"Dia bukan sesuatu yang harus dipilih. Karena pada awalnya. Pilihanku sudah jatuh padanya."
Pukul 07.15
Jeje dan Vanilla baru saja sampai diparkiran sekolah. Vanilla turun dari mobil dan berdiri disamping mobil lain sambil menunggu Jeje selesai memarkirkan mobil."Ngapain? Kenapa gak masuk?" Tanya Jeje heran ketika keluar dari mobil sambil menyelempangkan tasnya di bahu kiri.
"Nungguin lo." Jawab Vanilla.
"Ha? Tumben banget. Nanti orang-orang tau kita saudaraan."
"Biarin."
"Ha, Apanih? Kenapa Laaa? Kok tumben banget." Bingung Jeje.
"Gue ga mau sembunyi-sembunyi lagi. Lagian lo abang gue, lo juga ga malu-maluin banget, jadi buat apa disembunyiin." Ledek Vanilla.
"Haaaa? Tolong diulang. Lo ngomong apa tadi? Malu-maluin? Heiiii! Gue most wanted dijejeran cewek-cewek, belom lagi yang adek kelas.
Ngeliat bayangan gue aja mereka udah jejeritan." Sombong Jeje."Huuueeeekkkk."
"Lebaaaayy lagi kaann, udah ayo jalan. Entar telat lagi."
"Lo tuhh yang lebayy." Balas Vanilla.
Jeje hanya mengelus rambut adiknya itu sambil tersenyum karena tingkahnya yang kadang membingungkan.
***
Suara teriakan para siswa bergema diseluruh penjuru sekolah karena mendengar satu pengumuman rapat guru.
"Vanillaaaaaa." Teriak Rey dari luar kelas.
"Laaa, Rey nyariin tuh." Ujar Tisa membangunkan Vanilla yang sedang tertidur dimejanya sambil mendengarkan musik dari earphone yang menyumbat kedua telinganya.
"Rey?" Tanya Vanilla setengah sadar.
"Iyaa dia nungguin lo didepan kelas."
"Kenapa emang?
"Ya mana gue tau Laaa."
Vanilla pun menghampiri Rey dengan lemas karena baru bangun dari tidurnya.
Dilihatnya Rey yang sedang berdiri memakai hoodie berwarna merah maroon sembari memegang gitar yang dibelinya kemarin."Apa?" Tanya Vanilla melihat Rey cengar-cengir kearahnya.
"Sini." Bisik pria itu lalu menarik lengan Vanilla untuk mengikutinya.
Vanilla yang belum sepenuhnya sadar tiba-tiba membelalakkan matanya saat Rey menarik lengannya. Bukan karena sakit, tapi ia terkejut mendengar teriakan para siswi yang sepertinya para pengagum Rey.
"Aaaaaa kak Reyyyy!" Seru anak kelas 10 yang cemburu saat melihat Rey menarik tangan Vanilla ketika tangan putih berotot itu lewat dihadapan mereka.
"Berasa maling gue diteriakin." Gumam Vanilla pasrah.
Mereka tiba ditaman belakang sekolah yang begitu, sunyi. Bahkan matahari malu-malu menunjukkan sinarnya dan memiliih bersembunyi dibalik awan.
Hanya ada mereka berdua.Mereka duduk dibangku taman yang memiliki meja berbentuk lingkaran. Biasanya para murid datang kesini untuk mengerjakan tugas sambil menikmati udara sejuk karena dikelilingi banyak pohon rindang.
![](https://img.wattpad.com/cover/284215876-288-k338763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vanilla Blue
Teen FictionAda banyak trauma dan rasa sakit yang dialami oleh berbagai tokoh didalamnya. Sebelum cewek ini datang dihidup gue, rasanya hidup gue flat-flat aja tanpa ada kemajuan. Sampai gue ketemu Vanilla, yang bisa support gue secara fisik maupun mental. Be...