Part 25

52 24 47
                                    

"Nggak ke kantin?"

Kayra mendongakan kepalanya saat mendengar suara yang tak asing lagi ditelinganya. Gadis itu diam, lalu tersenyum ke pemilik suara. Kayra menaruh ponsel yang sedari tadi ada digenggamannya.

Melihat senyum Kayra, pemilik suara itu pun ikut tersenyum. Posisinya tidak berubah, masih berdiri dihadapan Kayra seperti tak ada niat untuk duduk.

Akhirnya Kayra pun membuka mulut dan menjawab pertanyaan pemilik suara tadi, "Lagi males, lo sendiri nggak ke kantin?"

Bilal menggelengkan kepala. Orang itu Bilal, pemilik suara yang kini ada dihadapan Kayra itu juga Bilal.

"Gue abis dari perpus." Kata Bilal.

Kayra mengangguk paham, "Ngapain kesini?"

"Jangan bilang lo kesian liat gue sendirian di kelas?" Lanjut Kayra.

"Itu tau jawabannya." Bilal tertawa kecil.

Saat ini memang jam istirahat pertama. Disaat semua temannya pergi untuk mengisi perut ke kantin, ia lebih memilih diam dikelas sambil memainkan ponselnya. Mungkin karena perutnya belum merasa lapar.

"Kemarin gimana sama Kai?" Tanya Bilal.

"Amankan?" Lanjut Bilal.

"Aman kok, gue juga udah ngerti materinya sekarang." Sahut Kayra.

Bilal mengangguk, "Bagus deh kalo gitu."

"Gue nggak nyangka Kai sepinter itu ternyata." Kayra memuji Kai.

"Tetep aja pinteran gue." Ujar Bilal dengan wajah malas.

"Iya-iya lo tetep nomer satu,"

"Kalo gue sama Naya cakepan siapa?" Lanjut Kayra dengan pertanyaan randomnya.

Wajah terkejut Bilal terlihat jelas saat mendengar pertanyaan Kayra. Ia kebingungan harus menjawab apa, sedangkan Kayra malah tertawa melihat ekspresi terkejut dan kebingungan Bilal.

"GUE BECANDA! panik banget muka lo." Kayra tertawa.

"Siapa yang panik, gue biasa aja kok." Bilal mencoba terlihat tenang.

Seseorang berlari dari arah pintu kelas dan meneriaki nama Bilal, "BILAL!"

Lengan orang itu dengan cepat langsung menggandeng tangan Bilal. Bilal sama sekali tidak terusik dengan hal itu, ia membiarkan gadis yang baru saja datang itu menggandeng tangannya.

"Lo kesini pasti nyari gue ya?" Kata Naya yang baru saja datang.

Bilal menggeleng, "Nggak kok."

Kayra tertawa puas dalam hati mendengar jawaban Bilal untuk Naya.

"Hi Kay!" Sapa Naya pada Kayra.

Kayra menjawab sapaan Naya, "Hi."

"Oh iya gue denger Bilal pembimbing lo ya?" Tanya Naya.

Kayra mengangguk, "Iya, kenapa?"

"Kalo misalkan kalian lagi bimbingan gue boleh ikut belajar bareng nggak? Soalnya gue kan pindahan, jadi mau ngejar materi juga."

"Gue sih terserah Bilalnya aja." Kayra menatap Bilal.

"Kalo Bilal sih udah pasti ngebolehin, iya kan?" Naya menatap Bilal dengan wajah yang dibuat imut.

Kayra sangat ingin muntah saat melihat wajah Naya yang sok imut. Gadis itu memang tidak suka bersaing, tapi kali ini keadaan membuatnya harus bersaing.

"Iya boleh, asal lo nggak rese." Sahut Bilal.

"Yeayy." Naya menyenderkan kepalanya dibahu Bilal. Ia sengaja melakukan itu didepan Kayra.

Bilal Aileen | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang