scenario : 25

3.9K 374 17
                                    

Untuk yang kesekian kalinya, seungmin merasakan sakit di perutnya. Padahal, janin yang ada di kandungannya baru berusia 34 minggu atau sama dengan 8 bulan, tapi rasa sakit terus menghantuinya dari kemarin.

Seungmin mendudukkan diri di sofa, berharap sakit di perutnya hilang seperti sebelum-sebelumnya. Ponsel terus ia genggam, takut-takut kalau ada hal yang tak diinginkan terjadi, ia bisa langsung menelpon Chan.

Dengan lembut, Seungmin mengelus perutnya yang sudah membulat itu.

"Baby baik-baik ya di dalam sana" ucapnya pada sang janin.

Akh!

Lirih Seungmin ketika janin itu menendang perutnya dan rasa sakit itu kian bertambah. Seungmin melirik jam yang ada di ponselnya, masih menujukkan pukul 3 sore dan Chan akan pulang jam 7 malam.

"Baby, nendangnya jangan kuat-kuat dong! Sakit tau! Kalo mau keluar, tunggu daddy pulang ya? Sekarang, baby tidur dulu. Jangan nakal, Papa kutuk mau?"

Bukannya makin mereda, kini sakit itu makin menjadi. Seungmin meremat kuat ponsel di genggamannya guna menyalurkan rasa sakit.

"Sa-kitt" lirih Seungmin dengan mata terpejam.

Dengan sisa tenaga yang ada, Seungmin mencoba untuk menghubungi sang suami. Namun, seketika pandangannya teralihkano pada noda darah yang merembes ke sofa.

"Darah?"

Dengan cepat, ia menelpon Chan yang untung saja langsung di angkat olehnya.

"Halo Min? Ada apa?"

"Sa-kit, sakit H-hyung!"

"Halo? Halo? Seungmin? Kenapa? Ada apa? Kamu mau melahirkan? Tapi bukannya kata dokter bulan depan?"

"Sakith hyung! Darah"

"Hyung pulang!"

"Aku ga kuat!"

"Hey?! Bang Seungmin! Kamu ini ngomong apa?"

Dan sambungan di matikan sepihak oleh Seungmin. Dengan langkah tergesa, Chan segera keluar dari ruangannya. Masa bodo dengan meeting selanjutnya. keselamatan Seungmin dan anaknya adalah yang terpenting saat ini.

Chan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, tidak peduli dengan pengemudi lainnya yang merasa terganggu akibat aksi kebut-kebutannya ini.

Sesampainya di apartemen, Chan langsung menuju unitnya yang berada di lantai 5.

"Seungmin!" panggil Chan begitu ia membuka pintu unit apartemennya, namun hanya keheningan yang ia dapatkan.

"SEUNGMIN!!" Chan berlari kesana kemari seraya meneriaki nama suaminya, mencari ke setiap ruangan dan tanpa sengaja matanya menangkap bercak darah yang ada di sofa.

"Seungmin"

Tak lama, sebuah panggilan masuk, bukan, itu bukan dari Seungmin. Melainkan, Mino.

"Apa?" tanya Chan

"Seungmin! Seungmin mau melahirkan. Gue kirim alamat rumah sakitnya" ucap Mino. Sambungan telpon itu terputus, digantikan oleh satu pesan masuk yang dikirim oleh Mino.

Setelah melihat alamat yang dikirim oleh Mino, Chan langsung menyambar kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah sakit tempat Seungmin bersalin. Tak lupa, ia memberi tau keluarga Seungmin juga keluarganya tentang kabar bahagia ini.

---

"Seungmin gimana?" tanya Chan yang kepalang panik

"Lagi di operasi"

"Kok dia bisa sama lo?"

"Dia jalan ke unit apartemen gue, minta tolong anterin ke rumah sakit. Kalo nunggu lo kelamaan, anaknya keburu brojol nanti" Chan menghela nafas lega mendengarnya.

Tak lama keluarga Seungmin datang,

"Chan, gimana Seungmin?" tanya Bunda Kim

"Masih di dalam Bun"

"Boy or Girl?" kini giliran Wonpil yang bertanya

"Lakik"

Tak berselang lama, dokter yang membantu Seungmin bersalin keluar dengan senyum penuh bahagia.

"Dengan keluarga Bang Seungmin?"

"Saya suaminya" unjuk Chan yang segera menghampiri dokter itu.

"Selamat, bayi anda telah lahir dengan selamat. Ibu dan bayinya juga sehat"

Sontak, semua orang yang mendengar itu mengucapkan kalimat penuh syukur atas lahirnya anak pertama dari pasangan Christopher Bang juga Kim Seungmin.

---

"Jadi, siapa nama cucu Bunda?" tanya Bunda Kim yang sedang menggendong si jagoan

"Bang Seungchan / Jake Bahng" ucap Chan dan Seungmin secara bersamaan.

Mendengar itu, keduanya saling bertatapan.

"Nggak, namanya harus Jake Bahng, biar keren" ucap Seungmin, namun Chan tetap teguh pada keinginannya.

"Bang Seungchan aja Min, bagus kan? Namanya diambil dari nama kita berdua"

"Nggak! alay!"

"Alay dimananya sih Min?"

"Loh? Kok jadi kalian yang ribut sih?" tanya Papa Kim, Seungmin hanya mendengus sebal

"Suit aja deh, yang menang, namanya di pake buat si jagoan" ujar Wonpil yang di angguki oleh keduanya.

Suit pertama di menangkan oleh Chan, membuat wajah Seungmin tambah masam.

Suit kedua di menangkan oleh Seungmin dengan gunting yang dikalahkan oleh batu.

Dan terakhir, dengan gunting yang di menangkan oleh kertas.

"Yess menang!!"

"Oke, karena aku yang menang, jadi si jagoan kita namain Jake Bahng"










Double update xixixi

next part is last part😙😙 kayaknya aku update di malam/hari tahun baru.

so, bye-bye guys!

Scenario | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang