scenario : 19

3.2K 382 12
                                    

Pukul 2 siang, seperti yang diucapkan Chan tadi saat di sekolah Seungmin, kalau ia akan menjemput anak itu pulang sekolah.

Chan menginjak rem ketika sampai didepan sekolah Seungmin, bercermin sebentar sebelum keluar.

Tangan yang hendak membuka pintu seketika terhenti ketika matanya menangkap siluet Seungmin tengah memeluk seorang lelaki yang tak dikenal oleh Chan dengan erat.

Seketika hawa di sekeliling Chan panas, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Dengan cepat, tangan kekar itu membuka pintu mobil lalu menghampiri Seungmin yang masih berpelukan dengan orang asing.

"BANG SEUNGMIN!"

Sontak yang dipanggil menoleh dan melonggarkan pelukan, menatap sang suami yang menghampirinya dengan raut wajah datar dan marah.

"Oh Ch--"

"Masuk mobil"

"T-tapi"

"Masuk mobil Bang Seungmin"

"Ga! Aku nggak mau pulang sama--"

Orang itu terkekeh ketika tubuh Seungmin ditarik oleh Chan, sedangkan empunya meringis sebal pada orang yang menariknya masuk ke dalam mobil.

Sebelum benar-benar masuk, Seungmin menatap orang itu dengan tatapan memohon, namun lagi-lagi suara Chan membuatnya kesal.

"Masuk!"

Seungmin menatap Chan sinis, lalu masuk kedalam mobil. Setelahnya, mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dengan si pengendaranya yang terbakar emosi.

Lama keheningan itu melanda, akhirnya Chan memutuskan untuk berbicara duluan kepada Seungmin yang masih terlihat kesal.

"Kamu ngapain sih peluk-peluk orang kayak tadi?"

Seungmin menoleh, menatap Chan tajam.

"Ya namanya juga udah lama nggak ketemu. Masa nggak boleh peluk? Lagian lo tuh yang apa-apaan maen asal tarik tangan gue aja!"

"Lo? Gue? Ck. Jadi kamu lebiu miluh dia di banding saya?" tanya Chan seraya menghentikan mobilnya, karena mereka sudah sampai di parkiran apartemennya

"Ya jelas lah! Dia kakak gue!" ucap Seungmin marah, lalu keluar dari mobil.

"Kakak?" cicit Chan bingung.

"Seungmin punya kakak?"

Dengan cepat tangannya mengeluarkan ponsel yang ada di saku, lalu menelpon seseorang.

"Halo Bunda, ah enggak. Ini Chan mau tanya, emang Seungmin punya kakak ya?"

---

"Min.. saya minta maaf. Saya ga tau kalo itu kakak kamu" ujar Chan untuk yang kesekian kalinya, namun tak mampu untuk membuat amarah Seungmin mereda.

Dari tadi ia sudah meminta maaf, mengikuti Seungmin kemanapun ia melangkah, tapi lelaki yang lebih muda darinya itu tetap saja bungkam dengan semua amarahnya.

Seungmin berjalan mendekati kulkas, yang tentunya masih diikuti oleh Chan, namun ia tak peduli. Ia buka pintu kulkas itu dan melihat ada apa saja minuman yang ada di dalamnya.

Setelah beberapa detik melihat, pandangannya jatuh pada sebuah beer kaleng yang tampak sangat menggoda.

Tangannya terulur untuk mengambil kaleng itu.

"Eh apa-apan kamu. Itu beer Seungmin. Itu minuman saya!" ujar Chan yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Seungmin.

"E-- kamu cari minuman lain aja ya? Itu nggak baik untuk kesehatan"

Scenario | ChanminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang