••
Terdengar suara isak tangis sangat jelas dirumah yang sekarang sedang berduka.
Kepergian 'CARLOS' ayah ganetha membuat anggota keluarga menangis tak henti-hentinya. Kecuali mereka berdua, mama dan kk tiri ganetha, mereka berdua hanya menumpahkan air mata palsu. Karena inilah yang mereka tunggu-tunggu 'kepergian carlos'.
"A-ayahh kenapa ayah ninggalin etha.. hiks... hiks...". Isak ganetha digundukan tanah itu.
Setelah cukup puas menangis diatas gundukan itu ganetha pergi dari sana karena hari mulai petang.
Sesampainya di rumah, ganetha disambut oleh tawa dari mama dan kakak tirinya.
"hahaha... akhirnya si tua bangka itu pergi juga". Ucap mama ganetha membuat dada ganetha sesak mendengarnya.
"iya mah, aku seneng banget sekarang kita bisa ngapain aja, foya-foya tanpa harus cari alesan". Balas kakak ganetha.
"betul, ayo ke mall, mama ga sabar mau belanja".
Levina-- mama tiri ganetha dan
Leufita-- anaknya, kk tiri ganetha.Mama dan anak itu sama-sama kejam, disaat ganetha berduka atas kepergian sang ayah, mereka malah tertawa lepas seperti tidak merasa kehilangan.
Sementara genetha hanya menunduk saja menahan air mata yang sedari tadi tidak berhenti mengalir. Hati nya sudah cukup lelah untuk semua rasa sakit ini, rasanya ia ingin pergi ikut dengan ayahnya.
🔸
Kini ganetha sudah siap dengan seragam sekolah nya. Ia menoleskan sedikit bedak dan liptin untuk menutupi wajah dan bibirnya yang terlihat pucat.
Setelah merasa tidak ada yang kurang, ganetha segera turun untuk sarapan pagi.
Dibawah, tepatnya dimeja makan sudah ada mama dan kakak tirinya yang asik makan tanpa menunggu nya.
Ganetha bergabung dimeja makan, mengambil roti dan mengolesi selai sambil sedikit melirik ke arah mama dan kakak tirinya itu, tumben sekali ia tidak disuruh makan di belakang.
Ganetha keluar dari bus yang ia tumpangi saat sudah sampai ke sekolahnya. Yups ia tadi pergi menggunakan angkutan umum, sudah biasa baginya karena tidak ingin merepotkan.
ALEXANDRIA HIGH SCHOOL (AHS) disinilah ganetha menuntut ilmu.
Ganetha berjalan di koridor untuk menuju kelas nya sambil menunduk.
"hey ta jalan tu liat kedepan bukannya nunduk". Ucap seseorang merangkul pundak ganetha.
Ganetha terkejut, tetapi setelah menyadari siapa pemilik suara itu ia langsung menoleh dan benar saja, disana nia sedang menyengir lebar.
"Bisa gak gausa ngagetin".
Nia yang sedari tadi menyengir langsung berubah ekspresi ."tha, gw ikut berdukacita atas kepergian bokap lo ya, sorry banget gabisa dateng". Ucap nia
"Iya gapapa ko nia, makasi ya". Ucap ganetha
tersenyum.Setelah sampai didepan kelas 11IPA2 mereka masuk dan duduk dikursi masing-masing. Menunggu guru masuk dan memulai pelajaran.
Berjam-jam mengikuti pelajaran akhirnya bel istirahat berbunyi, semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas dan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.
Begitupun dengan ganetha dan nia, mereka berdua sudah duduk dipojok meja kantin sambil melahap bakso yang baru mereka pesan ditemani oleh segelas es teh favorit mereka.
Kantin sangat ramai, untung saja mereka berdua cepat-cepat kesini, jadi masi bisa mendapatkan meja kosong.
"tha lo tau ga si". Ucap nia biasalah dia emang tukang ghibah.
"Apa?!, ghibah mulu kerjaan lo". Balas ganetha.
"hehe, itulohh lo tau kan si starla anak kelas sebelah katanya abis pulang dari Prancis".
"Terus?".
"Iya ayolah minta oleh-oleh ke dia, mayan kan gratisan dari prancis".
"Males ah". Jawab ganetha acuh.
"Ah lo mah ga asik". Kesal nia memanyunkan bibirnya.
Ganetha mengangkat bahu acuh lalu melanjutkan makannya.
Brakk..
Nia dan ganetha terlonjak kaget saat mejanya digebrak dengan seseorang.
"Hehe peace babe". Ucap gadis yang baru saja menggebrak meja mereka berdua. "Nih nih, gw kasih oleh-oleh buat lo bedua". Lanjutnya sambil menyodorkan paperbag kepada nia dan ganetha.
Sedangkan mata nia berbinar seketika dan langsung mengambil paperbag itu . "Omooo baru juga diomong mau minta oleh-oleh". Ucapnya heboh.
"Hehh dosa lo ngomongin gw, makasih kek gitu". Kesal starla.
"Hehe, iyaiya makasii ya Stella ku yg jelek".
"Nama gua starla ya dodol, ganti-ganti nama orang aje lo. Bntar lagi juga kena azab paling". Gerutu stella. "Gw duluan ya tha, see u". Lanjutnya dan beranjak pergi dari sana.
"Iya makasih juga ya la!".
Baru saja nia dan ganetha akan melanjutkan makannya yang sempat tertunda tadi namun, gebrakan meja kembali terdengar.
"Woyyy stel jan gebrak-gebrak mulu ngapa". Kesal nia karena bakso yang mau ia lahap malah tergelinding kebawah. Apakah itu azab dari Stella? Haha.
"DIEM LO...".
"Eh bentar-bentar, sejak kapan suara cempreng starla jadi kek suara nenek lampir gini dah". Gumamnya, saat mendongak dan melihat wajah orang itu ia terlonjak kaget karena dia bukan starla melainkan...
"Kk mau apa kesini". Tanya Ganetha.
"Pesenin gue sana, mager ngantri". Balasnya enteng sambil duduk disamping ganetha dan melipat kedua tangannya di dada.
"Uangnya?".
"Ya pake uang lo dulu sana, uang gua ketinggalan dikelas".
"Hehhh upil tikus, lo udah nyuruh minta bayarin pula gatau diri banget sih". Kesal nia.
"Udah nia gapapa ko".
"Tapi tha...".
Fita kesal melihat interaksi keduanya."ribet lo dah sono cepet pesenin laper nih gue".
"Lo yang ribet, dasar eek kebo!". Cibir nia.
Ganetha langsung pergi untuk memesankan makanan untuk kk tirinya itu, sedangkan nia memilih menemani ganetha daripada duduk semeja dengan nenek lampir yang membuatnya muak.
...
Halo halo gimana sama part 1, suka gak? Semoga suka ya, janlup follow, komen, vote sebanyak-banyaknya okeyy. Thank you buat yang udah baca!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...