GANETHA [END]

GANETHA 13

Ini sudah yang ke 3 harinya ganetha bebas, malam ini ia berniat menginap lagi di apart Nia, mengingat besok orang tua nia pulang, dan mereka akan jarang begini lagi

"Huhhh". Ganetha menghela nafas lelah, dirinya baru saja selesai mengerjakan tugasnya dengan tugas nia.

Nia sedari tadi enak-enakan makan. ganetha juga tidak ingin mengerjakan tugas nia sebenarnya, cuma karena akan dapet makan gratis sih ya gass lah.

"Nih makanan lo". Ucap nia.

"Asikk gratis".

Lalu mereka pun melahap makanan masing-masing seperti biasa sambil menonton. Tapi tidak lama karena besok mereka sekolah.

🌠

Ganetha berjalan di koridor sekolah dengan nia, sampai suara ricuh siswa siswi mengalihkan perhatian mereka berdua. Disana, diparkiran terdapat Fita dan rafa bergandengan tangan dengan mesra.

"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki". Nyanyi nia dengan nada mengejek.

"Gitu doang, aku si jelas gabisa lah". Balas ganetha malas.

"Hahaha kasiann". Tawa nia.

"Kata siapa gabisa, bisa kok bahkan lebih dari itu". Ucap seseorang dari belakang mereka membuat mereka terkejut apalagi ganetha.

"Eh kok kamu ada disini, terus ini siapa". Tanya ganetha.

"Elo". Ucap nia dan zion bersamaan, mereka tak kalah terkejutnya.

"Kok elo ada disini sih kutil badak". Kesal nia.

"Lo yang ngapain ada disini curut". Jawab zion tak mau kalah.

"Nanti istirahat bareng, gua jelasin semuanya oke bye". Ucap calvin pergi dari snaa membuat ganetha bingung.

••

Waktu istirahat pun tiba, ganetha dan nia seperti biasa duduk dipojok meja kantin dengan semangkuk bakso dan jus jeruknya. Menunggu ke tiga orang yang tak kunjung datang itu.

"Ishh lama banget si mereka, udahalh makan duluan aja udah adem ini baksonya". Ngeluh nia.

"Sebentar lagi juga dateng nia sabar dong". Jawab ganetha.

"Eh ituitu mereka". Ucap nia sambil menunjuk ketiga lelaki yang baru saja memasuki kantin. "WOYYY SINI". Teriaknya sambil melambaikan tangan.

Mereka pun melihatnya dan segera menuju ketempat dimana ganetha dan nia duduk.

Setelah makan dengan diam, mereka kembali hening. "Gua sama mereka pindah kesini". Ucapnya.

"Tau". Jawab ganetha jutek.

"Terus kenapa tadi nanya". Kesal calvin.

"Kan aku tanyanya kenapa kalian pindah kesini". Tanya ganetha.

"Kan gw pen jagain lo". Ucap calvin.

Langsung mendapat sorakan dari juan, zion dan nia. "Apaan si". Kesal ganetha sambil menunduk, ia yakin pipi nya pasti sudah memerah.

Calvin hanya terkekeh, lucu juga ganetha jika sedang malu.

"Gua juan paling cakep". Ucap juan mengulurkan tangan.

Baru saja ganetha ingin menjabat tangan juan, namun langsung dihalangi oleh tangan calvin. "Gausa pegang-pegang an juga". Ucap calvin dingin.

"Yeuuu posesif amat lo". Ledek zion.

"Iri bilang boss". Balas nia.

"Lo kali yang iri tuh dasar curut".

"Ngeselin banget si lo dugong".

"Udahdeh ribut mulu tar saling suka lagi". Ucap ganetha.

"Ish apaan, gak ya amit amit dehh". Kesal nia.

"Gua juga gaakan suka kali sama lo". Ucap zion sambil berlagak muntah.

••

Lo pulang bareng gue". Ucap calvin langsung manarik tangan ganetha.

"T-tapi nia".

"Gue ga peduli". "Naik". Kata calvin, setelah ganetha naik calvin pun mengegas motornya meninggalkan area sekolah.

"ZIONN TUNGGU". Teriak nia saat melihat zion sudah menaiki motornya dan segera pergi.

"Napa lo". Tanya zion karena nia berlari-larian.

"Lo liat ganetha kagak". Tanya nia.

"Oh, dia dh balik duluan bareng calvin. Kasiann ditinggal ya". Ucap zion dengan tawa di akhir kata.

"Sialan lo". Nia menggeplak lengan zion lalu langsung menaiki motor zion membuat zion sedikit kehilangan keseimbangannya.

"Busett, ngapain lo naik ke motor gw".

"Udahlah kita kan tetanggaan, gw nebeng".

Benar yang dikata nia, zion adalah tetangganya mereka suka main bersama saat dulu kecil makanya lumayan deket tapi gapernah akur, kerjaannya berantem terus setiap ketemu.

"Oke tapi nanti lo beliin bensinnya ya". Ucap zion.

"Dihh malesin udah jalan ah".

Karena tidak mau berdebat, zion pun melajukan motornya dengan wajah ditekuk.

Kemana Juan? Cowo itu sedang pdktan dengan salah satu siswi disini.

🌟🌟