Chapter 31

244 33 148
                                    

Sengaja update lagi karena gak tahu besok bisa update apa enggak. Aku mulai lagi belajar dari hari jumat-minggu dan takutnya ada tugas. Plus biar cepet tamatin ni Ff.

***

Harry yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk putih pendeknya lagi lagi menghembuskan napas lelah ketika melihat kasur kosong yang berantakan. Heran, baru saja dia tinggal untuk mandi ibu hamil itu sudah kembali pergi entah kemana.

Pria itu lantas segera memasuki ruang pakaian sebelum mencari keberadaan istrinya. Dengan balutan boxer hitam polos tanpa baju atasan Harry melangkah keluar kamar melewati lorong yang begitu sepi.

Maklum saja, malam telah tiba dan para pelayan telah tertidur di bangunan belakang yang khusus Harry buatkan untuk mereka. Jadi pria itu bisa sangat leluasa melakukan aktivitas pada malam hari tanpa perlu khawatir akan ada orang yang mendengar.

Dugaannya memang benar, Gretta kini tengah berada di dalam dapur dan berdiri di hadapan lemari pendingin yang terbuka. Ibu hamil itu ternyata tengah menikmati es krim pada malam hari sendirian.

"Ya Tuhan Gretta, kenapa tidak---" ucapan Harry terhenti ketika melihat gadis itu menutup pintu lemari pendingin dan menampilkan tubuhnya yang terbaluti gaun tidur tipis pendek berwarna biru tua.

Dia menelan ludah susah payah lalu segera menutup pintu dapur memperhatikan Gretta yang kini berbalik memandangnya sambil memakan es krim. Harry melangkah mendekat disertai seringai nakal lantas melingkarkan tangan pada pinggul istrinya.

"Kau berniat menggodaku, eh?" tanya Harry berbisik pelan lalu merunduk menciumi kulit leher Gretta yang masih fokus memakan es krim dari dalam cup.

"Tidak."

"Benarkah? Lalu mengapa mengenakan Lingerie, hm?" tanyanya mulai mengikut sertakan lidah dalam permainannya. Kali ini Gretta mendesis tak nyaman dan pasrah saat Harry mendudukkan tubuhnya di atas konter dapur.

"Apakah kita akan olahraga?" Harry tertawa geli mendengar pertanyaan polos Gretta dan membuka mulut mengambil alih suapan es krim yang baru saja hendak gadis itu makan.

"Menurutmu?"

"Bukankah ada bayi? Bagaimana jika dia kesakitan nanti?" tanya Gretta polos yang lagi lagi berhasil membuat Harry tertawa geli lalu meletakkan cup es krim milik gadis itu ke atas konter.

"Dia justru akan senang karena ayahnya berkunjung. Bagaimana? Kau mau tidak?"

"Benarkah? Apa bayinya akan menjerit senang? Memangnya bagaimana cara kau bisa masuk Harry? Badanmu itu besar dan tidak mungkin bisa masuk ke dalam perutku." ucapan Gretta berhasil membuat Harry terdiam menatap gadis tersebut dengan wajah datar.

"Memang kau pikir aku akan masuk ke dalam perutmu, begitu? Ya Tuhan tidak Gretta, bayinya yang akan ku keluarkan dulu. Kita gunakan cara bongkar pasang saja ya, agar bayinya bisa melihat wajahku nanti." Gretta menampilkan wajah terkejut mendengar perkataan Harry lalu menunduk mengelus perutnya.

"Kau dengar sayang? Ayahmu akan melakukan cara bongkar pasang. Kau bisa keluar malam ini." ucap Gretta polos disertai senyuman lebar yang mana hal itu berhasil membuat Harry menghembuskan napas kasar menyesali perkataannya sendiri.

"Alat kelaminku yang masuk Gretta, bukan tubuhku. Ya Tuhan, aku jadi tidak mood sekarang." ucap Harry kesal lalu melangkah pergi meninggalkan Gretta yang kini beringsut turun seraya berjalan cepat mengekorinya.

"Kau mau ke mana? Bukankah kita akan olahraga?"

"Tidak jadi, kau sangat memuakkan." balas Harry acuh seraya melangkah menaiki undakan tangga untuk kembali memasuki kamar. Sementara Gretta hanya mengedikkan bahu acuh sambil mengekori suaminya.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang