Sesampainya di kota, Sunghoon membawamu ke sebuah mall di daerah kota tersebut. dia memarkirkan foodtruck nya di parkiran dan menyuruh dirimu untuk menunggunya di lantai dasar mall.
"bagaimana dengan desa di gunung itu? mereka menyutujuinya?"
"masih belum ada kabar dari mereka."
"pastikan mereka menye-
kamu langsung terhuyung dan hampir terjatuh saat seorang laki-laki tak sengaja menabrak tubuhmu dari belakang. untungnya Sunghoon datang dengan cepat dan mencegahmu tersungkur ke lantai.
bukannya meminta maaf telah menabrak tubuhmu laki-laki itu malah melewati dirimu begitu saja.
"tidak tahu sopan santun," gerutumu kepadanya. Sunghoon langsung mencegah dirimu untuk berurusan denganya dan mengajakmu masuk kedalam mall.
sedangkan laki-laki tadi berhenti berjalan setelah mendengar suaramu. bahkan perempuan yang berjalan di belakangnya pun ikut terdiam.
"suara tadi,"
dengan cepat laki-laki itu memutar kembali badannya mencari suara yang sangat familiar di telinganya.
"kau dengar juga?" tanyanya pada sang sekertaris.
"saya mendengarnya tuan," jawab sang sekertaris.
"pastikan lagi, jangan sampai hal ini bisa merusak rencanaku" ujarnya lalu kembali melanjutkan perjalanannya.
"duh duh duh, pelan-pelan," ujarmu saat Sunghoon menarikmu dengan cepat masuk ke dalam gedung mall.
"kenapa harus narik-narik sih!" gerutumu yang kesal karena Sunghoon menarik tubuhmu cepat dari lobby luar hingga dalam gedung.
"di luar panas, sekarang sudah adem," jawabnya singkat. lalu, dia mengajak dirimu untuk berbelanja.
saking senangnya kamu pergi ke mall, kamu sampai lupa kalau kamu pergi bersama dengan Sunghoon. kamu baru menyadari kamu berpisah dengan Sunghoon saat akan membayar ice cream yang kamu beli.
"totalnya 3000 won" ujar pelayan yang sedari tadi menagih kepadamu. kamu yang menyadari antrian semakin panjang mencoba mencari uang yang terselip di celanamu.
tapi, hanya ada ikat rambut disana. tidak ada uang sepeserpun yang kamu bawa.
"tunggu sebentar,"ujarmu masih mencoba mencari uang yang sebenarnya tidak ada.
"pasti dia orang desa"
"sangat terlihat dari pakaiannya"
"jika tidak punya uang jangan datang ke mall"
"sok kaya banget sih"
mendengar begitu banyak cemoohan dari orang yang ikut mengantri membuatmu geram mendengarnya. kamu memutar balik badanmu, berniat untuk membalas cemoohan mereka. tapi, dada bidang seseorang menghentikan niatanmu itu.
"maaf, ini uangnya."
Laki-laki tersebut menyerahkan kartu kredit tersebut kepada pelayan dan membayarkan pesananmu. Kamu yang berniat menolaknya langdung di suguhi gelengan kecil dari peria tersebut.
" terima kasih," ucap pelayan.
Kalian berdua keluar dari antrian toko tersebut. Kamu menatap ke arah wajahnya terus dan tanpa sadar es krim yang ada di tanganmu sudah meleleh.
" es krimnya," ucap laki-laki tersebut.
Kamu langsung tersadar dan segera memakan es krimmu. Laki-laki itu tertawa kecil sembari menatap ke arahmu yang tengah memakan es krimmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musim Semi (Park Sunghoon X You)
Fanfiction"Anda suami saya?"-(y/n) musim dingin mulai berganti menjadi musim semi, dimana saat itu ada Takdir yang berjalan menyatukan dirimu dan diriku tanpa di sengaja membuat perjalanan kisah kita menjadi lebih berarti di setiap harinya. Rank 1#spring 2111...