Bruk!Motor berwarna biru gelap milik seorang perempuan yang tengah terparkir apik, terjatuh karena di tabrak sebuah mobil. Bagian sayap motornya, tergores. Bahkan knalpotnya lecet. Si pemilik motor, mengepalkan tangan kuat-kuat.
“HUAHH. MOTOR GUE!” Gadis itu segera menoleh ke arah pemilik mobil yang kini keluar.
“Woi! Gak punya mata, lo yah? Lo nggak lihat, hah? Karena mobil lo ini, motor gue lecet!” Napas gadis itu naik turun. Ia menatap si pemilik mobil dengan empat pasang mata. “Gue tahu kok, mobil lo bagus! Nggak gini juga caranya!” sambungnya.
Namanya Melina, perempuan berdarah Indonesia-Jepang dengan rambut hitam pekat yang terikat di belakang pundak. Kerap kali di sebut dengan nama panggilan, ‘Meli.
Siswi yang terkenal kasar serta arogan di sekolah. Satu hal yang dapat di simpulkan si pemilik mobil hanya satu. Gadis di hadapannya itu benar-benar menakutkan.
Laki-laki berkemeja biru kotak-kotak kecil, dengan celana tisu hitam itu, menatap perempuan lamat-lamat. Sedikit familiar.
“Begini saja. Saya kasih kamu uang, supaya kamu bisa perbaiki motor kamu,” katanya. Bukankah seharusnya ia angkat suara? Namun perkataannya barusan di balas dengan sebuah perlakuan tidak mengenakkan yang membuatnya jengkel seketika.
Yang benar saja! Gadis itu, malah tertawa sarkas. “Sok banget lo jadi orang,” ucapnya. “Lo pikir, gue gak punya mobil?” tanyanya sembari melipat tangan di depan dada. “Lo gak usah bersikap seolah-olah, lo itu manusia sultan yang gak punya kekurangan apapun. Apa-apaan di bayar pakai duit. Gue juga punya kali.”
“Te—terus, mau kamu gimana? Saya harus apa?” Si pemilik mobil mengernyitkan keningnya kebingungan. Apalagi, ia sungguh risih saat melihat tampilan Meli yang acak-acakan.
Baju yang di keluarkan, dengan dua kancing yang terbuka di bagian atas. Meli melepaskan lipatan tangannya. Ia menatap laki-laki di hadapannya dengan tatapan sengit.
“Lo pikir aja sampai mampus.”
“Tapi—”
“Bodoh amat. Awas aja kalau lo masih muncul di hadapan gue. Gue kutuk jadi manusia agar-agar tahu rasa lo!” serunya kemudian berlalu pergi dari sana. Laki-laki itu cengo sendiri.
“Di—dia kenapa?”
*****
Jangan lupa tekan tanda bintang. Semoga harimu menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story about Melina [END]
Teen FictionStart : 24 Oktober 2021 End : 11 Maret 2022 [BUKAN UNTUK DI COPAS] [Judul awal : Dear math teacher] Andi tak menggubris apa-apa. "Masih ada yang mau bertanya?" tanyanya. Semuanya hanya diam. Pandangan Andi beralih pada Meli. "Kamu?" tanyanya. Me...