46.penolong

1K 41 0
                                    

Note:jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar sebelum membaca part ini

Happy reading

****

"gak semua yang kita rasain dapat diumbar kesemesta,kadang apa yang kita lihat dari orang lain belum tentu itu dia yang sebenarnya,kamu tidak salah untuk menutup dirimu dari semesta,karena lebah saja tau bunga mana yang akan dihinggapinya tanpa tahu seperti apa dalamnya"-kelvin addison


"e-eh kenapa?"-tanya jesika dengan gugup

Arsena menatap kearah jesika dengan tatapan interogasi

"lo-"

"sennnn"-panggil skala tiba-tiba

Arsena menatap kearah skala dengan kesal ia sangat benci dengan orang yang memotong pembicaraannya

Skala datang bersama shaka dan juga noval

"anjay capek"-ucapnya yang memegang pundak kanan arsena menggunakan tangan kanannya

"g-gue pamit luan ya sen"-ucap jesika yang sudah berkeringat dingin

Arsena melihat kearah jesika yang sedang berjalan dengan terburu-buru menuju kekelasnya pikirannya kini sedang bercampur aduk

Jika benar jesika ada hubungannya dengan kematian arsena ia pasti bakalan sangat sangat sangat kecewa dengan jesika

"kenapa?"-tanya arsena menatap kearah skala dengan tatapan dingin

"kuyy makann gue lapar"-balas skala memegangi perutnya yang sudah berbunyi

Arsena tidak habis pikir dengan otak skala ia pikir ada hal yang sangat penting tapi skala cuma ingin mengajak ia makan bersama

Sebenarnya ia juga ingin menolak tawaran skala dan juga yang lainnya namun karena perutnya juga sudah lapar jadi ya terpaksalah ia menerimanya

"woyy njir mauu kemanaaa?"-teriak skala yang melihat arsena sedang berjalan pergi meninggalkannya

Arsena tidak membalasnya ia tetap melanjutkan jalannya menuju kekantin jika ia membalas perkataan skala pasti tidak bakalan ada habisnya

"loh loh lo berdua mau kemana?!"-tanya skala dengan kesal yang melihat shaka dan juga noval berjalan pergi meninggalkannya

"buruan atau kita tinggal"-balas noval

Skala menatap kearah noval dengan bingung yasudahlahh dari pada ia berdiri disitu sendirian toh lebih baik ia menyusul ketiga teman bangsatnya tersebut

•••

Mereka kini sudah berada dikantin

Arsena melihat kearah kiana yang sedang makan bersama angkasa ia segera berjalan menuju meja paling belakang

"hai senaa"-panggil kia dengan menampilkan senyuman manisnya

Arsena melihat kearah kiana dengan tatapan dingin ia kembali melanjutkan jalannya dan mengabaikan panggilan dari kiana

Kiana melihat arsena yang kembali mengabaikannya untuk kesekian kalinya rasanya ia benar-benar ingin menyerah saja tapi hatinya masih mengatakan bahwa ia ingin memperbaiki semuanya bersama arsena

Ia akui memang dirinya sebodoh itu karena sudah disakitin berkali-kali oleh arsena tetapu hatinya masih tetap ngestay diarsena seorang

Padahal sangat banyak yang menyukainya terutama angkasa dan juga kelvin bahkan angkasa sudah pernah mengungkapkan perasaannya dengan kiana namun kiana menolaknya

Arsena [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang