Tok tok tok
Tuan Ong mengetuk pintu kamar nyonya Ji sebanyak 3 kali. Setelah ia mendengar izin masuk dari nyonya Ji barulah dia masuk ke dalam kamar.
" bagaimana perkembangannya?" Tanya nyonya Ji.
" mereka mengatakan bahwa Jay berbohong, belakangan ini tuan Jay sering pergi keluar kota. Lebih tepatnya dia pergi ke desa moonbom bersama dengan beberapa bawahannya," jelas tuan Ong.
" mengenai desa moonbom, saya tahu karena itu adalah proyek yang sudah lama di kerjakan oleh (y/n), " ujar nyonya Ji.
"Tapi nyonya, salah satu orang dari kantor kepolisian mendapatkan foto ini,"ucap tuan Ong menyodorkan sebuah foto kehadapan nyonya Ji.
Nyonya Ji langaung melihat foto tersebut dengan serius. Keningnya berkerut mengikuti pikirannya yang kalang kabut. Perkiraannya benar, putrinya masih Hidup.
" foto tersebut di ambil di depan pintu gerbang desa Moonbom," jelas tuan Ong.
Nyonya Ji langsung mengembalikan foto tersebut kepada tuan Ong. Dirinya langsung berdiri dari duduknya dan pergi keluar kamar.
" bakar fotonya, jangan sampai anak itu tahu saya tengah menyelidikinya," titah nyonya Ji yang langsung di angguki oleh tuan Ong. Pria tersebut langsung pergi dari hadapan nyonya Ji.
Sedangkan wanita itu turun ke lantai bawah menemui supir pribadinya.dia meminta kunci mobilnya kepada supir tersebut dan masuk kedalam mobilnya.
" nyonya, anda mau kemana?" Tanya supir pribadinya dengan nada tidak enak karena mengharuskan atasannya menyetir sendiri.
" jika tuan mencariku. Katakan saja sedang pergi arisan," ujar nyonya Ji lalu mengeluarkan mobilnya dari dalam rumahnya.
" anakku, jangan terjebak lagi,"
■■■
" semakin kamu membiarkan Jay bersikap seperti itu, semakin jauh pula hubungan kita kedepannya."
Kamu hanya terdiam setelah mendengar ucapan Sunghoon. Yang dikatakan olehnya memang benar. Jika kamu terus membiarkan Jay bersikap seperti itu, lambat laun hubunganmu dengan Sunghoon akan merenggang.
" sudahlah, aku mau pergi ke kota membeli bahan makanan," ujar Sunghoon lalu pergi berjalan kembali ke rumahnya. Begitupun dirimu yang mengikutinya dari belakang tanpa berkata apapun.
" kamu mau ikut? Kamu masih memiliki kesempatan bekerja di foodtruck ku," tawar Sunghoon. Kamu langsung mengangguk kecil dan langsung menyamakan kecepatan jalanmu dengan Sunghoon.
Sesampainya di rumah,kalian berdua bersiap untuk pergi ke kota. Sebenarnya kamu khawatir karena kondisi Sunghoon belum begitu pulih.
Tapi,jika foodtruck tersebut tidak berjalan lagi maka bisa-bisa keliargamu tidak akan bisa makan ke depannya.
Setelah bersiap Sunghoon pergi terlebih dahulu ke foodtrucknya, sedangkan kamu masih sibuk mencari baju yang akan di pakai hari ini.
Pasalnya bajumu hanya ada 4 setel, 1 di antaranya adalah gaun pernikahan. Akhirnya kamu mengambil setelan baju bermotif semangka dan memakainya.
Saat baru menutup lemari sebuah tangan menghalangi dirimu yang akan pergi keluar. Kamu menghela nafasmu panjang dan menatap ke arah Songhwa.
" kenapa lagi?"tanyamu.
" udah baikan? Udah minta maaf?" Tanya Songhwa kepadamu. Mendengar itu kamu langsung menggeleng pelan.
" belum, tapi sepertinya dia tidak marah kepadaku," ujarmu dengan percaya diri. Padahal sudah jelas-jelas kamu tahu bahwa Sunghoon marah kepadamu.
"Bohong!" Ujar Songhwa tak percaya.
Kamu langsung menyingkirkan tangan Songhwa yang menghalangi langkahmu dan menoleh ke arah perempuan yang masih menatapmu dengan tajam.
" kalau kalian pulang masih marahan, jangan harap masuk rumah!"tegas Songhwa sembari mendorong tubuhmu keluar dari rumah.
" ya ya ya terserah," ujarmu lalu menyusul Sunghoon yang sudah berada di dalam foodtruck.
Kamu naik ke dalam Foodtruck dan pergi ke kota bersama Sunghoon. Sunghoon mengajakmu ke pasar besar di salah satu kota.
Membeli beberapa bahan yang di butuhkan untuk kembali membuka foodtruck. Saking banyaknya barang yang kalian beli, isi truk tersebut hampir tidak muat.
saat mau kembali ke desa atas, truk tersebut tak sengaja menginjak sebuah paku. Mengakibatkan ban truk tersebut kempes sebelah.
Sunghoon dan dirimu langsung turun dari truk mengecek ban yang tertancap paku. Sunghoon langsung mengeluarkan ponselnya untuk memanggil tukang karena dia tidak membawa peralatan serta ban gantinya.
" jadi, kita pulang naik apa?" Tanyamu.
" bus," jawab Sunghoon. Kamu langsung mengangguk kecil dan menunggu tukang datang membawa foodtruk Sunghoon.
Sekitar satu jam berlalu tukang bengkel datang untuk mengganti ban truk Sunghoon. Mereka menderek truk Sunghoon ke bengkel dan akan di ambil besok siang.
"Langit mulai mendung," ujarmu yang melihat ke arah langit mulai di penuhi oleh awan mendung. Sunghoon juga mendongakan kepalanya ke atas melihat langit mendung.
Tangannya langsung menarikmu berlari cepat menuju halte sebelum hujan turun. Untungnya mereka sampai di halte tepat waktu, hujan deras turun begitu mereka sampai di depan halte.
" bajumu basah" ujar Sunghoon melihat bajumu tak sengaja terkena sedikit air hujan.
" cuma sedikit," jawabmu sembari duduk di kursi. Kamu melipat tanganmu di depan dada mengamati hujan yang turun lumayan deras.
Sunghoon duduk si dampingmu dan ikut menyaksikan hujan yang turun dengan deras. Air hujan yang jatuh ke tanah terpantul di jalanan dan menciprat ke arah celanamu yang membuat bagian bawah celanamu basah karenanya.
Sunghoon yang melihat itu langsung menarik kakimu dan menaruhnya di atas pahanya. Kamu yang terkejut atas kelakuan Sunghoon hendak menurunkan kembali kakimu tapi tangan Sunghoon melarangnya.
" nanti lo kedinginan," ujar Sunghoon.
" tapi gak gini juga, gak sopan," ucapmu yang merasa tidak enak.
" kamu istriku, buat apa merasa tidak sopan jika aku yang melakukannya?" Tanya Sunghoon yang membuatmu langsung terdiam.
" ba-baiklah."
Kalian berdua sedari tadi hanya terdiam tidak ada obrolan apapun. Bahkan saling melirik juga tidak. Kalian berdua fokus dalam dunia kalian masing-masing.
" maaf ya," ucapmu yang akhirnya membuat Sunghoon menoleh ke arahmu.
" untuk?"
" perihal Jay, aku tidak mementingkan perasaanmu saat menerima bunganya," ujarmu yang akhirnya mengakui kesalahanmu.
" jangan marah," ujarmu memohon agar Sunghoon tidak marah denganmu lagi.
" kadang sebuah kata maaf merubah pandangan seseorang kepadamu," ucap Sunghoon sembari tersenyum tipis.
" jangan takut untuk mengakui kesalahan. Tapi kamu harus takut jika kamu tidak bisa mengakui kesalahanmu sendiri," jelas Sunghoon.
" lain kali, aku akan berhati-hati dengannya," ucapmu dengan senyuman hangat yang di balas tawa kecil oleh Sunghoon.
Tanpa kamu sadari seseorang memperhatikan kalian berdua dari sebrang jalan. Mobil sedan hitam yang berhenti tepat di sebrang kalian terus memperhatikan dirimu.
Sebenarnya Sunghoon menyadari orang di dalam mobil tersebut memperhatikan dirimu sedari tadi. Tapi saat melihat wajah orang tersebut sekilas dia hanya diam.
" kenapa?" Tanyamu heran saat Sunghoon terlihat seperti memperhatikan sesuatu.
" menunggu bis, entah kenapa hari ini lama datangnya," ujar Sunghoon mengalihkan pembicaraanmu. Kamu hanya bisa mengangguk kecil dan kembali menunggu bis datang.
■■■■■
Haiii
Apa kabar?
Semoga kalian baik yaaaa
Jangan lupa untuk vote dan comment ♡♡♡
Di tunggu kelanjutannya yaaa♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Semi (Park Sunghoon X You)
Fanfiction"Anda suami saya?"-(y/n) musim dingin mulai berganti menjadi musim semi, dimana saat itu ada Takdir yang berjalan menyatukan dirimu dan diriku tanpa di sengaja membuat perjalanan kisah kita menjadi lebih berarti di setiap harinya. Rank 1#spring 2111...