Chapter 11

273 42 88
                                    

New York

Harry benar-benar merindukan rumah dan dia menyelesaikan pekerjaannya di London selama empat hari. Seharusnya dia mengerjakannya selama lima hari, namun mengingat istrinya terkena masalah di Toronto membuar pria itu merasa cemas akan keadaan gadisnya.

Waktu tiga hari yang dia milikku untuk mengurus perusahaan barunya di New York akan dia gunakan sebaik-baiknya dan Harry tersenyum tipis saat Rachel, sekretaris barunya membawanya memasuki ruangan Ceo di lantai 26.

"Berapa banyak pekerjaan yang harus kukerjakan hari ini?" tanya Harry setelah terduduk di kursi kebanggaan barunya dan mendongak menatap Rachel yang menampilkan wajah bingung.

"Anda akan mengerjakan pekerjaan hari ini? Tidakkah anda lelah? Anda baru saja sampai di New York pagi ini." ucap Rachel mengernyit bingung yang mana membuat Harry mengedikkan bahunya acuh.

"Istriku menunggu di rumah. Aku yakin kau sudah tahu dia siapa."

"Nona Retta, dia gadis pintar dan baik." sahut Rachel tersenyum lebar yang mana membuat Harry mengernyit bingung melihatnya. Mengapa dia berkata seolah sangat mengenal istrinya?

"Kupikir kau begitu mengenalnya." ucap Harry heran yang mana membuat Rachel terkekeh lalu mengangguk pada bos barunya tersebut.

"Siapa yang tak mengenalnya? Dunia bisnis cukup mengenalnya karena nona Retta adalah putri ke-empat dari keluarga Alderts. Dia memenangkan Tender besar untuk perusahaan ini tiga tahun lalu ketika usianya menginjak sembilan belas tahun." ucap Rachel bersemangat yang mana membuat Harry terdiam dengan kedua mata terbelalak kaget.

"Tender besar? Apa yang kau bicarakan? Gretta berhenti sekolah saat usia tujuh tahun dan mulai diajarkan bisnis sejak usia 15 tahun. Bagaimana bisa dia memenangkan tender besar di saat dia masih belajar?" tanya Harry heran sekaligus penasaran mendengar cerita masa lalu istrinya.

Reaksi diamnya Rachel membuat Harry mengernyit bingung dan gadis itu menggelengkan kepalanya cepat hendak berbalik namun dengan cepat si mata hijau menahannya agar terduduk di atas kursi yang tersedia.

"Duduk dan jelaskan semuanya. Kau bekerja untukku sekarang, maka tidak menutup kemungkinan aku bisa memecatmu kapan saja." ucap Harry terdengar seperti ancaman dan Rachel kini terdiam seperti memikirkan sesuatu yang membuatnya akan berakhir dalam masalah besar.

"Aku tak tahu apapun tentangnya."

"Kau bohong. Kau telah bekerja di sini selama empat tahun dan aku yakin kau sudah sangat mengenal keluarga Alderts. Kau sekretaris kepercayaan Victor, Rachel." ucap Harry melayangkan tatapan tajam pada gadis tersebut yang kini menunduk takut. "Berapa usiamu?" tanyanya membuat gadis itu mendongak menatap bosnya.

"Tiga puluh tahun." Harry tersenyum miring mendengar perkataan Rachel lalu bersandar pada kursi kebanggaannya.

"Berarti kita seumuran." ucap Harry membuat Rachel membulatkan kedua mata menatap pria tersebut tak percaya? Benarkah? Mengapa wajahnya terlihat lebih muda dari usia aslinya? "Aku tahu wajahku terlihat muda."

Rachel memutar bola mata mendengar pujian yang dilakukan Harry dan pria itu terkekeh seraya bersedekap angkuh dengan kedua alis terangkat.

"Jadi, sejak kapan Gretta terjun ke dunia bisnis?"

"Aku tak bisa memberitahumu. Ini rahasia keluarga Alderts." ucap Rachel yang mana membuat Harry memutar bola matanya kesal mendengar ucapan sekretaris barunya.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang