48.terungkap

1.4K 39 1
                                    

Note:jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar kalian sebelum membaca cerita ini ^^

Happy reading♡

***

"sen"-panggil skala dengan nafas terengah-engah

Arsena yang sedang asik memainkan ponselnya menatap kearah skala dengan tatapan bingung

"lo kenapa ska?"-tanya noval yang baru keluar dari dalam dapur yang berada dimarkas carry geng

"g-gue diserang sama anak devil's tribe tadi didepan gang"-ucap skala dengan kondisi tubuh yang terluka

Arsena melemparkan ponselnya kesembarang arah ia segera berdiri dari duduknya dan berjalan kearah skala

"lo bilang apa?"-tanya arsena dengan wajah datar

Shaka yang baru tiba dimarkas terkejut melihat semua temannya yang sedang berkumpul beramai-ramai

Ia melihat kondisi skala saat ini ia menatap kearah saudara kembarnya dengan tatapan bingung

"kenapa?"-tanya shaka dengan nada dingin kepada arsena

"katanya dia tadi diserang sama anak geng sebelah"-balas noval yang menjawab pertanyaan shaka

Walaupun shaka tidak bertanya kepadanya tapi mau tidak mau ia harus segera menjawabnya karena ia tahu arsena saat ini sedang menahan emosinya

"lo bilang apa?"-tanya arsena lagi yang menatap kearah skala dengan tatapan interogasi

"suruh skala duduk dulu sen"-ucap noval yang langsung menuntut skala untuk segera duduk disofa yang berada dibelakang mereka

"lo tarik nafas dulu kalau pikiran lo udah tenang coba ceritain sama kita pelan-pelan aja jangan terburu-buru"-ucap noval dengan lembut kepada skala

Skala menatap kearah noval dengan tatapan lembut selain noval dan juga arga tidak akan ada lagi orang didunia ini yang bisa menjadi penengah pada saat arsena dan juga shaka sedang emosi

Ia menarik nafasnya dalam-dalam setelah itu membuang nafasnya dengan gusar ia menatap kearah arsena dan juga shaka yang sedang duduk didepannya

Skala menceritakan kejadian yang ia alami barusan ia memberi tahu kepada arsena dan juga shaka bahwa ia diancam oleh junior

Junior menyuruhnya untuk memberikan racun diminuman arsena malam ini jika ia tidak menuruti perkataan junior maka junior tidak akan segan-segan melukai elena

Dengan terpaksa ia menyetujui perkataan junior bukannya ia takut dengan junior hanya saja ia takut jika ia bertindak lebih nyawa elena dalam bahaya ia akui dirinya lemah jika mendengar nama elena

Entah sejak kapan perasaannya dengan elena hadir yang ia ketahui mulai hari ini dirinya benar-benar sangat menyayangi elena lebih dari seorang teman

Elena seorang gadis yang dulu sangat ia benci dan sekarang kenapa bisa-bisanya ia menyayangi gadis itu? Ternyata kata orang zaman dahulu memang betul adanya bahwa perasaan dari benci bisa berubah menjadi cinta

"gue tau apa yang lo rasai sekarang"-ucap arsena kepada temannya

"lo gak usah takut sama junior ingat lo gak sendiri kita selalu siap ngebantu lo"-ucap arsena lagi

Arsena [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang