'singkirkan dia, jangan sampai dia merusak rencanaku hingga kedudukanku naik menjadi direktur'
Tut Tut Tut
Sambungan telpon terputus membuat pria yang tengah mengendarai mobil sedan hitam itu menyeringai kesil. Dia membuka jendela kaca mobilnya dan membuang puntung rokok nya ke jalanan.
Kakinya mulai menekan pedal gas yang membuat mobilnya melesat cepat di jalanan yang sepi malam itu.
Hanya ada mobilnya dan mobil sedan mewah berwarna putih yang berjalan lambat tepat di depannya. Melihat mobil sedan putih yang melaju pelan, dia langsung tertawa dan mengambil kacamata hitamnya dari atas dashboardnya.
Menaikkan maskernya hingga menutupi sebagian wajahnya agar tidak di kenali siapapun, dia melajukan mobilnya cepat dan memberhentikkan mobilnya tepat di hadapan mobil sedan putih tersebut. Mobil sedan putih itu sontak mengerem mendadak akibat kemunculan mobil yang ada di hadapannya.
Pria tadi keluar dari dalam mobilnya,berjalan ke arah mobil sedan putih tersebut sembari menyalakan rokoknya. Dia berhenti tepat di samping pintu pengemudi dan membungkuk untuk melihat orang yang ada di dalam.
Tangannya membuka pintu mobil tersebut paksa, didalam mobil tersebut terdapat seorang perempuan dengan gaun berwarna putih penuh darah di bagian perutnya. Dengan keadaan lemas kepala wanita itu menoleh ke arah pria tersebut lemah.
"Jangan harap, kamu mel-
Duk!
Pria tersebut memukul kepala perempuan itu dengan sebatang kayu yang ia sembunyikan di balik jaketnya. Membuat sang perempuan langsung tak sadarkan diri karena pukulannya.
Pria tersebut langsung menggendong tubuh perempuan itu dan meletakannya di balik semak-semak di dekat sana.sudah yakin dengan pukulannya yang keras dia langsung meninggalkan perempuan itu tergeletak tak berdaya di balik semak-semak.
Dengan gaun pernikahan berwarna putih yang di penuhi darah, perempuan itu masih tergeletak sendiri di balik semak. Di malah hari yang hanya terang dengan sinar bulan perempuan itu hanya bisa berharap bahwa ia masih di berikan kesempatan untuk hidup besok.
Dia tidak bisa mati mengenaskan seperti ini.
Hingga beberapa saat kemudian sebuah foodtruck makanan melewati daerah sana. Foodtruck itu melaju santai tanpa memperdulikan sekitarnya hingga sang pengemudi berhenti saat melihat mobil sedan yang terparkir sembarangan di tengah jalan.
Laki-laki itu langsung turun dari mobilnya dan mengecek mobil sedan yang terparkir di tengah jalan dalam keadaan pintu yang terbuka.
Dia menunduk dan melibat ke dalam mobil tersebut untuk mencari pemiliknya tapi, dia tidak menemukan siapapun di dalamnya.
Melihat kunci mobil yang masih tergantung di dalam mobil, dia berinisiatif untuk memarkirkan mobilnya di pinggir jalan agar tidak menghalangi pengguna lain yang lewat di jalan ini.
Setelah selesai memarkirkan mobil tersebut di bahu jalan, saat dia membuka pintu pengemudi, dia di kejutkan dengan sepasang kaki yang berada di balik semak-semak.
Dia dengan perlahan menutup pintu mobil dan memejamkan matanya. Menyatukan kedua tangannya memohon agar ia tidak di ganggu oleh mahkluk apapun.
" pergilah dengan tenang, jangan memunculkan dirimu atau aku akan memanggil dukun terkenal di kampungku untuk mengusir dirimu" gumamnya penuh kepercayaan.
Dia membuka sedikit matanya dan mengintip dari dalam mobil memastikan bahwa kaki tersebut sudah hilang tetapi, kaki tersebut masih berada disana dan sepasang kaki itu bergerak perlahan.
Dia mencoba menenangkan diri. Sangat aneh jika seorang laki-laki seperti dirinya takut dengan hal tabu seperti itu. Akhirnya dia mengumpulkan keberaniannya, mengusap berkali-kali wajahnya dan membuka pintu mobilnya.
Dia memberanikan diri turun dari mobilnya dan melihat sepasang kaki tersebut dari mana asalnya. Melihat sepasang kaki itu adalah kaki manusia, dia mulai berani dan menyingkirkan semak di hadapannya untuk melihat dengan jelas.
Dan saat ia menggeser semak tersebut,tampaklah seorang perempuan bergaun putih dengan luka goresan di bagian perut sebelah kirinya.
Dia langsung jongkok di hadapan perempuan itu dan menaruh tangannya di bagian samping lehernya untuk mengecek detak jantungnya.
Masih berdetak, tapi sangat lambat.
Melihat masih ada kesempatan hidup untuk perempuan itu, tanpa pikir panjang dia langsung membawa perempuan itu ke dalam foodtrucknya dan langsung membawanya ke rumah sakit.
■■■■
"Untungnya hanya luka goresan di bagian perutnya, tidak memperburuk kondisinya. Tapi, luka di bagian kepalanya mungkin sangat serius" jelas dokter yang baru saja menangani perempuan tersebut.
"Anda walinya?" Tanya sang dokter yang membuat laki-laki itu terdiam.
"sepertinya begitu" ujar laki-laki tersebut dengan nada tidak yakin.
" silahkan untuk membayar tagihan rumah sakit, dia perlu di rawat 3-4 hari di rumah sakit untuk pemulihan luka di kepalanya" jelas sang dokter yang di angguki oleh laki-laki tersebut.
Dengan segera laki-laki tinggi tersebut berjalan mendominasi lorong rumah sakit dengan tingginya, membuat beberapa perawat dan orang yang berada di lorong rumah sakit seperti melihat model yang tengah catwalk.
" saya mau membayar tagihan" ujarnya mengeluarkan dompetnya dari saku celananya. Petugas rumah sakit langsung memberikan runtutan biayanya kehadapan laki-laki tersebut yang membuat dia terdiam.
Tapi dengan cepat dia langsung memberikan kartu ATM kepada petugas tersebut. Setelah membayar semua biaya rumah sakitnya dia langsung kembali ke dalam kamar memastikan perempuan yang ia temui tadi baik-baik saja.
"Permisi, ini barang yang digunakan pasien." Ujar perawat yang memberikan gaun serta tas kecil punya perempuan tersebut.
"Terima kasih"
Saat ia hendak menaruh barang perempuan itu di atas meja, dia mencoba menghubungi keluarga perempuan untuk mengetahui kondisinya.
Akhirnya dia membuka tas perempuan tersebut, mencari handphone serta dompet perempuan tersebut untuk mencari informasi. Tapi di dalam tas tersebut hanya ada ponsel dan dompet kartu yang berisikan kartu bank milik perempuan tersebut.
Melihat banyaknya kartu bank milik perempuan itu, dia berpikir bahwa perempuan ini adalah seorang konglomerat atau mungkin seorang anak dari pengusaha kaya raya.
Tapi mengapa tidak ada satupun keluarga yang menghubunginya.
Jika diingat kembali saat dia menemukan perempuan ini di semak malam tadi, dengan menggunakan gaun putih seperti gaun pernikahan, apakah mungkin perempuan ini kabur dari pernikahannya?
Dia kembali mencari petunjuk di dalam tas perempuan tersebut,hingga dia menemukan sebuah flashdisk kecil yang dipenuhi darah. Terlalu takut untuk menyentuhnya dia meletakkan semua benda perempuan itu kembali ke dalam tasnya.
"Park Sunghoon?" Mendengar suara perempuan tersebut, laki-laki itu tersentak kaget dan langsung menatap ke arah perempuan tersebut yang baru saja terbangun.
Dia membeku melihat perempuan dihadapannya yang masih melirik dirinya dalam posisi tertidur. Tangan perempuan itu bergerak menekan tombol remot di samping ranjangnya untuk mengubah posisinya menjadi duduk.
Setelah ia merasa nyaman, dia menatap ke arah Sunghoon yang masih terdiam memperhatikan gerak-geriknya.
" anda suami saya?"
■■■■■
Hai semuanya♡♡
Apa kabar?
Semoga semuanya baik ya♡♡
Aku kembali dengan cerita ENHYPEN..HEHE
Semoga kalian suka ya cerita tentang Park Sunghoon ini:)
Jangan lupa untuk vote and comment uri readersnim♡♡Di tunggu part selanjutnya ya♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Semi (Park Sunghoon X You)
Fanfiction"Anda suami saya?"-(y/n) musim dingin mulai berganti menjadi musim semi, dimana saat itu ada Takdir yang berjalan menyatukan dirimu dan diriku tanpa di sengaja membuat perjalanan kisah kita menjadi lebih berarti di setiap harinya. Rank 1#spring 2111...