Part 18

58 30 42
                                    

"AAAAAA."

"INI NGGA MUNGKIN."

Matahari baru akan terbit, namun Kayra sudah berteriak saja. Nyawanya pun belum terkumpul semua, karena gadis itu baru saja bangun dari tidurnya.

Kebiasaan Kayra saat bangun tidur adalah mengecek semua notifikasi diponselnya, barangkali ada yang penting.

Kali ini sebuah notifikasi mengagetkannya, sehingga gadis itu langsung teriak.

Kali ini sebuah notifikasi mengagetkannya, sehingga gadis itu langsung teriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, itu pesan masuk dari Bilal untuknya semalam.

"YA TUHAN, GUA NGGAK SANGGUP KALO GINI MULU."

"KENAPA SIH HOBINYA NGAGETIN."

Gadis itu masih terus berteriak saat melihat layar ponselnya.

Yuda yang sedang tidur dikamar sebelah mulai merasa terusik oleh teriakan Kayra. Ia langsung menghampiri kamar gadis itu.

"Heh lu udah gila ya subuh-subuh malah teriak kek orang stres." Kata Yuda yang sudah berada didepan pintu kamar Kayra.

"Yud tolongin gue nggak sanggup,"

"Nggak sanggup kenapa sih?"

Dengan polosnya Kayra mengatakan, "INI GANTENG BANGET!"

"Apaan sih? Bias lo update foto?"

Kayra masih terus memandangi potret Bilal diponselnya, "Iya bias gue update." Gadis itu sudah hilang kesadaran, hingga tak sadar dengan apa yang ia ucapkan.

Yuda tau jika sepupunya itu seorang fangirl yang seringkali tiba-tiba teriak bahkan pernah sampai histeris saat idol kesayangannya update disocial media.

Yuda menutup pintu kamar Kayra, "Nggak jelas lo subuh-subuh ganggu orang tidur aja."

Gadis itu coba menormalkan kembali kondisi dirinya, maupun detak jantungnya yang berdetak lebih cepat saat melihat potret Bilal.

"Kenapa jadi kaya orang pacaran gini sih main kabar-kabaran sama kasih pap segala." Batin Kayra.

Kayra masih membatin, "Gue kan jadi baper."

***

Dua gadis terlihat sedang melamun memandang kearah papan tulis dikelasnya. Mereka duduk dideratan bangku ke tiga dari depan yang posisinya ditengah.

Kelas terlihat kosong, hanya ada Kayra, Deena, dan tiga orang teman sekelas mereka. Semuanya mungkin sudah berada di kantin mengisi perut, termasuk Yuda. Kali ini Yuda ke kantin tanpa dibuntuti Kayra dan Deena.

Bengong, keduanya masih saja terus melihat kedepan. Sibuk dengan isi kepalanya masing-masing. Biasanya Kayra dan Deena tak pernah kehabisan obrolan, tapi kali ini keduanya hanya membisu.

"Kay."

"Deen."

Mereka memanggil dan menoleh kearah satu sama lain berbarengan.

Bilal Aileen | BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang