Dari belakang sana terlihat seorang laki-laki yang berjalan menghampiri dirimu. Sunghoon berhenti tepat di samping tuan Jung dan tersenyum kecil.
Saat mata kalian saling bertemu, senyum Sunghoon perlahan menghilang sembari menatapmu dari bawah hingga atas. Kamu langsung mengalihkan pandanganmu darinya dan menatap ke arah papahmu.
"Pah, sebentar ya," ujarmu pamit kembali keluar dari lapangan golf sembari menarik Jungwon yang berdiri di sampingmu. Sesampainya di depan parkiran kamu langsung menoleh ke arah Jungwon.
" kenapa bisa ada Sunghoon?" Tanyamu kepada Jungwon.
" aku tadi mau bilang tapi kakak lebih mentingin suasana hati kakak yang buruk itu," keluh Jungwon yang membuatmu langsung berdecak kesal.
Sebenarnya tidak seharusnya kamu menghindar seperti ini dari Sunghoon. Hanya saja ada satu hal yang perlu dipastikan sebelum kamu bertemu dengan Sunghoon lagi.
" apa aku pulang saja?" Tanyamu yang benar-benar ingin menghindari Sunghoon sekarang.
"Gak ada gunanya. Kak Sunghoon udah tau juga," ucap Jungwon.
Kamu menghela nafasmu panjang dan akhirnya memutuskan kembali ke dalam lapangan bermain golf bersama papahmu. Mungkin saja di dalam Sunghoon juga tidak akan terlalu mengenalimu kan.
Tapi saat baru masuk ke dalam lapangan, kamu melihat Tuan Jung dan papahmu sudah berganti baju. Hal itu membuatmu kebingungan dan berhenti di hadapan mereka.
" mau kemana?" Tanyamu kepada papahmu.
" urusan orang tua. Kamu bermain dulu sama Sunghoon ya, temani dia," ujar papahmu yang membuatmu langsung menggeleng cepat.
'"Aku baru ingat ada hal yang perlu di urus di peru-"
" Ji (y/n)"
Kamu menatap mata papahmu yang menegaskan dirimu untuk tetap disini menemani Sunghoon bermain. Melihat tatapan tajam dari papahmu kamu tidak bisa menolaknya.
"Baiklah sampai jumpa," ucapmu sembari berjalan kesal ke tempatmu.
Disana sudah ada Jungwon yang sudah menyiapkan stik golf mu. Kamu mengambilnya dengan kesal dan bersiap untuk melambungkan bola.
" benar-benar hari yang buruk," gumammu kesal.
Ctak!
Kamu memukul bola golf di hadapanmu dengan cukup baik. Membuat Jungwon yang melihatnya mengangguk kagum melihat ke ahlianmu.
"Lumayan," ujar Jungwon sembari bertepuk tangan dan menaruh bola golf lainnya di hadapanmu.
" (y/n)."
Kamu langsung terdiam saat mendengar suara Sunghoon di belakangmu. Matamu melebar bertanya kepada Jungwon apakah Sunghoon ada di belakangmu.
Kepala Jungwon mengangguk kecil menjawab pertanyaanmu.
Kamu langsung menghidari Sunghoon dan tersenyum canggung di hadapannya. Tanganmu terangkat melambai kecil ke arahnya.
" la-lama tidak berjumpa," ucapmu gugup.
Sunghoon langsung berjalan mendekat ke arahmu dengan tstapan datarnya. Mengambil stik golf dari tanganmu dan membenarkan posisinya di belakang bola golf mu.
Ctak!
Sunghoon memukul bola golf dengan sempurna yang membuat dirimu dan Jungwon langsung terkejut dengan kemampun golf Sunghoon.
" bagaimana bisa?"
"Gila?!"
Sunghoon mengembalikan stik golfmu ke tanganmu dan juga sebuah kertas kecil yang menggulung. Sunghoon pergi begitu saja dari hadapanmu yang membuat Jungwon langsung kebingungan.
" kak, kak Sunghoon cuma mau pamerin bakat golfnya?" Tanya Jungwon.
Kamu tidak menjawab pertanyan Jungwon melainkan membuka gulungan kertas kecil tersebut dan membacanya dalam hati.
'Kenapa menghindariku?'
■■■■■
Tuan Jung dan Tuan Ji berhenti di salah satu kedai kopi untuk mengobrol sebentar setelah sekian lama tak bertemu. Mereka berdua memesan kopi dan roti untuk menemani obrolan mereka.
" aku bertemu dengan putrimu beberapa waktu yang lalu. Dia terlihat sangat cerdas menangani perusahaannya," puji Tuan Jung kepada anak perempuan rekannya itu.
Tuan Ji langsung tertawa kecil sembari menyeruput kopinya sebelum menerima pujian dari tuan Jung.
" anda benar. Jika dilihat, dia seperti perempuan yang suka bermain. Tapi sebenarnya sejak muda dia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Jadi, aku sangat menghargai kerja kerasnya," ujar Tuan Ji sembari tersenyum kecil mengingat dirimu.
" masalah pernikahannya dengan Jay, bagaimana itu bisa terjadi?" Tanya Tuan Jung yang ternyata penasaran bagaimana bisa pernikahanmu dan Jay hampir saja terlaksana.
" direktur Park memiliki seorang putra yang cukup kompeten di bidang ini. Dia meletakan putranya di bagian manager untuk menangani beberapa pekerjaan di kantor pusat. Karena (y/n) saat itu memang lebih memusatkan pekerjaannya di kantor luar kota, mereka belum pernah bertemu sebelumnya."
" dan saat (y/n) memutuskan kembali ke kota, dia bertemu dengan Jay. Awalnya hubungan mereka berjalan dengan baik sampai akan menikah, hanya saja siapa sangka jika Jay berbuat buruk di saat-saat mereka akan menikah," jelas Tuan Ji.
" awalnya aku kira hanya sebuah rumor yang dibuat-buat (y/n) untuk membatalkan pernikahannya dengan Jay, tetapi itu adalah hal yang nyata. Jay menghamili seorang perempuan di klub malam dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil perusahaan dari tangan (y/n)."
" dan karena itu, saat hari pernikahan mereka, ada sebuah tragedi dimana (y/n) ingin memunculkan bukti tersebut. Tapi, malah hilang berhari-hari dan baru kembali beberapa waktu yang lalu," jelas Tuan Ji.
Tuan Jung hanya mengangguk mengerti mendengar seluruh cerita awal mula dirimu terkena masalah oleh Jay sampai bisa membangun kembali perusahaan yang hampir runtuh tersebut.
"Oh, berbicara tentang Sunghoon. Maaf jika terdengar menyinggung, tetapi dimana anda menemukannya?" Tanya Tuan Ji.
"Menemukan Sunghoon?" Tanya Tuan Jung yang langsung di angguki oleh Tuan Jim
" saat itu, aku dan istriku memang bekum bisa di karunai seorang anak. Maka dari itu kami pergi ke sebuah desa untuk menjalani pengobatan tradisional. Tanpa sengaja istriku bertemu dengan seorang anak perempuan yang tengah menangis di bawah pohon."
" anak tersebut sangat lucu dan imut. Hal itu tentu saja membuat hati istri saya tergerak untuk mendapatkannya. Hari itu juga kami bertanya kepada kepala desa siapa nama anak ini dan dari mana asalnya. Ternyata dia adalah Park Songhwa, adik dari Park Sunghoon."
"Akhirnya kami mengadopsi mereka berdua lewat kepala desa Moonbom. Tetapi Sunghoon menolak untuk di adopsi dan ingin tinggal di desa Moonbom. Kami tidak bisa memaksa pilihan Sunghoon jadi kami membawa Songhwa ke kota untuk di adopsi."
" walaupun Sunghoon tidak kami bawa ke kota, istriku selalu memperhatikan anak laki-laki itu tumbuh hingga dewasa tanpa sepengetahuan Sunghoon. Jadi begitulah ceritanya," jelas Tuan Jung menjelaskan latar belakang keluarganya.
" aku mengerti, tapi ada satu hal yang perlu aku sampaikan padamu," ujar Tuan Ji.
"Apa itu?"
"Sebelum Papah Sunghoon meninggal, dia membuat sebuah surat wasiat dan juga perjanjian kepadaku. Awalnya aku mengira dia hanya bercanda soal akan pergi jauh, tapi ternyata itu benar-benar terjadi. Dia pergi setelah memberikan salinan surat wasiatnya kepadaku," jelas Tuan Ji yang lagi-lagi menyeruput kopinya untuk menghilangkan dahaga.
" apa isi suratnya?" Tanya Tuan Jung penasaran.
" Pernikahan antara Sunghoon dan (y/n)."
■■■■
Haiii
Apa kabar?
Semoga baikkk ya♡
Jangan lupa untuk vote dan comment uri readersnim♡
Di tunggu chapter selanjutnya♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Semi (Park Sunghoon X You)
Fanfiction"Anda suami saya?"-(y/n) musim dingin mulai berganti menjadi musim semi, dimana saat itu ada Takdir yang berjalan menyatukan dirimu dan diriku tanpa di sengaja membuat perjalanan kisah kita menjadi lebih berarti di setiap harinya. Rank 1#spring 2111...