Part 2

98 62 31
                                    

Kayra yang lagi lagi kembali kebingungan karena kini motor Bilal malah berhenti disebuah parkiran Rumah Sakit. Ia benar benar tidak bisa menebak apa isi kepala Bilal sebenarnya, baginya sulit sekali memprediksi laki laki itu.

Tak banyak tanya karena tau pasti jika ia bertanya pun pasti Bilal akan mengabaikan pertanyaannya dan itu hanya akan membuat dirinya emosi. Jadi kali ini Kayra memilih diam dan mengikuti langkah Bilal dari belakang.

Bilal kini melangkah masuk ke sebuah kamar VIP dan didalam kamar tersebut terlihat perempuan berusia 40 tahunan namun masih terlihat anggun dan cantik. Kayra pun masih terus mengikuti langkahnya

"Bunda, Bilal dateng," ucap Bilal pada perempuan tersebut.

Mendengar Bilal memanggil perempuan itu dengan sebutan bunda Kayra pun lansung menyadari bahwa itu adalah orang tua Bilal.

"Yaampun anak bunda yang ganteng udah dateng," sahut Bunda.

Bilal pun berlari kecil kearah ranjang rumah sakit menghampiri bundanya dengan pelukan hangat tak lupa ia memberikan senyuman termanis untuk Bundanya.

Manis itu yang ada dibatin Kayra saat melihat interaksi ibu dan anak tersebut. Ia pun cukup tercengang melihat Bilal bisa bersikap semanis ini, bahkan sorot matanya yang dingin pun seketika hilang saat laki laki itu menatap ibunya.

Bilal benar berbeda saat bersama bundanya.

"Eh kamu ama siapa itu? pacar kamu ya? cantik banget pacarnya anak bunda"

"Ih aku ngga punya pacar bun, dia cuma temen doang kok."

"Sini cantik jangan berdiri aja disitu nanti pegel lho" ucap Bunda Bilal pada Kayra sambil melambaikan tangannya.

Kayra yang merasa dirinya dipanggil pun segera melangkahkan kakinya.

"Hallo tante, aku Kayra temennya Bilal." Sapa Kayra.

"Cantik banget namanya seperti orangnya," jawab Bunda Bilal.

Kayra yang mendengar ucapan tersebut hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Bunda udah makan?" Tanya Bilal.

"Belum Nak,"

"Lho kenapa belum makan bun?"

"Bunda pengen makan bareng anak bunda jadinya bunda nungguin kamu."

"Yaampun Bun, lain kali jangan kaya gitu ya. gimana kalo tiba tiba Bilal ngga jadi dateng coba."

"Iya sayang, Bunda kan percaya kalo kamu bakal selalu pegang omongan kamu dan selalu nepatin janji kamu sama Bunda."

"Yaudah sekarang aku ke kantin rumah sakit dulu ya mau beli makan buat aku sama Kayra."

"Iya sayang."

"Lu mau makan apa? biar sekalian gue beliin." Tanya Bilal pada Kayra.

"Samain aja deh kaya lu." Jawab Kayra.

Mendengar ucapan Kayra barusan Bilal pun melangkah keluar kamar menuju kantin. Awalnya tak ada perbincangan diantara Kayra maupun bunda Bilal sebelum bundanya melontaran pertanyaan pada Kayra "Kayra bener bukan pacarnya Bilal?"

"Eh beneran bukan tante, sebenernya Bilal tuh pembimbing aku sekarang jadi dia diminta sama wali kelas ku buat nasih bimbingan dan mantau nilai maupun perkembanganku." Jawab Kayra.

"Oh Bilal ternyata pembimbing kamu, tante agak heran aja sih ngeliat Bilal bawa temen lain selain ke empat sahabatnya Yuda, Satya, Tristan, dan Kai. Apalagi kamu kan perempuan jadi tante pikir kamu pacarnya."

"Iya tante," jawab Kayra singkat karena ia bingung harus menjawab apalagi.

"Harus banyakin sabar kalo sama Bilal, dia anaknya emang keliatan dingin tapi sebenernya dia anak yang baik kok kalo nanti kamu udah deket sama dia pasti bisa bedain deh."

Rasanya Kayra sangat ingin meceritakan perlakuan dingin Bilal padanya hari ini, tapi masih bisa tertahan olehnya.

Bilal pun kini sudah kembali membawa makanan yang ia beli di kantin barusan. Ia menyerahkan salah satu bungkusan tersebut pada Kayra. Kayra pun menyambutnya seraya mengucapkan terima kasih.

"Bunda mau makan disitu atau disini duduk bareng kita?" Tanya Bilal pada Bunda.

"Bunda disini aja deh," jawab Bunda.

Ketiganya pun kini tengah sibuk menyantap makanannya masing masing dan suasana pun menjadi hening.

"Bun kalo Bilal sama Kayra belajar disini bunda ke ganggu ngga?" Tanya Bilal.

"Ngga dong, Bunda malah seneng jadi ada yang nemenin mana yang nemeninnya ganteng dan cantik lagi," sahut Bunda.

Bilal hanya tersenyum menanggapi ucapan Bundanya.

Seusai makan Bilal pun segera memberikan bimbingannya pada Kayra. Ia mengajarkan Kayra menggunakan buku buku yang tadi dibeli di toko buku.

Tak terasa kini sudah pukul 20.30 Bilal pun segera menyudahi bimbingannya hari ini dan segera pamit pulang ke bundanya.

Karena merasa betanggung jawab pada Kayra ia pun mengantarkan Kayra pulang terlebih dahulu.

"Rumah lu dimana?" Tanya Bilal.

"Jalan pratiwi nomer 5."

Bilal pun segera melajukan motornya menuju rumah Kayra, ditengah perjalanan ia bisa merasakan bahwa Kayra tertidur. Dan benar saja saat ia melihat ke spion gadis itu benar benar tidur, karena takut Kayra jatuh dan celaka Bilal menarik pelan lengan Kayra dan memposisikan lengan gadis itu dipelukannya.

Kini Bilal menyetir motornya hanya dengan satu lengan saja, karena lengan satu lagi miliknya masih memegang lengan Kayra yang ada dipelukannya agar gadis itu tak jatuh.

***

Jangan lupa vote & komennya ya biar aku jadi semangat nulisnya. Kalau mau ngasih kritik atau saran juga boleh banget dm aku ya

Bilal Aileen | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang