Part 22

41 25 17
                                    

Kedua gadis itu terlihat sudah akrab padahal baru saja tadi berkenalan, mungkin karena sifat Kayra yang mudah bergaul dengan orang baru. Hingga membuat mereka tampak dekat.

Sesekali mereka tampak ngobrol saat berjalan munuju kelas.

"Lo kok ngga dianterin guru sih? Kan biasanya kalo anak baru masuknya dianterin guru." Tanya Kayra.

"Ini gue lagi liat-liat dulu sih, nanti pas selesai istirahat baru dianter sama guru," sahut Naya.

Kayra mengangguk, "Lo pindahan dari mana?"

"Amerika." Jawab Naya singkat.

"Woah pantesan mukanya agak kebule bulean, hahaha." Kayra tertawa.

Kayra memasuki kelasnya lebih dulu dan menaruh buku paket serta absensi titipan Bu Gina tadi dimeja guru.

Sedangkan Naya malah berdiri didepan kelas, ia terlihat canggung jika masuk kelas.

Menyadari Naya yang masih berdiri didepan pintu, Kayra pun menghampirinya.

Kayra menarik lengan Naya, "Sini masuk aja, sekalian gue kenalin sama temen-temen gue."

Gadis itu mendatangi teman-temannya, siapa lagi jika bukan Deena, Yuda, Satya, Kai, dan Tristan. Semuanya terlihat sedang bercanda dan tertawa bersama.

Posisi mereka semua kecuali Deena membelakangi pintu masuk kelas, sehingga tak melihat jika Kayra sudah masuk.

"Gue kira lo semua dikantin." Kata Kayra yang kini berdiri disamping Yuda.

"Nanti ajalah istirahat kedua ke kantinnya," jawab Deena.

"Oh iya ini kenalin anak baru calon temen sekelas gue sama Deena." Kayra memperkenalkan Naya pada yang lain.

Mendengar kata anak baru semuanya sontak melihat kearah Kayra, namun tak lama pandangan mereka teralih pada Naya.

"Nay, ini Yuda, Satya, Kai, Tristan, nah kalo yang cewek itu namanya Deena dia bestie gue." Kayra memperkenalkan satu persatu temannya pada Naya.

"Naya?" Kata Tristan tiba-tiba.

"Lo, Qanaya Bandiani kan?" Tanya Tristan.

"Lo Tristan Maverick kan?" Naya malah balik bertanya.

"Jadi bener lo Naya temen SMP kita?" Kali ini Kai yang bertanya.

Kayra terlihat kebingungan, "Loh kalian udah saling kenal?"

"Udah Kay, dia temen SMP kita." Sahut Satya.

"Kebetulan banget hahaha." Kayra tertawa.

Lain halnya dengan Yuda, wajahnya justru terlihat khawatir. Entah apa yang dikhawatirkannya, matanya terus menatap Kayra dan Naya secara bergantian.

"BILAL!" Kayra sedikit berteriak, lalu melambaikan tangannya tak lupa memasang senyuman pada lelaki yang baru saja memasuki kelasnya. Dan dibalas senyuman oleh Bilal.

Naya menoleh kearah lambaian tangan Kayra, matanya tertegun melihat sosok yang datang itu.

Bilal menghentikan langkahnya saat melihat gadis disamping Kayra. Tubuhnya membeku begitu saja, sorot matanya seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Kehilangan semua kata itulah yang Bilal rasakan saat ini. Bagaimana tidak, perempuan yang sangat ia rindukan, perempuan yang membuatnya tak bisa menerima siapapun lagi dihidupnya kini ada didepannya.

Naya adalah sahabat Bilal dari kecil, sekaligus cinta pertama bagi Bilal. Memang tak pernah ada kata pacaran diantara keduanya tapi Bilal menyanyangi Naya lebih dari seorang sahabat.

Bilal Aileen | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang