Chapter 21

254 37 138
                                    

Toronto, Kanada

Dalam waktu kurang lebih lima jam penerbangan tanpa henti dari Los Angeles menuju Toronto Harry benar-benar merasa sangat lelah karena harus tiga kali menggunakan pesawat pribadi selama perjalanan dalam kurun waktu setengah hari.

Dia sampai di rumah sakit Toronto pada pukul setengah sepuluh malam dengan pikiran yang mulai kacau dan cemas akan keadaan Gretta yang belum dia lihat sejak pukul tujuh pagi tepat ketika Harry memutuskan untuk pergi ke Nrw York.

Harry berniat menginap di New York selama beberapa hari untuk bekerja sekaligus mencari tahu informasi keluarga Alderts, namun jalan seolah melabuhkan pria itu untuk pergi ke Los Angeles dan berakhir kembali ke Toronto ketika mendengar berita buruk Gretta dari ibunya.

Sampai di ruangan Gretta pria itu menghembuskan napas lega menemukan beberapa anggota keluarga Alderts berada di ruangan tersebut bersama ibunya yang tengah terlelap di atas kursi tunggu di dekat ranjang gadisnya.

Mereka terlihat kelelahan dan kedatangan Harry berhasil membuat mereka semua memusatkan pandangan padanya dengan tatapan yang berbeda. Helena bangkit terlebih dahulu untuk menghadang si mata hijau yang hendak melangkah mendekati ranjang istrinya.

"Aku ingin bicara denganmu sebentar, Harry."

Tatapan intimidasi Helena benar-benar mampu membuat Harry bungkam dan mengedarkan pandangan menemukan saudara istrinya yang tengah memandangnya dengan tatapan tajam. Apa yang salah?

"Harry?"

"Tentu ibu, mari." sahut Harry melangkah keluar terlebih dahulu dan terduduk di atas kursi tunggu dengan tubuh yang sudah lelah mengingat betapa lamanya perjalanan menggunakan pesawat.

"Aku tahu kau lelah, tapi pembicaraan ini begitu penting." sahut Helena seraya terduduk di samping Harry yang kini menoleh pada wanita tersebut dengan wajah datar. Tentu dia masih kesal mengingat pertemuan terakhir mereka diakhiri dengan sedikit pertengkaran.

"Bisa dipercepat, ibu? Aku minta maaf atas pembicaraan kita saat itu. Tapi saat ini aku benar-benar lelah dan sangat ingin menemui istriku." ucapan Harry berhasil membuat Helena terdiam lalu tersenyum lembut pada pria tersebut yang kini mengernyit bingung.

"Maaf membuang waktumu, aku juga minta maaf karena telah mengancam dan membentakmu saat itu. Aku yakin kau tahu betapa sensitifnya seorang ibu akan keselamatan anaknya."

"Tak apa, aku juga minta maaf karena ibuku yang malah meminta maaf padamu. Jadi, ada apa?" tanya Harry sangat ingin mempersingkat pembicaraan tersebut.

"Begini Harry, aku tahu kau tak akan bisa dan akan menolaknya, tapi ini demi kebaikan istrimu." ucap Helena yang anehnya masih bisa bersuara dan bertutur kata lembut pada Harry. "Untuk terakhir kalinya, aku kembali memperingatimu untuk tidak mengubah penampilan Gretta." lanjutnya pada si mata hijaunyang kini mulai membuka mulut untuk berbicara.

"Tapi ibu, aku hanya---"

"Aku mengerti perasaanmu dan aku aku mengerti keadaanmu. Tapi kumohon, kejadian seperti ini bukanlah terjadi satu atau dua kali, tapi berkali-kali ketika putriku merubah penampilannya. Tidakkah kau menyayanginya? Tidakkah kau mencintainya?"

"Aku mencintainya, dan aku akan melindunginya dengan caraku sendiri."

"Aku tahu maksudmu dan aku tahu keinginanmu begitu besar untuk melindungi Gretta, tapi berkata ya tanpa menuruti tidaklah cukup Harry. Dengar, aku hanya menginginkan satu hal darimu yaitu untuk menuruti perkataanku. Jadi bisakah Harry, bisakah kau berhenti merubah penampilan putriku? Ini semua untuk kebaikannya nak, untuk Gretta kita." ucapan Helena berhasil membuat pria itu menunduk dengan pikiran yang kembali kacau.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang