23. jangan abaikan hal sepele

872 223 8
                                    

Dua hari telah berlalu, Sunghoon yang awalnya tidak bisa duduk sekarang sudah bisa duduk di kursi, bahkan dia sudah bisa berjalan seperti tidak ada yang terjadi.

Keadaan Songhwa juga sudah kembali normal, perempuan itu sudah bisa kembali menggerutu kepadamu yang menurut dirinya sangat mengganggunya.

Sedangkan kamu, kamu tengah berada di balai desa untuk menemui Jay. Entah kenapa laki-laki itu semakin lama semakin sering berkunjung ke desa.

Bukan untuk kunjungan pekerjaan, melainkan mengunjungi dirimu.

Seperti sekarang, laki-laki itu mengatakan bahwa akan berbicara dengan kepala desa, tapi dirimu ikut terseret dalam pembicaraan ini.

" sepertinya warga desa belum bisa menerima pembangunan pabrik disini," ujar kepala desa menyimpulkan seluruh pendapat warga desa.

" tidak perlu terburu-buru, saya juga tidak akan mendesak kalian jika tidak mau membangun pabrik disini," ujar Jay yang membuat kepala desa kebingungan.

" tapi anda bilang ak-"

" saya sudahi kunjungan saya hari ini, saya akan datang lagi lain waktu," pamit Jay kepada kepala desa sembari membungkuk.

"(Y/n), ada yang mau aku bicarakan," ucap Jay yang melihat dirimu masih duduk meminum teh hangat.

Kamu menghela nafasmu panjang dan ikut keluar bersama Jay, hal itu membuat kepala desa sedikit kebingungan.

" mereka saling mengenal?" Tanya kepala desa kepada bibi Yoon.

" sepertinya begitu."

Jay membawamu ke gerbang masuk desa, dia langsung berhenti tepat di samping mobilnya. Kamu yang melihat itu langsung mengerutkan keningmu bingung.

" apa yang kamu lakukan?" Tanyamu.

Jay membuka pintu mobilnya, mengeluarkan sebuah buket bunga mawar yang cukup besar dari dalam mobilnya. Bunga tersebut dia letakan tepat di hadapanmu.

" 1000 mawar untukmu," ujar Jay sembari tersenyum.

" buat apa kau membawakanku mawar?" Tanyamu heran.

" jika kamu mengingatnya, hari ini hari jadi kita," ucap Jay.

Kamu yang mendengar itu langsung tertawa kecil dan tersenyum lebar. Kamu menerima mawar tersebut dengan senang sembari menampakan senyuman lebar di wajahmu.

" terima kasih," jawabmu.

" aku harus kembali ke kota, nanti aku akan kembali lagi,"pamit Jay yang langsung di angguki olehmu.

" jangan kembali lagi,"gumamu kecil.

" sampai jumpa lagi!" Ujarmu saat melihat Jay menoleh ke arahmu dengan lambaian tangan. Setelah dia pergi dari desa kamu langsung membawa bunga tersebut masuk dan membuangnya ke tempat penampungan sampah desa.

" bakar saja bunga ini paman Kim, " ucapmu melihat petugas kebersihan desa yang baru datang dengan gerobak di belakangnya.

" astaga, bunga bagus seperti ini kenapa di buang?" Tanya paman Kim yang melihat betapa bagusnya mawar tersebut.

" aku tidak butuh mawar, jika paman Kim menginginkannya, ambilah," titahmu yang langsung mendapat anggukan cepat oleh paman Kim.

" terima kasih, akhirnya aku bisa memberikan istriku mawar untuk hari jadi kami," ucap paman Kim senang setelah menerima mawar darimu.

" aku pulang dulu ya paman kim," pamitmu.

Kamu langsung berjalan kembali ke rumah. Di dalam rumah, Sunghoon dan Songhwa sudah menunggunu di meja makan. Mereka berdua langsung menoleh ke arahmu bersamaan saat kamu baru masuk ke dalam rumah.

Musim Semi (Park Sunghoon X You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang