scenario : 11

3.6K 430 12
                                    

"Min, tolong masukin semua sayurannya ke dalam kulkas ya?" ujar Chan yang langsung di angguki Seungmin.

Lelaki manis itu berjalan menuju kulkas yang berada di dapur dengan kedua tangannya yang penuh membawa beraneka ragam jenis sayuran. Sesekali ia mendecih lirih ketika melihat seberapa banyaknya sayuran yang dibeli oleh suaminya itu.

"Siapa coba yang mau ngabisin sayuran sebanyak ini? Dikira gue kambing apa?!" lirih Seungmin, lalu mulai memasukkan satu persatu sayuran itu kedalam kulkas.

Selang beberapa menit, semua sayuran itu sudah masuk kedalam kulkas. Seungmin menghela nafas lega, akhirnya ia bisa bersantai sekarang.

"Udah semua Min?" tanya Chan yang baru saja datang dari kamar hanya dengan menggunakan celana hitam selutut dan bertelanjang dada.

Seungmin yang sedang minum pun langsung tersedak melihat perut kotak sang suami

"Hyung, pakailah pakaian mu yang benar"

"Maaf Min, saya belum terbiasa tidur pake baju"

Seungmin menghela nafas pasrah, lalu berjalan keluar, meninggalkan Chan yang masih diam memandangi tubuhnya dengan heran.

"Seungmin mau kemana??" teriak Chan ketika Seungmin berada diambang pintu.

"Keluar! Aku bosan sama hyung terus!" jawabnya lalu menutup pintu.

Sebenarnya alasan Seungmin keluar bukan itu, melainkan mulutnya gatal ingin menghisap benda panjang yang sempat ia beli di supermarket tadi. Yaps! Rokok.

Seungmin berjalan mendekati pembatas balkon apartemennya, memandangi langit malam juga hamparan gedung-gedung cantik didepannya.

Seungmin mengambil sebatang rokok, lalu memantikkan api diujungnya, menikmati rokok itu sambil menunggu suami nya selesai memasak makan malam.

Seungmin menghembuskan nafas, bersamaan dengan kepulan asap yang menari-nari di udara, Seungmin sangat suka suasana yang seperti ini, santai, tenang, dan-

"Seungmin?"

Seungmin langsung menoleh ke sumber suara itu, lalu menghela nafas lega. Ia kira tadi Chan yang memanggil, namun ternyata bukan.

Lelaki itu berjalan mendekati Seungmin.

"Lagi banyak masalah?"

"Enggak kok hyung, cuma pengen aja" lelaki itu mengangguk paham.

"Jangan bilang siapa-siapa ya hyung, terlebih lagi Chan hyung"

Lagi-lagi lelaki itu hanya mengangguk. Seungmin menyodorkan sekotak rokok digenggamannya dan langsung diterima oleh lelaki itu. Lelaki itu mulai melakukan hal yang sama dengan Seungmin.

"Oiya, denger-denger Mino hyung kerja di cafe ya?" tanya Seungmin pada lelaki disebelahnya.

"Bukan kerja, hanya memantau para karyawan"

"Hyung bos nya?"

"Iya, kebetulan cafe itu diwarisin ke saya"

"Kalo gitu, apa ada lowongan?"

"Lowongan? Untuk kamu?"

"Iya, masa buat si berry" picik Seungmin

"Ada kok, dibagian pelayan. Kamu mau?"

"Mau. Apa boleh paruh waktu?"

"Boleh, apa sih yang enggak buat Seungmin"

Seungmin tersenyum, lalu membuang rokok yang tinggal sedikit itu dan menginjakknya.

"Makasih ya hyung"

"Seungmin?" panggil Chan, yang berada di ambang pintu

"Hyung, aku masuk dulu ya" Mino mengangguk

Scenario | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang