Chapter 20

259 40 96
                                    

New York

Harry melangkah memasuki lift dan merogoh saku celananya ketika mendengar suara deringan ponsel. Dia menempelkan benda tersebut pada telinga lalu bersandar pada dinding lift. "Ya sayang?"

"Kau di mana? Ini masih jam sepuluh pagi dan kau sudah hilang dari rumah?"

"Tenanglah sayang, aku minta maaf karena tak memberitahumu. Aku sedang berada di New York untuk---"

"New York! Kapan kau pergi ke sana?!" teriakan Gretta berhasil membuat Harry langsung menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga lalu menempelkannya kembali.

"Aku berangkat saat jam tujuh pagi ketika kau tertidur. Maaf jika aku sedikit kasar semalam, aku butuh asupan untuk bisa bertahan selama beberapa hari di sini." ucap Harry terkekeh pelan dan menoleh ketika pintu lift terbuka.

"Kau menyebalkan! Mengapa tidak membangunkanku?!"

"Oh sayang, aku minta maaf. Kau terlihat sangat kelelahan dan aku sangat kasihan jika harus membangunkanmu. Aku tutup dulu panggilannya ya, sampai jumpa." ucapnya mematikan sambungan telepon lalu melangkah keluar dari dalam lift dan berjalan melewati lorong.

Memasukkan ponsel pada salu celana jeans hitamnya dan kedua kakinya berhenti melangkah di hadapan pintu berwarna coklat dengan nomor 142 di hadapannya. Tangan pria itu bergerak mengetuk pintu lalu tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita berambut pirang yang kini langsung terbelalak kaget ketika melihatnya.

"T-tuan Styles?"

"Selamat pagi, Rachel. Kau tidak menawariku untuk masuk?" tanya Harry yang mana membuat wanita itu melangkah mundur seraya melebarkan pintu apartemennya.

"Masuklah, Tuan. Saya tak tahu jika anda hendak berkunjung." ucapnya sedikit gelagapan ketika Harry melangkah masuk dan terduduk di atas sofa ruang tamu di dalam Apartemen miliknya.

"Di mana ibumu? Bukankah kau mengambil cuti untuk merawat ibumu yang sedang sakit, Rachel?" tanya Harry mendongak memandang sekretarisnya yang kini mematung menatap pria tersebut tak percaya.

"Anda ingin menjenguk ibu saya? Oh Tuhan, aku tak percaya ada bos berhati malaikat sepertimu. Aku benar-benar merasa sangat---"

"Diam Rachel, di mana ibumu?" tanya Harry bangkit disertai tatapan tajam yang mana berhasil membuat wanita tersebut terdiam dengan kedua mata terbelalak kaget.

"Ibuku..."

"Kau bohong?"

"Di Los Angeles Tuan, dia memang sakit dan aku baru saja kembali ke New York pagi ini." ucap Rachel yang mana membuat Harry melangkah mendekat menatap wanita tersebut dengan tatapan menyelidik.

"Kau menyembunyikan sesuatu."

"Apa? Apa yang Anda bicarakan Tuan? Saya---"

"Kau berpura-pura cuti, Rachel. Aku tahu jika ibumu memang tinggal di LA dan dia tidak sedang sakit di sana." potong Harry mendesak Rachel yang kini melangkah mundur dengan perasaan gugup setengah mati oleh tatapan tajam bosnya.

"Tuan Styles, saya---"

"Kau berada di bawah kaki Victor dan kau pikir aku tak tahu? Foto Leslie berada di dalam laci dan aku tahu kau sengaja meninggalkannya atas perintah Victor, benar bukan?" Rachel menegang mendengar perkataan penuh penekanan Harry dan kali ini ia berhasil bungkam dengan kedua mata terbuka lebar.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang