20. Menikahlah Denganku

39 1 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

°Lentera Takdir Arumi°
grsnrindu

♡♡♡

Sore ini Faruq mengajak Arumi jalan-jalan menikmati udara sore disekitaran komplek. Sebelumnya Faruq juga sudah meminta izin kepada kedua orang tua Rumi untuk membawanya keluar sebentar. Sudah satu tahun semenjak kejadian itu, Faruq sudah mengetahui semua yang terjadi pada Rumi dari perempuan itu sendiri, ia bersedia menceritakannya tanpa diminta. Memang ada kilatan amarah dimata pemuda itu saat mendengar cerita Rumi. Bagaimana tidak, wanita yang dari dulu selalu ia jaga agar tetap tersenyum, malah disakiti oleh laki-laki yang berani memintanya kepada kedua orang tuanya. Ia menyesali keterlambatannya untuk meminang wanita itu, sehingga wanita itu dipersunting oleh laki-laki lain.

"Miza, apa kamu tak ingin menikah kembali?" Tanya Faruq hati-hati takut jika wanita itu akan tersinggung.

Rumi tersenyum mendengar pertanyaan itu dari Faruq. "Mau, tapi pria mana yang mau menikahi janda seperti ku Far? Lagian aku juga tak ingin kecewa lagi jika harus mengenal orang baru secepat itu."

"Gak usah kenal orang baru Miza, ada orang yang sudah lama mengenal mu, orang yang sudah lama ingin menjadikanmu istrinya, menyempurnakan separuh agama bersamamu. Dan ia ingin kamu bahagia," ujar Faruq tersenyum.

"Setiap manusia mempunyai potensi untuk mengecewakan Miza, jangan pernah menaruh harapan kepada manusia jika tak ingin kecewa. Tak ada manusia yang tak diuji kehidupannya, karena sejatinya hidup itu penuh dengan ujian, tinggal bagaimana kita menghadapinya." Lanjutnya masih dengan senyum.

"Maka dari itu, menikahlah denganku Mi, mari kita bersama-sama membangun rumah tangga yang selalu dalam ridho Allah. Mari kita hidup bersama menuju jalan yang diridhoi oleh-Nya." Rumi terpaku mendengar ajakan pemuda disampingnya ini. Pemuda yang dulu pernah ia bayangkan menjadi kekasihnya.

"Ayo pulang, nanti abis maghrib aku datang sama orang tua ku, jangan lupa bilang ke Ayah dan Bunda ya." Faruq tersenyum.

Flashback on

"Yah, Bun jadi maksud kedatangan Faruq kesini. Faruq ingin meminta izin untuk meminang Miza, sebenarnya Faruq sudah lama menyimpan rasa untuknya cuman mungkin dulu Faruq belum berani meminangnya, sampai keduluan orang lain," jelas Faruq dihadapan kedua orang tua Rumi.

Rina dan Firman saling pandang kala mendengar niat baik pemuda yang sudah lama menjadi sahabat anaknya. Mereka berdua tersenyum simpul.

"Apa Faruq bersedia menerima Rumi dengan statusnya sekarang? Ia bukan anak remaja lagi, ia sudah pernah menikah seperti yang Faruq ketahui?" Tanya Firman pelan.

Faruq tersenyum mendengar pertanyaan itu. "Faruq sudah memantapkan hati untuk menerima apapun dari Miza, Mama dan Papa juga setuju Yah. Hanya saja mereka minta Faruq duluan yang datang kesini, jika seandainya lamaran Faruq gak diterima Miza, Faruq gak begitu malu," jelas Faruq terkekeh.

Firman dan Rina tertawa mendengar penjelasan Faruq yang memang terlihat menginginkan hidup bersama dengan putri mereka, terlebih lagi Rina juga tau bagaimana perasaan Rumi kepada Faruq, ia bisa melihat dari tatapan mereka berdua.

"Kalau Ayah sama Bunda setuju aja kalian menikah, bahkan setuju banget. Tapi ya gitu, tinggal persetujuan orangnya aja lagi, jika Rumi menerima maka kami akan sangat bahagia, tapi jika tidak kami gak bisa memaksanya juga Far, karena ini hidup dia." Faruq kembali tersenyum mendengar penjelasan Firman.

Ia juga tak bisa memaksakan kehendaknya pada siapapun, jika ditolak itu sudah resikonya. Dari pada ia tak mencoba sedikitpun.

Flashback off

Rumi membawa langkahnya mengikuti Faruq yang berjalan begitu cepat, dengan susah payah perempuan itu menyamai langkah Faruq.

Yang bener aja? Ni orang gak bercanda kan? Bagaimana kalau dia hanya menghibur aku dengan kalimat itu?

"Far?"

"Faruq?!" Ulang Rumi kala tak mendapat jawaban dari pemuda yang berjalan didepannya itu.

Faruq menghentikan langkahnya, lalu mengalihkan pandangannya kebelakang dimana ada Rumi yang berdiri sambil memainkan jarinya abstrak.

"Hm? Kenapa Mi?" Tanya Faruq, ia menyadari nada bicara Rumi yang berbeda saat memanggilnya.

Perempuan itu menatap manik matanya sekilas lalu kembali tertunduk. "Ka-katakan jika kamu hanya bercanda dengan ucapanmu tadi."

Faruq terpegun mendengar ucapan itu, ia tak menyangka Rumi akan berbicara seperti itu. "Ada apa Miza? Apa kamu melihat kebohongan didalam kalimat itu?"

"Tidak. Hanya saja aku belum siap untuk kembali menjadi seorang istri."

Faruq mencoba mencari kata yang pas kala mendengar ucapan Rumi, ia tau perempuan itu masih belum selesai dengan lukanya.

"Baiklah, aku tunggu sampai kamu siap. Jika memang kamu tak ingin bersamaku maka aku tak berhak untuk tetap memaksamu," ujar Faruq tersenyum. Rumi menatap manik mata pemuda itu, tak ia temui kebohongan disana.

"Ayo pulang, udah sore banget ini nanti dicariin Bunda." Ajak Faruq yang langsung diangguki Rumi.

"Loh? Bukannya Rumi itu baru cerai ya? Setahun itu masih baru loh Bu ibu, kok dia udah jalan aja sama si Faruq?"

"Iya tuh, jangan-jangan dia cerai karena ketauan cinta sama Faruq."

"Bener banget itu! Mereka aja udah temenan dari kecil gak mungkin gak ada rasa, mana kemana-mana selalu berdua."

"Yang laki juga gatel, udah tau temennya punya suami masih aja dideketin udah cerai kayak sekarang pada seneng tuh."

"Ya iyalah, bentar lagi pada nikah tuh."

Rumi dan Faruq tak bohong jika mereka tak mendengar ucapan tetangga tentang mereka berdua, Faruq melirik Rumi yang masih setia berjalan disampingnya.

"Gak usah didengerin, mereka cuman bisa menghakimi sendiri," ujar Faruq mencoba menenangkan perempuan itu.

"Iya Far, gak apa-apa kok. Maaf ya mereka malah nuduh kamu yang enggak-enggak." Rumi melirik Faruq yang masih tersenyum padanya.

Inilah yang tak diinginkan oleh Rumi, jika ia menerima lamaran pemuda itu maka akan ada banyak gosip yang beredar tentang Faruq, ia tak ingin pemuda itu dihina sebagai perebut istri orang meskipun sekarang statusnya sudah tak lagi menjadi seorang istri, melainkan seorang janda. Meskipun sudah satu tahun semenjak perceraian itu, namun orang-orang masih berbicara seperti itu ketika Rumi melewati mereka.

☁️☁️☁️

Aku harap masih ada yang nungguin update cerita ini.
Jumpa dipart selanjutnya ya🤧

Lentera Takdir Arumi [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang