Chapter 12

289 42 94
                                    

Harry menoleh pada Gretta yang keluar dari dalam kamar mandi dengan balutan bathrobe putih bersama Usla yang sepertinya masih marah pada si mata hijau yang langsung bangkit menahan gadisnya yang hendak memasuki ruang pakaian.

"Aku minta maaf, aku tak bermaksud meninggalkanmu." ucap Harry menggenggam kedua tangan dingin Gretta dan menarik gadis tersebut ke dalam pelukannya. "Aku akan mandi sebentar, jangan duluan pergi ke bawah."

"Nona Retta terbiasa sarapan tepat waktu."

"Kau hanya pelayan di sini, jangan ikut campur." bentak Harry berbalik menemukan Usla yang memandangnya kaget dan langsung menunduk takut melihat tatapan tajam pria itu. "Aku suaminya, aku berhak mengatur istriku." lanjutnya menoleh pada gadisnya yang ketakutan.

"Jangan takut, aku tak akan menyakitimu." ucapnya tersenyum lembut seraya mengecup lembut bibir Gretta selama beberapa detik sebelum melangkah memasuki kamar mandi.

Lagi lagi Harry termenung di bawah guyuran air shower memikirkan semua kejanggalan keluarga Alderts. Semuanya seperti direncanakan dan dibuat secara matang. Dia bahkan tak bisa menebak ataupun bertanya.

Selesai membersihkan tubuhnya dia langsung keluar dengan balutan handuk putih milik Gretta dan menemukan gadis itu tengah terduduk di kursi meja rias bersama Usla yang sedang membuat dua cepolan rapi pada rambut istrinya.

"Bisakah kau berhenti membuat penampilan istriku terlihat seperti anak-anak?" tanya Harry sinis pada Usla yang kali ini balik menatapnya tajam. Hal itu membuat si mata hijau sedikit emosi akan kelancangannya.

"Ini perintah nyonya Helena." ucapnya kembali pada tugasnya dan si mata hijau menoleh pada pintu kamar yang terbuka. Helena tersenyum lembut melihat kehadiran menantunya.

"Harry, sudah ku duga jika kau yang berkunjung." ucapnya memeluk singkat pria tersebut yang kini tersenyum sopan padanya. "Aku membawa pakaian ganti untukmu. Ini milik Nicholas, dia tak akan keberatan." lanjut Helena memberikan pakaian pada pria tersebut yang langsung menerimanya.

"Terimakasih ibu."

"Baiklah, setelah ini segera turun ke bawah. Kita akan sarapan bersama dan kuharap kau tidak bekerja hari ini." ucap Helena menepuk pelan bahu Harry lalu menoleh pada Gretta yang tengah memperhatikan mereka. "Selamat pagi sayang," sapanya membuat gadis tersebut tersenyum lebar.

"Pagi ibu."

"Aku memintamu untuk menginap di sini selama beberapa hari. Apa kau keberatan?" tanya Helena pada Harry yang langsung menggelengkan kepala disertai senyuman lembut.

"Tidak ibu, aku bisa mengambil cuti selama beberapa hari. Lagipula perjalan London dan New York sudah berhasil membuatku lelah." ucap Harry yang mana membuat Helena langsung tersenyum senang.

"Baguslah, selamat beristirahat Harry dan Retta, turun ke bawah bersama suamimu. Usla, hari ini kau bisa beristirahat." perintah Helena langsung dibalas anggukan dari Usla. "Mari sarapan." lanjutnya membuat wanita tua itu melangkah pergi keluar bersamanya.

Harry menoleh pada pintu yang telah tertutup dan tersenyum pada Gretta yang tengah terduduk di kursi meja rias. Pria itu melangkah mendekat seraya meletakkan pakaian di meja rias lalu merunduk menarik dagu gadis tersebut menggunakan jari telunjuk juga tengahnya.

"Hei sayang, lama tak berjumpa. Kau merindukanku?" tanya Harry tersenyum lembut lalu mengecup pelan kedua pipi Gretta dan menempelkan kening mereka. "Jadi kau tak merindukanku?" tanyanya cemberut yang mana membuat gadis itu terkekeh pelan.

"Tak ada kau di meja makan selama tujuh hari ini." Harry terkekeh lalu menangkup lembut kedua pipi Gretta dan terpejam seraya menyatukan bibir mereka.

ALDERTS [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang