Chapter 13

285 43 95
                                    

Feliks terduduk di samping Sasha yang tengah menyesap wine sambil memandang lapangan pacuan kuda dari dalam gazebo yang menyediakan beberapa kursi dengan satu meja bundar di tengah ruangan.

"Aku tak tahu apa yang membuatmu terus bersikap nakal." ucap Feliks yang mana membuat Sasha menoleh meletakkan gelas wine di atas meja yang telah penuh dengan makanan.

"Apa maksudmu?"

"Harry, kau pikir selama ini aku tak tahu jika kau terus menggodanya? Dia kakak iparmu, kau tak menyadarinya?" Sasha memutar bola mata kesal mendengar perkataan kakaknya tersebut.

"Bukan urusanmu."

"Apa? Bukan urusanku? Aku kakakmu dan aku bertanggung jawab atas---"

"Apa yang terjadi di sini?" Helena yang baru saja datang bersama Nicholas mengernyit bingung mendengar perdebatan di antara mereka berdua yang kini langsung bungkam. "Kalian bertengkar lagi?"

"Tidak, hanya sedikit masalah sepele." ucap Feliks tersenyum tipis lalu menoleh pada anggota keluarga yang mulai bergabung di meja makan tersebut untuk beristirahat sambil mengisi perut.

"Hei kawan, ayah akan mengenalkan teman Harry." Victor berkata seraya merangkul kedua pria seumuran menantunya lalu menarik mereka agar terduduk di sampingnya. "Ini Zayn," lanjutnya menunjuk seorang pria berwajah ketimuran yang kini tersenyum sopan pada semua orang. "Dan ini Liam."

Pria bermata coklat terang itu menebar senyuman pada keluarga Alderts dan pandangannya terpaku pada Elena yang tengah menatapnya datar.

"Dia masih sendiri, tenang saja." bisik Victor pada Liam yang langsung menoleh sambil tertawa pelan. Dia tak sadar jika semua orang juga mendengar bisikan pria paruh baya tersebut dan hanya terkekeh ringan.

"Baiklah, sebaiknya kita mengisi perut setelah permainan tadi. Kalian terlambat nak, tapi aku tak masalah jika diajak lagi bermain." Victor terkekeh setelah menyenggol pelan kedua bahu teman menantunya.

"Kami senang telah mendapat undangan dari keluarga Alderts." sahut Zayn yang mana membuat semua orang terkekeh pelan mendengarnya sambil menyantap makanan dari atas meja.

"Siapa yang memenangkan pertandingan?" Liam bertanya yang mana membuat Victor langsung bersemangat mendengar pertanyaannya.

"Istri teman kalian, siapa lagi." jawab Victor menunjuk Gretta yang tengah memakan kue kering sambil memeluk boneka beruangnya dengan sebelah tangan.

"Ohh, sudah ku duga." sahut Liam tersenyum pada Gretta yang menatapnya polos dan Harry hanya terkekeh pelan melihat reaksi menggemaskannya.

Setelah selesai mengisi perut keluarga Alderts memutuskan untuk berkuda sambil menikmati suasana siang hari di dalam hutan yang berada dekat dengan kawasan rumah dan mereka kini tengah bersiap di atas kuda masing-masing.

Sasha sedari tadi menampilkan wajah kesal karena kuda miliknya diambil alih oleh Liam, teman Harry yang sedang melakukan pendekatan pada Elena yang terlihat malas menanggapinya.

"Ayolah sayang, kau bisa satu kuda bersama Zayn." sahut Victor merasa lelah dengan sikap kekanakan Sasha yang terus menolak tawaran Zayn serta ayahnya.

Pria paruh baya itu menghela napas lelah lalu menoleh pada anak beserta istrinya yang telah pergi terlebih dahulu memasuki kawasan hutan dan dia menoleh pada Sasha yang masih bersedekap kesal di dekat Gretta bersama Harry yang masih menunggu.

"Sasha, aku bisa tetap di sini jika kau ingin berkuda sendirian." ucap Zayn hendak melangkah pergi yang mana membuat Victor langsung menahannya dengan wajah lelah.

"Kau tetap ikut Zayn, jika dia tetap tak mau itu tak masalah. Jangan jadi gadis manja Sasha, kami tak pernah mengajarinya." ucap Victor yang mana membuat gadis itu melayangkan tatapan tajam pada ayahnya.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang