Chapter 36

184 32 144
                                    

Gretta terus terdiam setelah Arthur membawanya pergi meninggalkan kawasan komplek perumahan tadi karena sejujurnya ia memang masih merasa canggung dengan pria yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya itu.

"Um... Bagaimana kau bisa keluar dari istana?" tanya Gretta ragu yang berhasil membuat Arthur terkekeh pelan sambil terus fokus menyetir mobil mewahnya.

"Aku hanya meminta izin keluar sebelum benar-benar dinobatkan sebagai Pangeran." jawabnya tersenyum simpul tanpa sedikitpun menoleh pada Gretta yang sejujurnya terus memperhatikan wajah awet muda milik Arthur.

"Bagaimana kabar Liliana?" Gretta bertanya dengan suara pelan yang mana membuat Arthur terkekeh lalu menoleh sekilas pada gadis tersebut.

"Dia baik dan beberapa kali terus menanyakanmu." jawab Arthur yang mana membuat Gretta tersenyum canggung lalu menoleh memperhatikan jalan raya dari balik kaca jendela mobil yang tertutup.

"Bagaimana kau menemukanku?"

Terdiam, pria bermata coklat terang itu terdiam tak mampu mengatakan apapun dan tangannya bergerak meremas kemudi dengan cukup kuat sebelum menghela napas pelan.

"Aku minta maaf." ucap Arthur tetap fokus menyetir yang mana membuat Gretta menoleh menatap pria tersebut dengan wajah bingung.

"Maaf untuk apa?"

"Untuk kematian Nicholas. Sungguh, aku sedikit tahu rencana Mark dan ibunya." ucapan Arthur berhasil membuat Gretta mematung menatap pria tersebut dengan wajah kaget. "Aku tahu kau akan terkejut dan lagi, aku minta maaf karena tak berhasil membantu Nicholas saat itu."

"Tunggu, kau tahu jika Nicholas..."

"Ya, aku tahu." balas Arthur pelan dan terdengar cukup ragu yang mana membuat Gretta terdiam menunggu kelanjutan perkataan pria tersebut. "Aku tak berhasil saat itu. Nicholas tak mau mendengar ketika aku terus mengirimkan pesan dan saat aku hendak mengejar Henry menabrak mobilku lalu bawahannya ikut turun tangan untuk memukuliku."

"Memukulimu? Apa Mark juga..."

"Tentu, dia juga terlibat. Sejujurnya dia hanya robot Megan, lagipula mereka berdua telah resmi dikeluarkan dari anggota kerajaan sejak kejadian penculikanmu." ucap Arthur sedikit menjelaskan sambil sesekali menoleh pada Gretta yang tengah menunduk mengelus perutnya yang buncit.

"Bagaimana dengan Sasha?"

"Itu masalahnya. Selama ini aku hanya mencari tahu rencana mereka dan terus bekerja sendirian. Apa... Kau tidak masalah jika aku sedikit meminta bantuan pada ayah dan kakakmu? Untuk menolong Sasha." ucap Arthur yang mana hal itu membuat Gretta terdiam menatap pria tersebut dengan tatapan tak yakin.

"Aku tidak tahu apakah ayah dan Feliks masih mau bertemu denganmu atau tidak tapi... Kau yakin jika kau tidak bekerja sama dengan Mark?" Arthur mengernyit bingung mendengar perkataan Gretta.

"Jadi selama ini kau mengira jika aku bekerja sama dengan mereka? Tidak Retta, hubungan kami bahkan sudah sangat renggang setelah Mark bersama Megan diusir dari istana." ucapan Arthur terhenti ketika suara deringan ponsel milik Gretta terdengar.

Gadis itu mengambil ponsel dari saku celananya dan mematung melihat nama penelpon yang sedang menghubunginya.

Harry 🤮

Arthur melirik layar ponsel Gretta selama beberapa detik dan mulai merasakan suasana hatinya sedikit berubah. Dia lantas segera kembali fokus memandangi jalanan yang cukup ramai.

"Kenapa tak mengangkatnya?" tanya Arthur ketika melihat Gretta mematikan ponselnya lalu memasukkan benda tersebut ke dalam tas ransel yang berada di pangkuannya.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang