih dok" ujar jaebum
"jaga dia baik2, jangan sampai seperti saat yugyeom dulu" ujar Dr. Patrick kepada jaebum
"iya dok" ujar jaebum
"salam untuk cucuku" ujar Dr. Patrick kepada jackson
Dr Patrick sudah menganggap yugyeom seperti cucunya sendiri, sejak bayi dia akan membantu merawat yugyeom bahkan selalu membelikan barang2 dan mainan untuknya
.
.
.
TBC
Maaf yaw jika lama2 garing ceritanya.. Jujur dah kehabisan ide cerita soalnya.. Dah pengen buru2 ending gitu.. Biar gak pusing mikir ceritanya 😂😂😂😂😂