GANETHA 06

430 24 11
                                    

"el, bunda udah dapet info tentang adekmu". Ucap wanita paruh baya.

Gael yang sedang sibuk dengan laptopnya pun langsung menghentikan kegiatannya dan menatap sang bunda dengan serius. "Serius bund". Tanyanya memastikan.

"Bunda serius, dan ternyata rumah mereka gak jauh dari sini... Tapi". Jawabnya.

"Tapi apa bun".

"Bunda tadi sempet tanya-tanya sama tetangga, dan ternyata ayahmu sudah gaada el". Ucapnya sambil menahan isakannya.

Gael yang melihat bundanya menangis pun langsung memeluknya. "Sejak kapan". Tanyanya.

"5 bulan lalu".

"Besok mau ke pemakannya, nanti el suruh orang buat cari dimana ayah dimakamin". Tanyanya.

"Iya, kamu jangan ada dendam lagi ya sama ayahmu, dia udah tenang disana".

"Nggak, bagaimana pun dia dulu, dia tetep ayah el ". Jawab gael.

••

Ganetha sedang menunggu bis. Hari ini lagi-lagi ia telat kesekolah karena dimarahi abis-abisan oleh mama nya, ia tidak tahu dimana letak kesalahannya tetapi setiap hari mama tirinya itu selalu saja memarahinya.

"Hadeuhh kenapa gaada kendaraan umum lewat si, udah telat banget nih". Ucap ganetha sedari tadi mundar mandir tidak jelas menunggu  kendaraan umum lewat, ia sudah sangat telat bisa-bisa dihukum lagi.

Tinn tinn

Suara Klakson mobil membuat ganetha yang sedang mundar-mandir menghentikan kegiatannya. Ia menoleh ke arah itu dan terdapat mobil mewah dengan seorang lelaki didalamnya.

"Hay anak kecil". Ucap lelaki itu berjalan mendekat ke arah ganethaa.

Ganetha takut, ia bersiap ingin melarikan diri namun tangannya keburu dipegang oleh lelaki tersebut.

"Om lepasin". Ucap ganetha mencoba melepaskan tangan nya dari lelaki itu.

Sedangkan lelaki tersebut malah tertawa. "Takut ya". Tanyanya.

Ganetha semakin menatapnya was-was sampai suara berat itu terdengar lagi. "Gausa takut aku gak macem-macem kok. Mau numpang ga? Kita satu arah ko".

"Bohong, pasti om mau culik aku kan". Ucap ganetha.

Lelaki itu terkekeh. "Aku keliatan tua banget ya sampai dipanggil om-om, udah ayo mau disini sampai sore hah".

"Y-yaudah deh, tapi bener ga macem-macem kan". Tanyanya lagi memastikan.

"Nggak, udah ayo masuk". Jawabnya.

Sepanjang jalan, ganetha tidak berhenti menatap was-was lelaki ini. Tumben sekali ada yang peduli dengan dirinya? Bahkan ia sama sekali tak mengenalinya.

Saat sampai didepan gerbang sekolah, ganetha langsung turun dan benar saja gerbang sudah ditutup, ganetha menghelai nafas berat lagi-lagi ia telat.

"Udah ayo aku anter sampai dalem". Ucap lelaki itu sambil menggenggam tangan ganetha.

Lalu mereka memasuki mobil lagi, karena ganetha tidak tahu harus apa jadi ia hanya mengikuti lelaki itu.

"Pak tolong bukain ya". Ucap lelaki tersebut kepada satpam yang berjaga, dan langsung dibuka kan olehnya.

Ganetha langsung dibuat bingung, sebenarnya siapa lelaki ini?

"Ayo ikut saya ke ruang bk". Ucapnya saat turun dari mobil.

"L-lohh kenapa? saya mau dilaporin karena telat ya, aduh jangan dong om panas banget nih nanti saya gosong kalo dihukum". Ucap ganetha dengan memelas, semoga saja lelaki ini mau membebaskannya.

"Udah ikut aja". Jawabnya.

Sedangkan ganetha langsung memanyunkan bibirnya dan mengekori lelaki itu sambil menunduk meratapi nasibnya nanti.

Sampai diruang bk mereka disambut dengan baik oleh guru bk. "Selamat pagi, maaf apa ada masalah pak? Apa dia berbuat kesalahan?. Tanya guru bk tersebut saat melihat ganetha yang mengumpat dibalik punggung atasanya itu.

"Tidak ada apa-apa, saya hanya ingin mengantarkan dia". Jawab lelaki tersebut menunjuk ganetha yang berada disampingnya. "Tolong jangan hukum dia, dia telat karena telah membantu saya tadi".

"Oh baiklah, yasudah ganetha kamu masuk kekelas sana". Ucap guru bk tersebut sambil menatap ganetha.

"Terimakasih bu, om". Ucapnya dan berlari kecil menuju kelas,  dugaannya salah ia kira lelaki itu akan menculiknya ternyata malah membantunya.

••

Kini ganetha dan nia sedang berada di perpustakaan, mereka sedang membaca buku karena terlalu malas kekantin.

"tha, lo utang penjelasan ma gua". Ucap nia tiba-tiba.

"Penjelasan apa". Tanya ganetha bingung.

"Iya penjelasan kenapa lo bisa telat, dan kenapa juga bisa masuk padahal gerbang udah ditutup".

"Oh itu, gue lagi dapet keberuntungan". Jawabnya sambil terkekeh.

"Yeuu dasar keberuntungan apaan, cepet jelasin gua kepo nih". Ucap nia.

"Gue telat karena bangun kesiangan". Jawab ganetha tentu saja berbohong. "Terus.....". Ia menceritakan semuanya kepada nia.

"Wahhh anjrr awas lo diculik tha, duh jangan sampai sahabat gua yang polos ini jadi simpenan om-om". Ucap nia dramatis sambil menggoyang-goyangkan tubuh ganetha.

"Hehhh nggak ya, gue gaakan mau jadi simpenan om-om, tadi juga gue udah was-was ko tapi beneran om itu baik". Balas ganetha.

"Baik didepannya doang, kan gatau aslinya wuu". Ucap nia.

"Eh tapi, keknya dia anak kepala sekolah atau orang penting disekolah inideh, soalnya guru bk sopan banget tadi sama dia"

"Masa si? Jadi kepo nih gue, orangnya ganteng ga??

Baru ganetha akan menjawab, tetapi penjaga perpustakaan menatap mereka tajam sambil berkata. "Kalian ini kalau mau ghibah jangan disini!".

Ganetha dan nia refleks menutup mulut, dan anteng membaca.

Baru sepuluh menit diam, nia sudah bertingkah lagi. "Ahh aus tha, mau kantin lah gua".

"Yaudah ayo, gua juga mau beli susu kotak".

Sesampainya dikantin, ganetha bingung, mengapa siswa-siswi menatapnya aneh sekali, apa ia berbuat salah?

"Oh jadi ini yang tadi pagi dianterin om-om ya". Ucap fita membuat ganetha kaget, darimana ia tau?

Setelah itu langsung banyak siswa-siswi yang membicarakan ganetha yang tidak-tidak.

"Ish ganetha yang pendiem itu ternyata simpenan om-om ya, ga nyangka banget".

"Dibayar berapa tha!".

"Gue ga percaya deh, bisa jadi dia saudarahnya ganetha kan".

"Iya bener, gua udah 1 sekolah dari SMP sama dia, dia orangnya gagitu".

"Halah, dia didepan doang baik, aslinya huh parah".

"Tha, kalo butuh duit jangan jual diri juga kalik".

"Haduh miris".

Begitulah omongan siswa siswi yang berada dikantin. "Padahal mama gua selalu kasi lo uang, apa gak cukup". Ucap fita.

"Maksud kakak apa". Tanya ganetha.

"Ck gausa sok ga ngerti lo". Kesal fita.

"Gue beneran gapaham, gue ga yang seperti kalian pikirin, gue bisa jelasin". Ucap ganetha.

Plakk..

...

Gimana-gimnaa suka gak sama part ini? Maaf ya kalo ga nyambung atau kurang bagus ceritanya hehe tapi kalo suka tolong dukung aku dengan kasi banyak follow, vote komen nya!!

GANETHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang