Jackson memandang marah ke bambam, karna dia memberi tahu jaebum dimana dia saat itu. Dan dengan percaya dirinya bambam, membawa yugyeom dan jaebum bersamanya
"papa kenapa?" tanya yugyeom melihat wajah papanya
"tak apa2 sayang" ujar jackson
"kenapa papa liburan sendiri tak membawaku?" tanya yugyeom
"papa.. Sedang ingin sendiri sayang" ujar jackson
"why?? Apa karna yugyeom nakal?" tanya yugyeom
"no.. Anak papa gak pernah nakal" ujar jackson
Yugyeom tersenyum saat saat papanya mengatakan dia anak baik
Jaebum memandang jackson dan yugyeom sedih dan juga marah, tapi entah... Dia senang saat suaminya itu baik2 saja, tapi saat mendengar alasan dia ingin sendiri, dia merasa kecewa,
"baiklah.. Aku pergi, kalian selesaikan urusan kalian" ujar bambam
"yugyeom ikut uncle" teriak yugyeom semangat
"lho.. Bukanya tadi yugyeom bilang rindu papa?" tanya jackson
"hehehe, sekarang dah gak rindu" ujar yugyeom tanpa dosa
Jackson menggelengkan kepalanya, membiarkan anaknya pergi dengan unclenya itu..
Dia bangkit menuju kamar mandi berniat untuk mandi, sejak pagi dia belum mandi, sebenarnya dia hanya mengabaikan jaebum
Jaebum yang melihat suaminya pergipun meraih lengan suaminya"babe" panggil jaebum
Jackson hanya melihat kearahnya tanpa berkata sepatah katapun
"kamu kenapa?, aku salah apa?" tanya jaebum
"aku tak apa2, hanya ingin menyendiri saja" ujar jackson
"kau marah padaku" gumam jaebum
"tidak" bantah jackson
"ya.. Kau marah padaku" ujar jaebum
"ti..."
Ucapan jackson terputus karna tanpa aba2 jaebum mengecup bibirnya, dan melumatnya sebentar
Jaebum memeluk jackson
"maafkan aku" ujar jaebum
Jackson terisak tiba2 dia merasa dadanya sesak
"sayang" ujar jaebum terkejut mslihat suaminya menangis
"apa kau sudah tak mencintaiku? Apa kau sudah muak padaku" tanya jackson dengan isakannya
"apa kau bosan padaku.. Aku tahu aku sudah tak menarik lagi. Aku jelek. Aku gemuk.. Aku....."
Jaebum mengecup bibir suaminya
Kemudian menangkup wajah suaminya menghadap padanya
"kamu kenapa berfikir seperti itu" tanya jaebum
"kau itu indah sayang. Kau mungkin tak tahu, aku sangan menyayangimu melebihi seluruh hidupku, kau matahariku, kau semangat hidupku" ujar jaebum
"kenapa kamu berfikir seperti itu?" tanya jaebum
"karna.. Karna.. Kau sudah tak mau menyentuhku" ujar jackson
Jaebum tersenyum kemudian memeluk tubuh suaminya
"maafkan aku. Maafkan aku, jika telah menyakiti perasaanmu" ucap jaebum
Jackson makin terisak, jaebum membiarkanya. Mungkin jackson sedang sensitif, karna faktor bawaan anak mereka
.
.
.
Jackson tertidur setelah lelah menangis, jaebum memeluknya diranjang, mereka sudah ekmbali ke apartments mereka, dia merasa lucu dengan sifat jackson yang kadang2 seperti anak kecil itu,
Dia ingat beberapa hari lalu jackson menagis cuma karna tak mengizinkanya makan pedas, tidak mengizinkanya banyak minum coffe, tak membelikan makanan yang dia inginkan
"aku sangat menyayangimu dan mencintaimu, apa kau belum merasakannya" gumam jaebum mengecup kening suaminya itu
Jaebum bangun dan beranjak mengambil laptopnya dan membuka pekerjaan yang dia tinggalkan tadi siang karna sibuk mencari suami nakalnya itu
Dia sengaja mengerjakan disamping suaminya.. Untuk berjaga2 jika suaminya itu bangun, sesekali dia mencium kening dan mengecup bibir suaminya gemas
"hyung" panggil jackson
"hm.. Sudah bangun?" ujar jaebum memandang kearah suaminya
"kakiku kram" gumamnya jackson dengan wajah lucunya
Jaebum dengan sigap menaruh laptop nya dan membuka selimut mereka dan memijat kedua kaki jackson
"sudah" ujar jackson dirasa kakinya sudah membaik
Jaebum membaringkan dirinya disamping suaminya dan memeluk suaminya
"apa kau lapar?" tanya jaebum
Jackson menggelengkan kepalanya, jaebum bangun dan bersender kemudian menyuruh jackson mengikutinya
"kau tak tahu saja. Sudah berapa lama aku menahan untuk tidak menyentuhmu, aku takut menyakiti anak kita,kau tahu.. Cukup melihatmu berdiri dihapanku.. Itu sudah membuatku gila ingin menerkammu, tapi aku takut" ujar jaebum
"tapi hari ini aku sudah beetanya pada Dr. Patrick, dia menjawab kita bisa melakukanya asal jangan keseringan, dan tidak terlalu kasar" ujar jaebum
Jackson tersipu malu, kenapa suaminya malah bertanya hal seperti itu ke dokter kandungan nya
Jackson bangun dari baringanya kemudian duduk dalam pangkuan suaminya, dan mengalungkan tanganya keleher suaminya
Jaebum tersenyum melihat suaminya
"kamu yakin?" tanya jaebum
"aku tak akan cukup hanya 1x" tambahnya
Jackson menganggukan kepalanya, jaebum menciumi leher jenjang suaminya
"achh"
Jackson mendesah saat suaminya dengan gemasnya menggigit lehernya
"jangan slahkan aku jika besok kau tak bisa berjalan" bisik jaebum
Jackson tersenyum menggoda suaminya, dia memainkan telinga suaminya dnegan jari lentiknya
Jaebum sudah tak tahan dia membalikan badan jackson dengan pelan, kemudian mengecupi seluruh wajahnya turun turun ke leher jenjangnya
Jackson hanya mamou mendesah frustasi dengan kelakuan suaminya, malam ini kegiatan mereka cukup menguras tenaganya, tapi dia juga yang menginginkanya
.
.
.
TBC