Chapter 8

283 38 74
                                    

Setelah kepulangan keluarga Gretta kini Harry tersenyum puas melihat cetakan kata-kata berwarna hitam di atas kertas yang baru saja diberikan tandatangan miliknya bersama Victor. Setelah ini dia hanya perlu membuat sertifikat untuk memajang aset besar tersebut.

Victor Alderts telah resmi memindah hak pemilik Alderts Corporation (New York) kepada Harry Styles.

"Oh Tuhan, semudah ini?" gumamnya tertawa puas untuk dirinya sendiri dan dengan rapi dia memasukkan kertas tersebut ke dalam Map biru tua dari atas meja. "Setelah ini aku akan menyuruh Stacey untuk membuat sertifikat." lanjut Harry bangkit disertai senyuman lebar.

Dia lantas melangkah melewati ruang keluarga dan tersenyum lebar pada Gretta yang baru saja keluar dari ruang makan bersama Usla yang mengekorinya. Ia baru saja selesai sarapan dengan bantuan pengasuhnya.

"Oh sayang, kemarilah." ucap Harry melebarkan kedua tangannya dan Gretta yang bingung hanya melangkah mendekat dengan wajah polosnya. "Hari ini aku sangat senang, sayang. Kau mau kita pergi keluar? Kita bisa membeli makanan kesukaanmu atau mainan baru." lanjutnya memeluk erat gadis tersebut lalu memberikan ciuman bertubi-tubi pada kedua pipi istrinya.

"Mmh, kau sangat wangi." puji Harry mengecupi kulit leher Gretta dan Usla yang merasa tak enak langsung melangkah pergi meninggalkan keduanya berpelukan di dekat pintu ruang makan.

"Um, Harry?"

"Ya sayang?" tanya Harry tersenyum lembut seraya memeluk erat pinggul istrinya yang terbaluti gaun abu selutut kuno seperti biasanya.

"Aku... Ada janji bersama seseorang. Kau ikut ya." ucap Gretta memeluk erat boneka beruangnya dan Harry mengernyit bingung mendengar perkataan gadis tersebut.

"Janji dengan siapa?"

"Ada, seseorang." jawab Gretta menampilkan deretan gigi rapihnya pada Harry yang mengernyit bingung. "Kau mau ikut 'kan?" lanjutnya memohon pada suaminya yang kini tersenyum penuh arti.

"Tentu sayang, biarkan aku ke kamar untuk bersiap terlebih dahulu."

"Baiklah, aku menunggu di depan." ucap Gretta tersenyum lebar yang mana membuat Harry terkekeh lalu mengecup lembut bibir istrinya sebelum melangkah pergi menuju kamarnya.

Setelah selesai bersiap dengan balutan jeans hitam ketat juga jaket biru tua bermotif burung yang menampilkan kaus putih polosnya kini Harry berjalan menuruni tangga untuk menemui Gretta yang telah menunggu di halaman depan.

Dia tersenyum ketika Erick, supir pribadinya membukakan pintu mobil belakang yang telah terisi oleh Gretta. Pria itu mengulas senyum sebelum bergabung terduduk di atas kursi penumpang.

"Ke mana kita akan pergi?" tanya Harry seraya memakai sabuk pengaman dan dia menoleh pada Erick yang memasuki mobil untuk terduduk di balik kemudi.

"Aku sudah memberitahu tempatnya pada supirmu." jawab Gretta tersenyum lebar pada Harry yang kini mengangguk pelan disertai senyuman tipis lalu menoleh ke depan setelah mobil mulai melaju.

Beberapa menit dalam perjalanan mereka berdua hanya saling diam dan Harry mengernyit bingung ketika mobil miliknya mulai memasuki kawasan gedung Rumah Sakit.

"Rumah sakit? Siapa yang sakit sayang? Apa kau sakit?" tanya Harry bingung seraya menoleh pada Gretta yang menggelengkan kepalanya disertai senyuman lebar. "Lalu? Mengapa kita ke sini?"

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang