Hari demi hari telah berlalu ganetha lewatkan, semuanya normal-normal saja. Namun seperti biasa fita selalu mengganggunya.
"Kamu cari tau sekarang dia tinggal dimana, kamu ikuti dia pulang sekolah ini".
"Oke mah". Jawab fita lalu mematikan sambungan telepon dan keluar dari kamar mandi.
Tanpa ia sadari, ganetha sedari tadi sedang menguping dari salah satu balik toilet lalu tersenyum miring. "Mau main-main ternyata".
Ia keluar dari toilet lalu berjalan menuju halte karena ini memang jam pulang.
Ganetha menaiki taksi, lalu melihat ke belakang benar saja jika fita mengikutinya. Ia sangat hafal dengan mobil fita.
"Pak berhenti pak". Ganetha memberi uang ongkos lalu berjalan masuk ke dalam hutan. Ia sengaja memancing kakak tirinya itu.
"Loh ko dia masuk ke hutan si". Bingung fita. Daripada ia dimarahi abis-abisan oleh mama nya karena tidak mendapatkan info tentang ganetha, ia langsung saja keluar lalu mengikuti ganetha.
Ganetha tersenyum miring saat melihat Fita mengikutinya, bodoh sekali dia pikirnya bahkan suara langkah kakinya saja terdengar jelas ditelinga ganetha.
Ganetha berjalan semakin cepat, hingga fita kehilangan jejak. "Loh kemna tu orang, ko ilang si". Kesal fita.
"Halo kakak tiri, ngapain dihutan gini? Mau ngeburu singa buat dipelihara hm, oh iya kakak kan udah punya singa. Iya singanya kan mama kakak sendiri ups...".
Fita tersentak kaget ketika mendapati ganetha dibelakangnya. "Sialan lo". Geram fita lalu pergi dari sana membuat ganetha terkekeh.
Ganetha membanting tubuhnya dikasur empuknya. "Huhh.... Capek juga". Ucapnya sendiri karena tadi ia tiba-tiba lupa jalan jadilah muter-muter dihutan sendirian.
Berbeda dengan dua orang berbeda jenis yang saat ini sedang duduk diruang. "Gimana? baguskan cuma sebulan dia udah berubah". Ucap seorang perempuan.
"Iya kerja bagus".
"Ekhem... Kan gue udah menuhin syarat lo jadi...".
"Tunggu dia berhasil, abis itu minta persetujuan dari dia dulu".
"Dih ko gitu". Keluhnya sambil memanyunkan bibir namun tidak dihiraukan oleh lelaki tersebut.
--
Calvin selalu saja mencari kesempatan untuk mendekati ganetha. "Tha, nanti malem temenin gue makan mau?". Tanyanya kepada ganetha yang sibuk membaca buku.
"Boleh ayo". Jawab ganetha. Belakangan ini calvin selalu saja mendekatinya mulai dari mengajaknya jalan-jalan sampe menemaninya diperpustakaan seperti sekarang.
"Oke nanti gue jemput".
"Eh gausa, ketemuan aja ya".
"Kenapa gamau dijemput?".
"Gue bisa sendiri vin".
"Oke. Kalo gitu gue balik ke kelas dulu dadah".
"Hati-hati dengan orang disekitar mu".
Selalu saja terngiang-ngiang, apakah ia harus berhati-hati dengan orang sebaik calvin? Ah sepertinya ia harus mencari tau tentang calvin.
Malam telah tiba ganetha keluar dari apartemen nya dengan hati-hati, berjaga-jaga jika ada seseorang yang mengintipnya, tidak masalah jika orang itu baik, namun jika fita atau orang suruhan vina kan bahaya.
15 menit berlalu mereka menunggu lalu memakan makan malamnya.
"Tumben pake Hoodie". Tanya calvin yang heran, biasanya ganetha sangat jarang memakai hoodie.
"Dingin". Jawab ganetha.
"Ooh mau gue angetin gak".
"Dih apaan sih".
Ddrrtt...
Tiba-tiba handphone calvin berbunyi membuatnya langsung mengangkat nya.
"Halo"."....."
"Oke saya langsung kesana".
"tha sorry ya, gue ada urusan mendadak lo bisa pulang naik taksi kan". Ucapnya dengan tergesa-gesa membuat ganetha curiga.
"Iya gapapa ko". Jawab ganetha seadanya.
Calvin langsung melenggang pergi.
💃💃
Vote!!!!!!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GANETHA [END]
Teen FictionGanetha, seorang anak yang dipisahkan dari ibu dan kakaknya oleh ayahnya sendiri. Ia hidup dibawah tuntutan ibu tirinya sementara ayahnya sibuk bekerja. Bukan cuma itu, ganetha juga tidak bisa belajar dengan tenang karena kakaknya yang tidak jauh be...