"Tenang, perasaanku padamu tak pernah berubah. Hanya saja caraku menyayangimu yang tak lagi sama."
"Laa, nanti ada pemeriksaan anak osis."
"Ha? Lagi? Sering amat."
"Iyaa, disuruh sama guru pembina osis. Katanya akhir-akhir ini banyak banget siswa yang bawa barang aneh-aneh kesekolah." Jawab Jeje setelah memarkirkan mobilnya.
"Kenapa ga bilang dari kemarin?"
"Baru ingat gue. Lo ga bawa yang aneh-aneh kan? Jangan bilang lo bawa make up yang berlebihan?"
"Ga. Gue cuman bawa bedak, parfum, sama lipbalm aja. Selebihnya buku dan alat tulis."
"Oke, awas aja kalau gue tau lo masuk BK." Ancam Jeje lalu turun dari mobil bersama Vanilla.
***
Nindy melihat Vanilla yang baru saja datang dan berjalan seorang diri menuju ke kelasnya.
Nindy mengendap-endap sambil melihat situasi sekelilingnya. Setelah merasa aman, Nindy mengikuti Vanilla dan mulai mendekatinya dari belakang.
Ia mengeluarkan sebungkus rokok yang dibelinya tadi pagi sebelum kesekolah, Nindy lalu memberanikan diri untuk menyelipkannya ke dalam totebag milik Vanilla.
Vanilla tak menyadari ada yang aneh dan tak mendengar suara apapun selain suara musik dari earphone miliknya.
Setelah memasukkan sebungkus rokok tadi, Nindy kemudian memutar langkahnya menuju ke ruang osis untuk melakukan briefing terlebih dahulu bersama para anggota osis lainnya sebelum ikut melaksanakan pemeriksaan.
Vanilla yang tidak menyadari hal tersebut masih terus berjalan dengan earphone yang menyangkut dikedua telingnya.
***
Jam pelajaran tengah berlangsung.
"Anak-anak, ibu ingatkan seminggu lagi kita akan mengadakan ulangan tengah semester, ibu harap kalian membaca dengan cermat buku yang berada dihalaman 45-52 buku paket bahasa inggris kalian. Dan materi yang ibu kasih selama beberapa minggu terakhir juga tolong kalian rangkum yah, ibu akan meminta hasil rangkumannya sebagai kunci untuk mengikuti ujian. Jika tidak ada atau kurang lengkap, kalian langsung mengikuti ulangan remedial. Sampai sini paham?" Jelas Ibu inggit.
Semua siswa menghembuskan nafasnya berat.
"Banyak banget buu." Keluh seorang murid.
"Yang banyak itu kalau selama ini kalian tidak mencatat. Jika kalian mencatat, tugas itu cuma tinggal dikumpul saja."
"Laaa, lo punya semua materi bu Inggit kan?" Tanya Tisa.
"Punya kok."
"Duhh beruntung banget punya temen rajin nyatet. Boleh kita pinjam kan Laa?" Tanya Rere.
"Sejak kapan kalian minta ijin minjem buku gue? Hah?" Ledek Vanilla yang dibalas pelukan gemas oleh kedua sahabatnya.
Tok Tok Tokk
Suara ketukan pintu mengalihkan seluruh perhatian murid yang ada didalam kelas.
"Permisi bu." Ucap seorang siswa yang tak lain adalah anggota osis.
Siswa itu menghampiri Ibu Inggit. Dan berbisik untuk memberitahukan maksud dan tujuan mereka.
Terdapat 5 anak osis yang berdiri depan kelas. Salah satunya adalah Nindy.
"Teman-teman, maaf menganggu. Hari ini kami dari anggota osis ingin melakukan pemeriksaan tas dan kelengkapan seragam sekolah beserta atribut seperti kaos kaki dan lambang yang sesuai dengan tata tertib sekolah.
Kegiatan ini kami lakukan untuk seluruh siswa SMA Nusa Antara agar terhindar dari hal-hal negatif yang dapat mencoreng nama baik sekolah. Oleh karena itu, kami selaku anggota osis, memohon izin kerja sama dari teman-teman. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vanilla Blue
JugendliteraturAda banyak trauma dan rasa sakit yang dialami oleh berbagai tokoh didalamnya. Sebelum cewek ini datang dihidup gue, rasanya hidup gue flat-flat aja tanpa ada kemajuan. Sampai gue ketemu Vanilla, yang bisa support gue secara fisik maupun mental. Be...