GANETHA 12

391 32 0
                                    

Berjalan dengan kaki polos digenangan air sambil menyangking sepatu, bahkan mereka masi mengenakan seragam.

Ganetha menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. "Damai banget".

"Wahh bagus banget tu sunset nya tha". Ucap nia menunjuk langit sore berwarna jingga itu.

Lalu ganetha berdecak kagum saat melihat sunset itu. Menyusuri pantai sambil melihat senja. Dengan ditemani lagu "sunsetz" di earphone mereka.

Tidak terasa, sekarang mereka sudah sampai ditepi jalan. Ganetha dan nia menunggu taksi.

"Kalo besok gue ngilang cari aja dirumah sakit ya, byee". Ucap ganetha lalu keluar dari taksi karena sudah sampai didepan rumahnya.

Nia hanya menatapnya malas, ia tau bahwa ganetha tidak akan selemah itu.

Ganetha perlahan membuka pintu, matanya menyeringit saat tidak melihat siapa pun dirumah nya. Apakah mereka sedang berjalan-jalan pikirnya?.

°°

Pagi telah tiba, hari ini cuacanya lumayan mendung. Ternyata rumah masi sepi, entah kemana mama dan kaka tirinya itu. Tapi ia bersyukur, dengan begitu ia tidak akan dihukum.

Karena dirumah tidak ada orang, ia bebas ah menyenangkan sekali.

"Hayyie". Sapa ganetha merangkul pundak nia yang sedang berjalan di koridor.

"Eh kg jadi masuk rs lo, padahal gw dah beli buah-buahan siap buat jenguk". Ucap nia.

Ganetha berdecak kesal lalu berjalan duluan meninggalkan nia.

"AAA GANETHA KO DITINGGAL SI". Teriak nia yang diacuhkan oleh ganetha.

Kelas sangat sunyi, mengingat pelajaran sudah dimulai yang mengajar pun gurunya agak galak.

Ganetha mengikuti pelajaran dengan bosan, sungguh gurunya itu suka sekali mendongeng, mengapa tidak menjadi pendongeng saja? Kenapa malah jadi guru? pikirnya.

Kringg!...

"Asik". Gumam ganetha saat mendengar jam istirahat.

"Oke anak-anak pelajaran dilanjutkan minggu depan, silahkan istirahat".

Kali ini ganetha tidak ke kantin, melainkan ke perpustakaan karena kantin sangat ramai, ia malas.

"WOYYY GANETHA". Teriak nia.

Ganetha menengok dan menempelkan jari telunjuknya ke bibir menyuruh nia agar tidak berisik karena ini diperpustakaan.

Nia mengacuhkannya lalu berkata. "Buka ig nya si fita deh, ternyata si nenek lampir lagi di bali anjayy. Pantesan lo kagak jadi masuk rs".

"Ohh, pantes". Gumam ganetha.

Lalu ganetha melanjutkan membaca buku, Nia pun melanjutkan mengstalk para cogan.

🌼

Kini ganetha sedang menunggu bis untuk pulang, nia sudah pulang duluan dijemput oleh supirnya.

Cuaca sangat mendung, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun membasahi bumi. Ganetha masi tetap menunggu angkutan umum lewat, sampai setengah jam menunggu sama saja tidak ada.

Sampai tiba-tiba hujan turun dengan deras, jika kalian mengira ganetha akan khawatir karena hujan kalian salah, ganetha sangat senang.

Tanpa pikir panjang ia berlari hingga berputar-putar dibawah derasnya hujan, ia sangat senang sudah lama tidak merasakan hujan-hujanan.

Jika sudah begini, ia lebih baik pulang berjalan kaki sambil hujan-hujanan. Bahkan ia tidak peduli dengan buku-buku nya yang pasti sudah basah karena terkena hujan.

Tapi siapa sangka ditengah jalan ia bertemu avin. Sepertinya sedang berteduh dihalte dengan motor terparkir didepannya.

"Oy vin, ngapain?".

Calvin yang sedang melamun tersentak, melihat ganetha yang hujan-hujanan. "Eh tha! Ngapain ujan-ujanan?? Nanti sakit lo".

Ganetha tidak peduli, berlari sambil berteriak. "SERU LOH!! AYO IKUTAN".

Entah dorongan dari mana  calvin malah ikut menerobos hujan, menggapai lengan ganetha yang berlari kecil sambil berputar-putar dengan senyum yang tak pernah luntur. Membuat alvin ikut tersenyum. Merekapun pulang hujan-hujanan , bahkan alvin samapi lupa dengan motornya yang masi di halte kehujanan.

--


"Wahh keren banget". Ucap ganetha ketika melihat orang memainkan skateboard.

Ia sedang duduk di taman, sambil memperhatikan beberapa orang yang sedang bermain skateboard.

Jadi malam ini ia berniat untuk jajan, biasanya malam-malam gini mana bisa ia keluar rumah jika tidak kabur. Tapi sekarang karena tidak ada orang jadi ia bebas.

Ia memakai setengah uang tabungannya untuk jajan, sudah lama tidak memakan jajanan jalanan. Dulu waktu kecil ia sangat suka jajan dipinggir jalan malam-malam gini bersama gael. Mengingat itu ia jadi rindu padanya, kira-kira gimana ya kabar bunda sama bang el?.

"Malem kok sendirian, kucing aja berduaan". Ledek calvin tiba-tiba datang dan langsung menyomot sosis bakar yang akan dimakan ganetha.

"Ih ngagetin, itu kenapa sosis gua malah dimakan ish". Kesal ganetha.

"BwOdo, bUiarin aWja Gwe Mwkan". Balas calvin tidak jelas karena mulutnya sangat penuh. bagaimana tidak, ia tadi memasukkan semua sosis itu kemulutnya, sedangkan sosis yang ganetha beli jumbo ukuranya.

"Ngomong apasi, gajelas". Ucap ganetha membuka sebotol minum.

Baru saja ia akan minum namun terhenti karena deheman yang sangat keras.

EKHEMM..

"Seret bet woy, siniin minumnya". Calvin mengambil sebotol minuman yang akan ganetha minum dan ia teguk sampai habis.

"Yahh...". Keluh ganetha saat melihat minuman kesukaannya diminum habis. "Sosis dimakan, minum juga diabisin, semua aja diambil". Omel ganetha dengan wajah lesu, kesal bercampur aduk.

Calvin langsung menyengir lebar. "Hehe, ayo beli lagi yang banyak abis tu makan bareng-bareng".

Ganetha langsung bersemangat kembali, lalu mereka menghabiskan malam minggunya dengan berbagai jenis makanan.


••

LO CANTIK DEH KALO KLIK 🌠 DIBAWAH!!


🌟🌟🌟

GANETHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang