"Terlalu rumit jika dilanjut dan terlalu remuk jika dilepaskan. Lalu apa? Berjalan dengan ketidakpastian? Dengan segala pikiran yang entah sejak kapan mulai mengelabui perasaanku."
Suara langkah kaki Jeje bergema dikoridor. Ia berlari dari ruang osis menuju kantin.
Saat selesai rapat tadi, ia mendapat panggilan telfon dari Vanilla tapi suara gadis itu tidak begitu jelas karena teredam oleh suara anak osis yang sedang berdiskusi."Kenapa lagi tu anak ngamuk-ngamuk nelfon gue." Gumam Jeje yang masih terus berlari.
Jeje pun sampai dikantin sekolah dengan nafas terengah-engah. Ia menatap seluruh kantin dari ujung ke ujung tapi sosok yang dicarinya tak kunjung muncul dikantin tersebut,
Melainkan hanya melihat Nindy yang sedang asik memakan semangkok bakso seorang diri."Eh lo ngapain disini?" Tanya Jeje lalu duduk dihadapan Nindy.
Nindy sedikit terkejut ketika Jeje menghampirinya.
"Gue mimpiii? Whattt!! Kak Jeje duduk didepan gueeeee, oh my god!" Batin Nindy lalu menelan makanannya dengan cepat.
"Lagi makan kak hehe."
"Gue tau lo lagi makan. Maksud gue, anak-anak osis tadi rapat. Kok lo ga ikutan?"
"Aku laper banget kak. Belum makan siang." Jawab Nindy.
"Oh gitu." Balas Jeje lalu kembali mengamati seisi kantin.
"Kak Jeje kesini nyariin aku karena ga ikut rapat?"
"Ha? Nggak lah, kalau lo ga disini, mana tau gue kalau lo gak ikut rapat barusan."
"Te-terus ngapain kak?" Tanya Nindy ketika mengingat kejadian tadi saat Vanilla menyuruh Jeje ke kantin."
"Lagi nyari seseorang."
"Siapa?"
"Ada pokoknya.
Katanya dia dikantin. Kok gaada sih.""Kakak punya pacar?."
"Ga lah."
"Lagi PDKT sama cewek?"
"Nggak."
"Terus cewek yang selalu ngikutin kak Jeje siapa?"
"Cewek? Siswi?"
"Iyaa."
"Vanilla?"
"Mungkin? Emang dia siapa kak?"
"Anak kelas 11 ipa 1."
"Maksud aku hubungan kakak sama dia."
"Ihh ga baik kepo sama urusan orang."
"Hm sorry kak." Ucap Nindy lalu terdiam.
Nindy belum juga mengetahui hubungan antara Jeje dan Vanilla. Yang dipikirannya hanyalah cara bagaimana agar ia bisa menarik perhatian Jeje.
"Kak, pulang sekolah nanti, aku boleh pulang bareng Kakak gak? Soalnya driver aku lagi ga bisa ngejemput. Boleh ya kak?"
"Nggak. Gue gabisa bawa cewek naik ke mobil gua."
"Ta-tapi, aku selalu ngeliat kak Jeje balik sama cewek."
"Berarti gue udah akrab. Kalau baru kenal mah, ga mau gue."
"Emang kita baru kenal?"
"Iya. Baru." Ujar Jeje lalu berdiri pergi meninggalkan Nindy ketika tak mendapati Vanilla didalam kantin.
***
Sepulang sekolah
Vanilla melihat Jeje yang sudah lebih dulu menunggunya didalam mobil.
Vanilla pun masuk kedalam mobil dengan wajah kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vanilla Blue
Teen FictionAda banyak trauma dan rasa sakit yang dialami oleh berbagai tokoh didalamnya. Sebelum cewek ini datang dihidup gue, rasanya hidup gue flat-flat aja tanpa ada kemajuan. Sampai gue ketemu Vanilla, yang bisa support gue secara fisik maupun mental. Be...