Chapter 15

292 39 36
                                    

Gretta terbangun dari tidurnya dan menemukan sinar mentari pagi yang menembus jendela kamar di depannya. Ia menguap lalu berbalik tak menemukan Harry di sampingnya dan gadis itu beringsut terduduk sembari terdiam mengumpulkan kesadarannya.

Merasa sudah cukup segar gadis itu segera turun dari atas ranjang dan melangkah menuju lantai bawah. Menemukan Harry yang keluar dari dalam ruang mencuci dengan keranjang berisi pakaian setengah kering.

"Selamat pagi sayang, aku akan menjemur pakaian sebentar." ucapnya tersenyum seraya melangkah  keluar dari dalam kabin untuk menjemur pakaian di tempat jemuran yang tersedia di bagian samping kabin.

Sementara Gretta hanya terdiam seraya terduduk di atas kursi meja makan dengan wajah sedikit mengantuk. Beberapa menit kemudian ia menoleh menemukan Harry yang kembali dengan keranjang kosong.

"Kau mau mandi 'kan? Ayo ikut aku." ucap Harry menarik Gretta agar melangkah memasuki kamar mandi dan pria itu meletakkan keranjang di dekat pintu lalu berbalik menemukan gadis tersebut yang tengah berkumur di wastafel.

"Kau sudah mandi?" tanya gadis itu sembari menggosok giginya dan Harry mengangguk seraya melepaskan satu persatu kancing piyama Gretta. "Kita akan langsung pulang?" tanyanya tak jelas karena sedang menggosok giginya

"Ehm, jika kau tahu jalan pulang. Kita harus sarapan karena akan jalan kaki menuju rumahmu." ucapnya melepaskan piyama juga bra Gretta dan kembali merasakan sengatan gairah di bawah sana.

Pria itu berjongkok untuk melepaskan celana besera celana dalamnya lalu memasukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor di sudut ruangan.

"Siapa yang akan mencuci dan membereskan kabin ketika kau tak ada?" tanya Harry seraya mengumpulkan rambut panjang Gretta dengan sebelah tangannnya agar gadis itu mudah untuk memuntahkan busa dari mulutnya.

"Beberapa pelayan akan kemari selama satu minggu sekali." jawab Gretta berkumur dengan air dari keran wastafel dan Harry bergumam lalu menunduk menciumi kulit leher istrinya.

"Sejujurnya aku sangat ingin menyentuhmu." bisik Harry terpejam sembari memberikan beberapa tanda pada kulit leher Gretta. Gadis itu mendesis pelan lalu menoleh pada si mata hijau yang membuka matanya. "Tapi aku takut kau belum siap." lanjutnya tersenyum tipis lalu membalik tubuh gadis tersebut agar menghadap padanya.

Merasa mulai terpancing Harry langsung menarik Gretta agar memasuki bilik shower dan dengan cepat segera memandikan gadis tersebut hingga tubuh gadis itu bersih juga terasa segar.

Selesai menahan gairah dan memandikan Gretta Harry langsung membawa gadis itu memasuki kamar untuk memakaikannya pakaian. Kali ini pria tersebut sengaja memakaikan kaus putih kebesaran milik Nicholas dengan celana panjang santai juga rambut basah yang terurai.

"H-harry, ibu akan marah jika penampilanku seperti ini." ucap Gretta menaha tangan pria itu yang hendak melangkah menuruni tangga. Harry menghembuskan napas kasar seraya menyampirkan handuk pada salah satu bahunya.

"Aku berhak mengatur penampilan istriku dan ibumu tidak akan berani mengatakan apapun."

"Tapi---"

"Aku tak tahu apa sebenarnya alasan kau terus berpenampilan kuno layaknya anak-anak bangsawan. Kau sudah dewasa Gretta, kau cocok dengan penampilan barumu." ucap Harry meraih kedua bahu gadis itu seraya meremasnya pelan. "Jangan khawatir, aku bersamamu." lanjutnya tersenyum lembut lalu menarik tangan gadis tersebut agar melangkah mengikutinya.

Mereka sampai di lantai bawah dan Harry kembali memasak sarapan sambil membiarkan Gretta menonton film Barbie di televisi sambil terbaring di atas sofa.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang