Part 26

48 20 40
                                    

Sudah tiga hari sejak obrolan Kayra dan Yuda di kantin waktu itu, Kayra merasakan adanya jarak antara ia dan Bilal. Mereka masih sering bertemu, bahkan masih sering makan bersama di kantin dengan teman-teman yang lain tentu saja.

Tapi rasanya ada yang aneh, seperti ada skat antar keduanya. Sudah jarang adanya obrolan antara dua remaja itu, pesan singkat random dari Bilal pun tak pernah Kayra dapatkan lagi.

Mereka masih bimbingan setiap hari, tapi hanya di sekolah. Itu pun memakai jam istirahat pertama, dan ditambah dengan kehadiran Naya.

Kayra bingung ia harus mulai darimana untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Untuk memulai obrolan dengan Bilal pun gadis itu kebingungan. Ia bingung harus memulai perjuangannya dari mana.

Yuda pun kini sangat sibuk dengan kegiatan osisnya. Deena juga seringkali lebih sibuk bersama Satya. Kayra sama sekali tidak marah dengan hal itu, tapi ia hanya merasa sedikit kesepian. Tapi untunglah ada Kai yang entah jadi lebih sering mengajaknya bercanda dan ngobrol, jadi gadis itu tidak terlalu kesepian jika di sekolah.

Kelas 11 IPA 2 sedang jam kosong, Kayra dan Deena memilih bersantai dikoridor sekolah seraya memperhatikan kelas 11 IPA 1 yang sedang olahraga.

Sejak awal duduk tadi pandangan Kayra sama sekali tak beralih dari Bilal, matanya terus menatap setiap gerak gerik lelaki itu. Seringkali gadis itu ikut tersenyum saat melihat Bilal tertawa bersama teman sekelasnya.

Rasanya menyenangkan bisa melihat Bilal tertawa, itulah yang Kayra rasakan. Rambut Bilal yang sudah basah oleh keringat membuat Kayra semakin tak ingin kehilangan setiap gerakan apapun dari lelaki yang ia sukai.

Deena yang sejak tadi memperhatikan Kayra hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Kedip Kayra."

"Indah banget ya ciptaan Tuhan yang satu ini." Kata Kayra sambil tersenyum dan terus menatap Bilal.

"Astaga ini lo kenapa jadi bulol begini." Deena memutar bola matanya malas.

"NGACA DONG! lo pikir, lo nggak bulol apa." Ketus Kayra.

"Ya gue bulol juga sama cowok gue."

"Ya Bilal jugakan calon pacar gue."

"Ya Tuhan Kayra, lo sadar nggak sih sama yang lo bilang barusan."

"Sadar kok,"

"Mending itu minum lo buka, gue aus nih." Deena menunjuk sebotol air mineral yang sejak tadi digenggam Kayra.

"Nggak! Ini buat Bilal."

"Aduh ini belom pacaran aja bulolnya sampe akut begini, gimana kalo udah pacaran." Ucap Deena.

"Kalo udah pacaran bulolnya berubah jadi kronis," sahut Kayra dengan santai.

"Capek juga yang ngomong sama orang yang lagi dimabuk cinta."

Pak Didi selaku guru olahraga meninggalkan lapangan, hingga membuat kelas 11 IPA 1 berhamburan kemana-mana. Ada yang terlihat ke Kantin, kembali ke kelas, serta ada yang memilih tinggal di lapangan.

Dengan langkah cepat Kayra berjalan kearah Bilal yang sedang bersama Kai di lapangan. Niatnya ingin memberikan air mineral pada Bilal, namun gerakannya kalah cepat dengan Naya.

Saat Kayra sudah didepan Bilal, Naya sengaja mendorong tubuh Kayra hingga membuat gadis itu hampir jatuh. Kayra hanya mendengus kesal melihat Naya memberikan sebotol air mineral pada Bilal.

"Kurang ajar nih nenek sihir satu ikut-ikutan aja." Geram Kayra dalam batinnya.

Hingga akhirnya Kayra menyodorkan air mineral itu pada Kai, "Nih buat lo."

Bilal Aileen | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang