18.dia kenapa?

2.3K 66 1
                                    

Note:jangan lupa untuk memberi vote dipart ini sebelum membaca

Happy reading♥

🐙🐙🐙

-tandai typo-

Mereka kini telah sampai didepan rumah kiana

Kiana pun segera turun dari motor besar milik arsena ia mengembalikan jaket yang ia gunakan tadi kepada arsena

"ma-makasih ya sen"-ucap kiana berterimakasih kepada arsena

"gue cabut luan ya"-balas arsena

Arsena pun segera menjalankan motornya ia meninggalkan kiana sendirian didepan rumah besar milik kiana itu

"kenapa hati gue jadi dag-dig-dug yee"-ucap kiana sambil memegang hatinya

"ta-tau ah bodo pokoknya gue gak boleh baper"-ucap kiana lagi sambil menggelengkan kepalanya

"sreettt"-suara angin sepoi sepoi

"anjir apaan itu"-ucapnya sambil memegang tangannya yang merinding

"rumah gue serem banget yaallah plis hantu jangan lewat dulu ya tunggu gue masuk kedalam baru boleh lo lewat ya"-ucapnya sambil berlari terbirit-birit memasuki rumahnya

"astagfirullah pintu gerbangnya lupa gue kunci"-ucapnya lagi yang berlari kearah pintu gerbang untuk menguncinya

kiana kini telah selesai mengunci pintu gerbang itu ia pun segera berjalan menuju kekamarnya

"pokoknya gue gak boleh baper sama arsena"-ucapnya meyakinkan dirinya

"tau ah gue ngantuk dahlah gue mau tidur dulu"-ucap kiana sambil menarik selimutnya yang bergambar hello kitty

Ia pun langsung tertidur dengan sangat nyenyak

•••

~kringggg~

alarm kiana kini berbunyi

"aihh berisik banget sih lo"-ucap kiana memarahi alarmnya

Ia mencari-cari keberadaan alarmnya dan segera mematikannya

kiana kini kembali tidur lagi

~kringggg~

Kali ini ponsel kiana berbunyi ia mengambil ponselnya dan menyangkat panggilan itu

"hm?"-tanya kiana kepada orang yang tadi menelponnya

"lo gak sekolah kia?"-tanya kiaraa disebrang telepon

"sekolah kenapa?"-tanya kiana balik

"gila lo pasti lo masih tidurkan? Astagaa kiana coba lo liat udah jam berapa ini"-ucap kiaraa memarahi kiana

"astagfirullah kuping gue"-ucap kiana segera memutuskan panggilan itu

Kiana melihat jam yang ada diponselnya

Arsena [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang